11. Fix You

168 23 0
                                    

At the end of your day,
I'll be there for you

I'll hold you in my arms and listen to you

For me, you don't always have to be perfect

It's alright









<<<>>>

Hampir sepuluh menit Hector berdiri didekat kasir untuk menunggu pesanan take awaynya, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Salome yang juga sedang berada di kafe tersebut, sampai suara gadis itu membuatnya menoleh kearah dua meja dari tempatnya berdiri.

Disana dia melihat tiga orang perempuan yang sedang berbicara dengan Salome dimana kondisi gadis itu cukup buruk.

Hector menaikkan alisnya melihat bagaimana mereka menatap Salome, dia menyipitkan mata meneliti wajah-wajah mereka hingga beberapa saat kemudian Hector akhirnya ingat siapa gerangan gadis bersurai panjang tersebut.

Hector hendak pergi mendekati Salome lantaran takut kalau-kalau mereka bertindak lebih jauh, namun dia urungkan disaat melihat sikap Salome yang masih stabil dikala menjawab perkataan mereka. Hingga sampai kemudian dia tidak sabar lagi ketika mendapati mata Salome yang mulai berair, dengan cepat dia melangkah kearah gadis itu.

Untungnya Hector sampai kesana sebelum tangan salah satu dari mereka menyentuh pipi Salome, dia menahan lengan gadis itu dan langsung menghempaskan nya. Hector bisa melihat raut kaget mereka tak terkecuali Salome yang membulatkan mata mendongak menatapnya karena kedatangannya yang tiba-tiba.

Meski sempat adu mulut dengan ketiga gadis itu sampai-sampai Hector mengaku-ngaku sebagai pacar Salome, akhirnya mereka mengalah dan meninggalkan Salome disana tanpa permintaan maaf, dan gadis itu yang juga memilih bungkam.

Ketika mereka pergi pun Salome tidak mengatakan apapun, dengan diam dia pergi meninggalkan Hector disana menuju toilet. Melihat punggung gadis itu kembali menjauh membuat Hector menghela nafas, dia kemudian kembali ke kasir untuk membayar pesanan miliknya.

<<<>>>

Salome menatap bayangan dirinya di depan kaca toilet, dengan tatapan mata kosong dia berdiri disana, hingga kemudian karena sudah tahan lagi akhirnya dia terduduk dilantai seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan. Bahu gadis itu bergetar seiring dengan suara tangisnya  terdengar yang ia coba redam. Beruntung pengunjung sore itu tidak ada yang kesana sehingga tidak perlu ada yang harus melihatnya. Setelah puas menangis, dengan kasar dia mengusap air matanya lalu berdiri.

Dia mengerjap sambil mengulum bibir disaat melihat penampilannya saat ini. Rambut nya basah dengan bau yang tidak sedap, mata merah akibat menangis serta yang paling menyedihkan yaitu seragam putihnya yang sudah basah dan secara tidak langsung membuat baju dalamnya jadi transparan.

Salome menghela nafas panjang lalu berdecak sebal, dia menyentuh kasar rambutnya dan mengerang keras melampiaskan kekesalannya.

"Argh... sialan. Gara-gara mereka gue jadi nggak bisa keluar dari sini kan." Katanya entah kepada siapa, "Gue juga nggak bawa jaket lagi." Rutuknya lagi.

Tidak mau berlama-lama lagi, dia kemudian membersihkan tubuh serta bajunya. Sekali-kali gadis itu mengumpat disaat ingatan tentang beberapa pemuda yang sedang berdiri di depan toilet pria dan menatap dirinya dengan tatapan yang Salome tidak sukai.

Sebelum keluar dari sana, Salome memeriksa kembali penampilannya, dia menganggukkan kepala tanda bahwa dirinya siap melewati para pemuda tersebut. Salome kemudian memilih melangkah dari sana, dengan kepala tertunduk dia keluar tanpa melihat siapa yang ada didepannya.

Dua Remaja Satu Cerita |ft. HaeselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang