BROKEN
****
HAPPY READING♡
Hari pernikahan Draco dan Hermione berjalan dengan lancar meski tanpa senyuman di wajah Draco. Lelaki itu sama sekali tidak memancarkan wajah bahagianya. Berbeda dengan Hermione yang selalu tersenyum dan tertawa seakan akan ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuknya.
Draco dan Hermione langsung dihadiahi rumah oleh Lucius. Rumah mereka sangat besar dan mewah. Mereka akan langsung pindah ke rumah itu setelah mereka menikah.
Dan kini, mereka berdua sudah menempati rumah ini. Hermione sangat kagum kepada interior rumah nya yang sangat besar dan mewah.
"Draco, apa kita akan memakai ART? Rumah sebesar ini tidak mungkin aku yang membersihkannya." Hermione masih memandangi semua detail dan sisi isi rumah.
Draco mengeluarkan selembar kertas dihadapan Hermione. Dan Hermione sedikit tersentak akan hal itu.
"Apa ini?" tanya Hermione membaca kertas itu.
"Perjanjian pernikahan? Maksud kamu?" Hermione mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Aku tidak akan mencintaimu sampai kapanpun. Pernikahan kita akan berlangsung selama 1 tahun, tidak lebih. Setelah itu, kita cerai." Draco berbicara sangat ketus dan dingin. Bahkan lelaki itu sama sekali tidak melihat wajah Hermione.
Senyum Hermione menghilang seketika, ketika mendengar kata 'cerai'. Mereka memang dijodohkan, tapi tidak seharusnya seperti ini kan?
"Cerai? T--tapi mengapa?"
"Mengapa? Kau tau, didalam hati ku hanya ada satu nama. Yaitu Astoria. Aku akan selalu mencintainya dan aku tidak akan pernah mencintaimu sampai kapanpun. Jadi tanda tangan surat ini, dan sampai kapanpun kita tidak akan satu kamar."
Mata Hermione berkaca kaca. Sakit rasanya. Dia sudah tau dari awal konsekuensi menikah dengan Draco dengan cara dijodohkan, tapi tetap rasanya sangat sakit.
"Kau tidak akan melakukan kewajibanmu sebagai seorang suami? Maksudmu apa?" tanya Hermione setelah membaca point pertama yang ada didalam surat itu.
"Ya, aku bukan suamimu. Kau bukan istriku, kau juga tidak perlu melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri. Anggap aja kita ini hanya orang asing yang tinggal di satu atap." Draco menatap tajam mata Hermione. Terlihat api membara didalam matanya. Draco benar benar emosi.
"Tapi kita ini suami istri, bagaimana bisa seperti ini?"
"BISA! KAU BUKAN ISTRIKU DAN AKU BUKAN SUAMIMU!" Draco berteriak sangat kencang hingga membuat Hermione sedikit termundur ke belakang.
Air mata Hermione menetes tanpa permisi. Baru sekali dalam hidupnya, dia dibentak oleh suaminya, seseorang yang dia cintai. Hermione selalu diperlakukan seperti seorang ratu dimanapun, entah itu dikeluarganya atau dilingkungan persahabatannya.
"Draco, kita ini sudah menjadi sepasang suami istri. Kita tidak bisa membuat perjanjian seperti ini." Hermione mencoba untuk tetap tegar dan kuat. Meski hatinya sangat sakit.
"Tanda tangan saja apa susahnya sih?" ketus Draco.
Hermione menghela nafasnya dan menghapus air matanya. 1 tahun. Hanya 1 tahun dia akan menjadi seorang istri bagi Draco. Waktu yang sebentar.
"Baiklah." Hermione akhirnya mengangkat pulpennya dan tanda tangan di salah satu kolom kosong disebelah Draco.
"Kita tidak membutuhkan pembantu. Semua pekerjaan rumah, kau yang menanganinya."
***
Pagi ini, Draco sengaja bangun lebih awal. Dia berniat ingin menghindari Hermione. Wanita itu pasti bangun sangat siang karena kemarin hari pernikahannya yang begitu melelahkan.
Draco keluar dari kamarnya. Benar dugaannya, pintu kamar Hermione masih tertutup rapat. Jadi wanita itu pasti belum bangun dari tidurnya.
Namun, kemudian dia mengerutkan keningnya saat mencium aroma makanan yang begitu menggiurkan. Aroma ayam kecap. Makanan kesukaan Draco.
Draco melangkahkan kakinya ke dapur, memastikan siapa yang memasak sepagi ini. Dan ternyata itu Hermione. Wanita itu sedang menyiapkan makanan untuk Draco.
"Kau sudah bangun? Aku memasak untukmu. Ayo, kita makan sama sama." Hermione terlihat begitu ceria dan bahagia pagi ini.
"Oh iya, aku ambil cuti beberapa hari. Apa kau tidak mau mengambilnya juga? Pernikahan kita kemarin adalah hal yang melelahkan kan, kau tau itu."
Draco hanya berdiri di ujung tangga. Kemudian, dia melengos pergi tanpa berbicara sepatah katapun. Melihat Draco pergi, Hermione segera menghampirinya dengan sekotak makanan yang ada ditangannya.
"Draco tunggu!" Hermione menyodorkan kotak makanan untuk Draco.
"Untukmu, kau tidak mau sarapan dulu? Aku membuatkan susu dan kopi, ada roti lapis juga. Ayolah, makan dulu, dari semalam kau belum makan kan?" Hermione begitu perhatian kepada Draco. Namun respon dari lelaki itu tidak lebih dari hanya sekedar dengusan kesal.
"Aku sudah bilang, kau tidak perlu melakukan kewajiban sebagai seorang istri. Anggap kita orang asing. Aku tak suka makananmu, tidak enak. Sangat buruk. Lebih enak masakan Astoria."
BRAKK!
Draco menutup pintu mobil sangat keras lalu pergi meninggalkan Hermione yang hanya bisa menghela nafasnya.
"Hufft, sabar Hermione.."
****
Pagi ini adalah pagi terburuk untuk Draco. Moodnya berantakan dan semua gara gara Hermione. Saat sampai dikantornya, dia langsung pergi keruangannya dan kembali tidur disana. Tidak ada yang boleh mengganggunya. Siapapun itu. Tidak ada yang boleh mengganggunya.
"Drake!" Panggil Blaise, sahabat Draco.
"Ah pengantin baru, mengapa kau masuk? Harusnya kau diam dirumah dan menikmati istrimu yang sangat cantik itu." Blaise menyeringai puas kearah Draco.
Draco mendorong tubuh Blaise sangat kuat. "Kau tau aku tidak mencintainya. Pernikahan kami hanya sebatas secarik kertas. Tidak lebih."
"Kau masih mencintai Astoria hm? Come on mate, ini waktunya kau melupakannya! Astoria sudah pergi entah kemana bahkan dia tidak memberi mu kabar apapun tentang kepergiannya. Dan kau masih mengharapkannya? Ah demi apapun, kau ini mengapa? Hermione sangat cantik mate, come on!"
"Shut up Zabini. Dia sangat jelek dan buruk. Catat ini. Aku tidak akan pernah mencintainya. Sampai kapanpun." Draco mendengus kesal dan masuk ke dalam ruangannya.
"Ya, aku akan mencatatanya dan aku adalah orang pertama yang akan tertawa keras jika kau mencintainya."
****
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (DRAMIONE)
Fanfiction"APA? DIJODOHKAN?!" "Ini saatnya kau berumah tangga! Mau sampe kapan kau akan seperti ini?! Sendirian dan terus fokus kerja. Ingat, Draco! Kau ini sudah berusia 28 tahun. Sudah sepantasnya kau menikah dan mempunyai anak!" "Aku akan menikah, tapi tid...