Hanya sebuah alasan

36 11 0
                                    

Roseanne sedang pusing melihat rumah nya seketika menjadi museum mainan langka, ruang tamu nya sudah penuh dengan berbagai action figure dari karakter berkacamata.

Rose menggeleng kan kepala nya saat Jihoon keluar sambil mengangkat sebuah patung karakter yang berukuran cukup besar dari dalam ruangan tempat ia dan kakak nya menyimpan berbagai mainan.

"Park Jihoon, kamu berniat membuat rumah ini menjadi tempat jualan mainan ?" Sarkas Rose dengan wajah sedikit kesal.

Jihoon yang menjadi tersangka utama hanya bisa tersenyum jahil, selain membuat Chaewon salah tingkah ternyata membuat bunda nya kesal juga salah satu hobi baru Jihoon.

"Nanti teman ku akan datang bun, aku mau pamerin semua mainan ku ini" Ujar Jihoon tanpa rasa bersalah.

"Janji pada bunda kamu akan membereskan nya lagi" Ujar Rose sambil menunjukan jari kelingking nya.

Jihoon mengangguk setuju, lalu Rose melangkah pergi menuju lantai atas untuk menjauh dari kekacauan yang Jihoon buat.

Setelah selesai menata berbagai action figure serta buku buku berjudul sama yang hanya berbeda sampul, Jihoon memilih untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk makan siang.

~~~~

Kim Chaewon

Hai, kau sudah siap ?

Sudah

Tunggu ya, aku sedang dalam perjalanan menuju rumah mu.

Kau tak perlu...

Sudah terlanjur, sedikit lagi sampai.

Baiklah

Jihoon menyembunyikan senyum nya dibalik helm berwarna biru laut nya, lampu merah yang biasanya terasa sangat lama, kini rasanya hanya sedetik bagi Jihoon yang sibuk menatap ponsel nya yang menunjukan room chat milik Chaewon.

Tiin!! Tiin!!

Durasi lampu merah terlalu cepat, Jihoon bahkan belum melunturkan senyum nya kala menancap gas menuju rumah sang pujaan hati.

Eh, pujaan hati ?

"Aku pamit dulu ya mah" Ujar Chaewon saat bel rumah nya dibunyikan.

Eunbi mengangguk dari sofa dan melanjutkan acara menonton TV nya, Chaewon bilang ia tak perlu mengantar nya ke luar rumah.

Chaewon membuka pintu rumah nya dan ta-da! Chaewon mendapatkan seorang pemuda berjaket hitam dengan helm biru laut yang masih digenggam nya.

Chaewon sendiri menatap pakaian nya yang....senada dengan milik Jihoon, sama sama berwarna hitam dan oh! Helm mereka juga sama sama biru.

Seperti nya mereka jodoh. Oke kembali ke laptop!

"Sudah lama menunggu ?" Tanya Jihoon saat gadis cantik didepan nya keluar dari balik pintu.

"Lima belas menit ku cukup berharga" Ujar Chaewon membuat pemuda didepan nya terkekeh.

"Ayo, aku sudah siap menunjukan koleksi ku" Ujar Jihoon lalu melangkah menuju motor nya terpakir.

Sebenarnya sedari tadi Jihoon mencoba bertahan untuk tak berteriak, Chaewon dengan pakaian yang terlihat Tomboy sekaligus feminim membuat jantung nya berdetak tak karuan.

~~~~

Jihoon dan Chaewon sudah sampai di depan kediaman keluarga Park, bukan sebuah rumah yang besar namun sangat minimalis, tipikal rumah ideal di abad 21.

"Ayo masuk, tenang saja bunda ada didalam kok" Ujar Jihoon mengajak Chaewon masuk.

Chaewon melepas sepatu boot nya dan masuk kedalam rumah dengan tenang, dan mata Chaewon langsung berbinar kala ia menatap ruang tamu yang penuh dengan action figure dan berbagai koleksi bertema Harry Potter.

Chaewon tak menyesal untuk mengiyakan ajakan Jihoon untuk datang kerumah nya, ini benar benar surga!

"Kalian sudah datang" Tiba tiba sebuah suara datang dari lantai atas, wanita bersurai blonde itu tengah turun dari tangga sembari membawa sebuah buku ditangan nya.

"Oh! Kau pasti teman nya Jihoon, salam kenal saya bunda nya" Yap benar itu adalah Rose, wanita itu harus memastikan apa yang terjadi di lantai dasar.

"H-halo Tante" Sapa Chaewon sambil sedikit membungkuk.

Rose tersenyum ke arah Chaewon, lalu wanita itu pamit setelah memperingati Jihoon untuk tak melalukan hal yang tidak tidak, dan menyuruh Chaewon untuk berteriak jika putra bungsu nya melakukan hal yang ia sudah peringati.

Dan disinilah mereka berdua, di tengah tengah ruang tamu yang sudah penuh dengan berbagai koleksi milik Jihoon.

Jihoon sedari tadi tersenyum kala Chaewon berbicara banyak tentang mainan yang ia punya, katanya Chaewon sebenarnya ingin membeli ini semua jika ayah nya sudah kembali dari Amerika.

Tentu saja Jihoon larang, ini semua sudah langka dan Jihoon lebih sayang mainan daripada uang.

"Kau boleh datang setiap hari, tapi jangan membeli semua koleksi ku" Ujar Jihoon.

"Aku bercanda" Sahut Chaewon yang masih sibuk melihat lihat koleksi mainan.

Oh apakah kalian bosan saat mendengar Jihoon tersenyum kala melihat Chaewon ?

Tapi itu kenyataan nya, gadis didepan nya selalu berhasil membuat senyum Jihoon merekah walau sudah ditahan agar tak mengudara.

Gadis aneh yang kini berubah menjadi gadis tercantik dimata Park Jihoon.

Bahkan mengajak Chaewon kerumah nya untuk melihat koleksi nya itu hanya sebuah alasan, tujuan asli Jihoon adalah melihat wajah gadis bersurai sepundak itu dalam kurun waktu yang lama.

Third person point of view ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang