7. Shy Shy Shy

177 33 0
                                    

Oh I'm sorry for not picking up earlier
I was seeing some friends that's why I was shy it's not a good time
for me to meet, sorry
I'll call you later in a little bit.

Twice






<<>>

Grey berdecak malas menatap perpustakaan yang sudah sepi, di liriknya meja yang kosong tanpa penjaga membuatnya semakin sebal. Dia jadi harus menunggu disana padahal dia harus segera menghadiri rapat osis yang sedang berlangsung. Dia mengangkat wajahnya melihat ke ujung perpustakaan lalu mengerutkan kening menajamkan pendengaran, sebab dia seperti mendengar suara orang yang berbicara. Kemudian dengan cepat dari arah tersebut datang seorang siswi yang berlari kearah nya, di ikuti seorang pemuda dari arah belakang nya. Grey menyipitkan matanya menatap siswi tersebut lantaran sosoknya cukup familiar.

Siswi tersebut berhenti di hadapannya seraya menetralkan nafas.

"Salome? Lo ngapain lari-larian disini?"

"Hm? Grey, hhhg gue tadi..."

Grey melirik pemuda yang dibelakang Salome, dia menaikkan alisnya bertanya dan dibalas cowok tersebut dengan menaikkan alis juga.

"Kalian berdua ngapain dari belakang?" Selidik Grey curiga "Lo pada kagak lagi ngelakuin hal yang nggak enggak kan?"

"Grey. Kok lo sampe mikir kayak gitu sih?"

"Lagian lo berdua kok bisa berduaan sih disini? Mencurigakan tau!"

Salome meneguk air liurnya gugup, dia mengedipkan mata seraya berpikir bagaimana caranya menjawab Grey. Debaran akibat aroma tubuh Hector belum hilang, dan kecurigaan Grey membuat degub jantungnya semakin kencang, sehingga dia susah untuk berpikir. Jawaban Hector juga tidak menjelaskan apa-apa malah menambah tanya bagi Grey.

"Bukan urusan lo." Salome langsung menoleh kebelakang melebarkan mata menatap Hector yang seolah tidak peduli.

"Bukan gitu Grey, ta-tadi kita disuruh buat anterin bu-buku. Trus penjaga perpus pergi bentar dan nitipin perpus sama kita. Kita ngak ngelakuin sesuatu kok, kita cuman simpan buku ngak lebih, serius." Salome menjelaskan semuanya dengan raut wajah yang terlampau serius ditambah jarinya yang ia tunjukan membuat Grey merasa lucu pada sahabatnya tersebut, dan akhirnya dia jadi tertawa.

"Kok Lo malah ketawa sih Grey?" Salome mencebik kesal atas tingkah gadis tersebut, bukanya berhenti tapi dia malah tertawa semakin kencang.

"Sorry sorry, komuk lo lucu banget soalnya. Lo takut banget sih Sha gue bakal berpikir sejauh itu, gue nggak serius kali." Katanya disela sela tawanya.

Hector mendengus memutar bola matanya malas mendengar tawa Grey yang menurutnya sangat menyebalkan, dia lalu pergi dari sana menuju meja tempat penjaga. Dia duduk sambil menenggelamkan wajahnya. Beberapa saat kemudian Salome dan Grey menyusulnya.

"Lo pasti punya motif tersembunyi kan' makanya lo mau bantuin Salome bawa buku kesini? Iya 'kan ngaku deh lo." Grey yang belum puas dengan jawaban Salome kembali mencecar Hector dengan cara menyudutkannya.

Hector menegakkan tubuhnya lalu melirik Salome yang juga menatapnya, dia kemudian menghela nafas sebelum menjawab Grey "motif apaan maksud Lo?"

"Ya motif apaan lagi selain mau bolos? Lo sengaja bawa buku supaya nanti lo bisa tidur disini kayak biasanya, iya 'kan?"

"Perasaan yang sering tidur di sini bukan gue deh, itu kayaknya si Javas. Ah iya tuh anak noh yang sering tidur di ujung. Gue mah nggak level."

"Hallah, pinter banget tuh mulut ngeles." Grey menatap sinis Hector mendengar perkataannya "asal lo tau ya Hector, catatan bolos lo yang kedapatan tidur di perpus itu lebih banyak dari Javas. Jadi nggak usah nyangkal deh."

Dua Remaja Satu Cerita |ft. HaeselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang