Mendapat ajakan

36 11 0
                                    

Ini hari minggu, hari dimana para pelajar tidur di kasur mereka sampai matahari tepat diatas kepala.

Namun hal itu tak menjadi kegiatan yang Chaewon lakukan di setiap hari minggu, gadis itu memilih untuk berolahraga pada pagi hari atau membaca buku di pagi hari menuju siang hari.

Benar benar gadis yang tak suka membuang waktu untuk hal hal yang tak berguna.

Chaewon mengambil ponsel nya untuk mengecek apakah ada yang mengirimi dirinya pesan atau tidak, walaupun sedikit mustahil karna siapa yang sudah bangun di jam 8 pagi ?

Namun satu nama terselip dibanyak nya kontak yang mengirimi Chaewon pesan, pesan dua hari lalu yang sengaja Chaewon diamkan.

Chaewon memang tipikal orang yang malas membalas pesan jika itu tidak berguna, dan dua hari lalu bagi nya pesan dari Park Jihoon adalah hal yang tidak berguna.

Namhn seperti kata orang orang Tuhan senang membolak balikkan hati manusia, dan tangan Chaewon tergerak untuk menekan Room chat milik Jihoon.

Park Jihoon

Ingat ajakan ku saat istirahat tadi ?
Aku serius untuk mengajak mu berkunjung ke rumah ku, tentu saja untuk melihat beberapa koleksi Harry Potter ku.
Jum'at 19.32

Maaf baru membalas pesan mu
Boleh saja, aku luang hari ini
08.12

Chaewon menaruh ponsel nya, tak berharap Jihoon membalas nya dengan cepat, perlu diingat kan kembali, ini hari Minggu.


Ting!


Oh seperti nya perkiraan Chaewon salah.


Park Jihoon

Tak masalah.
Baiklah, bagaimana jika nanti siang ?
Selepas makan siang tentu saja.

Ya, baiklah.

Chaewon keluar dari Room chat Jihoon, gadis itu kini membuka Instagram nya dan mencari akun yang memberikan banyak ide tentang outfit yang bagus dipakai untuk pergi keluar.

Chaewon bukan tipe gadis yang memperhatikan pakaian yang akan ia pakai, prinsip Chaewon adalah pakaian itu tak dilihat dari seberapa bagus namun dilihat dari kenyamanan pengguna.

Tapi hari ini cukup berbeda, Chaewon ingin tampil errr cantik ?

Dan ya, Chaewon malah menyembunyikan wajah nya di balik selimut dan berguling kesana kemari.

Third person point of view ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang