No, before you even do that
My heart is getting started
I'll engrave everything about you
Even though you don't know it
Replay-NctDream
<<>>
Hector berdiri di koridor seraya menyapukan pandangan pada ke sekeliling lapangan. Dia menyibak rambutnya kebelakang, dengan salah satu tangan berada di saku celananya. Dengan malas dia melirik siswa yang sedang bermain bola di bawah terik matahari, membuatnya mengerutkan kening meringis membayangkan jika dirinya yang berada disana. Kemudian dilihatnya siswa yang berada di tepi lapangan untuk berteduh dari sengatan matahari, mereka berkumpul juga saling melempar candaan.
Hector kemudian menghela nafas, dia menggigit pipi kanan dalamnya sambil berpikir keras, bagaimana caranya dia sampai ke perpustakaan secepat mungkin tanpa melalui koridor panjang yang melelahkan. Saat ini dia sangat mengantuk, hal yang memenuhi otaknya hanyalah tidur, dia tidak akan tahan melalui dua les terakhir bersama Pak Dion dan sejarah yang mengikutinya, jadi dia harus segera pergi ke perpustakaan dan tidur di salah satu sudut paling ujung disana. Dimana mereka sering pergi kesana dikala kantuk tak lagi tertahankan. Hanya segelintir orang saja yang mengetahui tempat tersebut, lantaran suasananya cukup gelap karena pencahayaan yang kurang dan sedikit berantakan membuat guru maupun siswa enggan untuk sekedar melihat.
Lalu Hector mengingat kembali rute tercepat menuju ke sana, yaitu melewati ruang guru dan pergi ke laboratorium lama kemudian sampai. Namun tentunya Hector tidak dalam kondisi ingin bertemu guru jadi dia tidak akan memilih nya. Hector lalu menggaruk pelipis nya kesal sebab tidak ada yang mendukung rencana bolosnya, dia pun akhirnya memutuskan dari koridor kelas dua belas saja, tetapi suara familiar yang akhir-akhir ini ia dengar menyita perhatiannya.
Di depan ruang kesenian berdiri Bu. Taeri serta salah satu siswi sedang merundingkan sesuatu. Hector menyipitkan mata memastikan, kemudian menyeringai. Dia lalu membawa langkahnya mendekati mereka.
"Sini saya aja yang bawa Bu. Ibu pergi aja, serahin sama saya aja."
"Kamu serius Salome mau bawa buku sebanyak ini? Bukunya berat loh!" Bu Taeri tidak sampai hati menyuruh Salome membawa buku sebanyak itu seorang diri ke perpustakaan, apalagi dengan postur tubuhnya yang mungil membuatnya meringis.
"Kecil-kecil gini saya kuat kok Bu. Ngak usah khawatir." Salome terkekeh kecil menyakinkan Bu Taeri.
"Yasudah begini saja..." Bu Taeri menghela nafas "Kamu bawa sebagian saja, saya akan minta tolong siswa lain untuk membawa sebagiannya lagi nanti."
"Serius Bu, ini ngak berat sama sekali sa–"
"Ngak usah suruh murid lain lagi Bu. Saya aja kebetulan pengen keperpustaan juga " Hector langsung mengambil sebagian besar buku dari Salome dan membuat gadis itu tersentak terkejut.
"Hector. Kamu.." Bu Taeri mengerutkan kening menatapnya "kamu mau ngapain kesana? Bukanya Pak Dion lagi ngajar ya di kelas kalian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Remaja Satu Cerita |ft. Haeselle
FanfictionKebohongan yang Salome ungkapan waktu itu mengakibatkan dirinya harus terjebak dengan Hector, si berandalan dari gedung sebelah yang juga salah satu inti dari komplotan anak nakal di sekolahnya. Bersama Hector, Salome diajak merasakan kisah-kisah un...