17. Feel So Blue

88 13 0
                                    

(Warning: Perhatikan sebelum membaca, banyak narasi)


Why is it so dark when you're not here
It's dangerous how wrecked I am
Save me because I can't get a grip on myself


<<>>


Dengan senyum ceria, Salome melangkah menyusuri koridor kelas. Sudah hampir seminggu lebih dia tidak ke sekolah lantaran mengikuti perlombaan PMR sebagai wakil dari sekolah. Kemenangan yang tim nya raih dalam pertandingan beberapa hari yang lalu, membuat mood Salome naik. Salome jug bingung mengapa dia cukup semangat untuk sekolah hari ini, padahal guru pembimbing mereka memberikan mereka keringanan libur satu hari untuk istirahat, namun Salome lebih memilih untuk datang saja hari ini.

Ketika Salome hendak menyapa seseorang yang ia kenal yang sedang duduk di selasar kelas, entah mengapa Salome merasa tatapannya sedikit tidak bersahabat. Ia kemudian mengurungkan niatnya dan melanjutkan langkahnya.

Sepanjang perjalanan Salome merasa pandangan-pandangan yang menyapuinya tidak seperti biasanya. Para siswa yang berada di sekitarnya, seolah-olah membawa angin yang berbeda. Ia merasa kebingungan dan sedikit takut oleh sikap mereka yang seakan tidak bersahabat. Salome memilih mempercepat langkahnya, ingin segera masuk ke dalam kelas dan bertanya kepada para sahabatnya tentang apa sebenarnya terjadi selama dia pergi.

Namun, ketika dia hendak berbelok menaiki tangga, seseorang menghalanginya.

Sebuah lengan melingkar dipergelangan tanganya yang sontak membuatnya refleks berbalik dan mendapati Nathan yang sedang menatap dirinya. Belum sempat Salome bicara pemuda itu langsung membawa dirinya menjauh dari sana pergi ke UKS. Meskipun sedikit bingung dengan tingkah kakak kelasnya tersebut, Salome tetap mengikutinya.

Setelah berada di UKS pun Nathan juga enggan bicara. Dia hanya menatap Salome dengan tatapan aneh yang mengundang rasa penasaran Salome.

"Kakak mau ngomong sesuatu sama Salome?" Dia bertanya pada pemuda tersebut yang masih bergeming di tempatnya. "Atau kakak butuh bantuan?"

Nathan menghela nafas pelan lalu menjawab, "Siswa yang kebagian jaga hari ini mendadak nggak bisa hadir. Jadi shift yang jaga kosong."

"Emang anak pmr yang lain pada kemana?"

"Semuanya pada masuk. Untuk ijin dari kelas susah karena nggak ada pemberitahuan."

"Jadi?" Salome akhirnya tahu permintaan Nathan untuk membantunya jaga hari ini. Tetapi, Salome sedikit tidak nyaman jika harus berduaan dengannya.

"Bantuin kakak jaga hari ini dulu ya? Untuk ijin dari kelas kakak bakal bantuin nanti."

"Kenapa harus nanti? Emang kenapa kalo sekarang? Kan sekalian juga aku mau naruh tas ke kelas, jadi biar aku aja yang ijin sama guru yang ngajar." Salome yang hendak keluar berhenti ketika Nathan menghadang jalan keluar pintu.

"Nggak perlu Sha, kamu disini aja dulu buat jaga-jaga siapa tahu ada yang datang. Biar kakak aja yang pergi."

Ketegasan wajah Nathan saat ini entah mengapa membuat perasaan Salome jadi tidak nyaman.

Salome berdecak, "Kakak kenapa sih? Kenapa juga harus kakak yang ijinin, Salome bisa sendiri kok." Salome bergeser dari samping Nathan namun dihadang kembali.

"Kakak nggak dengar perkataan Salome ya. Minggir kak aku mau pergi, aku nggak mau disini sama kakak." Bentaknya kesal.

"Apa sesusah itu ya dengerin kakak Sha? Kamu disini aja Sha nggak usah pergi." sahut Nathan mencoba meyakinkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua Remaja Satu Cerita |ft. HaeselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang