siapa dia?

19 4 0
                                    

Kita adalah derita tanpa asa yang terpaku dalam sebuah fakta, bahwa asmaraloka tidak akan pernah terjadi. Aku dan kamu adalah ranjau dengan palu yang saling meluka.”

Typo bertebaran
.
.

Siang harinya, setelah sepulang sekolah sesuai yang mereka janjikan. Griffin dan Cadfael menunggu 3Edard  di parkiran. Jika ada pertanyaan dimana Algis? Cadfael sudah mengusirnya dan berkata bahwa tweety kesayangannya dimakankan harimau kesayangan Griffin yang katanya lucu dan imut. Tak tunggu lama Algis langsung berlari seperti orang yang ditagih debtcolector.

Ignacia melihat celingak-celinguk mencari keberadaan seonggok manusia yang biasanya menjadi partner debatnya.

Zyshya yang menyadari hal itu berujar, "cari Algis? Nggak ikut dia, kan kita cari hadiah buat dia,"

Ignacia mengangguk mengerti walaupun merasa kehilangan, eh jangan salah kawan, kehilangan partner debat. Semua nggak ada yang tau kecuali author.

"Ke pestanya Algis harus ada gandengannya nggak sih?" Tanya Aeleasha, jika memang harus ada gandengan dia akan menyewa pacar selama  satu hari mungkin?

"Nggak, tapi lebih afdhol bawa pasangan. Lo nggak punya? Sama gue sini, gue baru kosong,"  Cadfael menawarkan diri.

Ignacia mengangguk setuju, "nah sama dia aja, walaupun kelakuannya kayak kucing garong, dia cakep juga, nggak jelek-jelek amatlah,"

Aeleasha memutarkan bola mata malas, yang dikatakan Ignacia memang tidak salah tapi masa iya dia harus bersanding dengan kadal muara?

"Dipikirin entar!" Ucap Aeleasha.

Zyshya mengalihkan pandangan dari Aeleasha, "ini mau beli hadiah dimana?"

"Gue juga bingung, dimana cari hadiah yang gue mau ya?"  Monolog Griffin.

"Ke mall dulu aja, kalo hadiah kita mah nanti belakangan setelah mereka aja," Usul Cadfael yang tumben sekali benar.

Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke mall terlebih dahulu. Mencari hadiah yang akan diberikan Juliet Rose kepada Algis. Setelah beberapa lama mereka sampai disalah satu pusat mall terbesar.

Tepat di salah satu tempat aksesoris dan hiasan, Zyshya memikirkan sebuah ide yang sedikit jahil. Gadis itu kemudian berbalik untuk mengutarakan idenya.

"Kenapa kita nggak beli gantungan kunci atau miniatur, jadi kita kasih hadiah kita dalam bentuk mini dulu biar agak seru, nanti Algis kan pasti agak kesal," papar Zyshya.

Cadfael yang mendengar penuturan Zyshya mengangguk setuju. Mereka masuk ke dalam toko tersebut.

Zyshya sendiri melihat-lihat gantungan kunci berbentuk kamera.

"Kamera?" Griffin yang tiba-tiba muncul mengagetkan Zyshya yang tengah serius melihat-lihat gantungan kunci tersebut.

Zyshya menghela napas, "jangan ngangetin orang, Fin. Gue belum mau mati,"

"Jangan dulu masih muda, ngumpulin amal dulu," ucap Griffin.

"Mau ketemu jodoh dulu sih," Zyshya masih fokus dengan gantungan kunci tersebut, sekarang ia bingung harus memilih gantungan kunci warna apa.

Secret Mission And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang