BROKEN
••••
HAPPY READING
Sejak hari dimana dia memutuskan menjadi manusia jahat seperti dulu, dia tidak pernah bisa bernapas dengan baik dan lancar. Dia kehilangan dan tak tahu bagaimana cara tidur yang nyenyak, dan juga makan yang enak.
Kesehariannya kini hanya melamun dan melamun. Sudah 2 minggu dia tidak pulang, dia bukan ingin menghindari Hermione, sama sekali tidak. Bahkan di setiap harinya, dia merindukan Hermione. Selalu merindukan Hermione. Tapi dia tidak bisa. Dia tidak ingin melihat wajah kecewa Hermione lagi, dia tidak ingin melihat tangis Hermione. Dia benar benar tidak ingin.
Dalam diam, dia selalu mengawasi Hermione ketika wanita itu sendiri di rumah. Dari kejauhan tentu saja, setelah memastikan semuanya baik baik saja, dia kembali ke apartemennya.
Menurutnya, menenangkan diri dan menyendiri mungkin saat ini adalah pilihan yang tepat.
Dia tidak sanggup melihat Hermione menangis karnanya, tapi dia tidak bisa memeluknya dan meredam tanginya, dia tidak bisa melakukan itu semua. Dia sudah terlanjur jadi orang yang brengsek untuk Hermione, dia sudah menjadi orang jahat untuk Hermione.
Dia brengsek.
Saat Blaise mengatakan hal itu, dia tidak menghalau karena benar, Draco adalah lelaki paling brengsek didunia ini. Dia membuat wanita yang sangat dia cintai itu kembali menangis dan kecewa.
Flashback on.
Hari itu, hari dimana Astoria datang ke kantornya, Draco kembali menemukan jati dirinya yang lemah. Jati dirinya yang sangat hancur dan berantakan.
"Aku ingin bicara."
"Aku tidak punya waktu untukmu, Tori."
Draco berkata ketus dan judes. Dia sangat ingin menghindari Astoria.
"Ada sesuatu yang ingin aku katakan, Draco."
"Apa? Cepat. Aku tidak punya banyak waktu."
Astoria mengeluarkan sebuah foto berwarna hitam yang dikenal sebagai hasil USG, disana ada foto janin yang belum terbentuk. Masih menjadi gumpalan seperti genggaman tangan.
Mata Draco terbuka lebar, tubuhnya kaku dan lidahnya kelu seketika.
"Apa ini?"
Astoria tersenyum licik, "Aku hamil, Draco."
Seperti ada petir yang menyambar, hati Draco rasanya sangat sakit dan dadanya sesak. Tidak mungkin, tidak mungkin Astoria mengandung anaknya. Tidak.
"Lalu?"
"Lalu? Maksudmu apa lalu? Ini anakmu, Draco!"
Draco tertawa keras. Dia mengusap kasar wajahnya dan menggusar rambutnya.
"In your dreams, Astoria!"
Astoria tertawa keras, "In my dreams? Siapa lagi yang berani having sex denganku selain dirimu, Malfoy?"
"Kau bisa saja melakukannya dengan orang lain."
"Maksudmu aku wanita gampangan dan murahan yang bisa having sex dengan orang lain? Come on, Draco. Kau yang berani melakukannya. Hanya kau."
Draco menyeringai, tidak mungkin. Itu bukan anak dia. Benar benar bukan anaknya. Ia yakin.
"Kau tidak percaya? Bagaimana jika kita mengingat kejadian Bali? Kita having sex disaat aku sedang di masa subur, Draco. Kau ingat kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (DRAMIONE)
Fanfiction"APA? DIJODOHKAN?!" "Ini saatnya kau berumah tangga! Mau sampe kapan kau akan seperti ini?! Sendirian dan terus fokus kerja. Ingat, Draco! Kau ini sudah berusia 28 tahun. Sudah sepantasnya kau menikah dan mempunyai anak!" "Aku akan menikah, tapi tid...