19.

246 19 7
                                    

BROKEN

••••

HAPPY READING

Blaise memasuki ruangan yang sangat berisik ini. Menembus kerubunan orang orang yang sedang melakukan aktifitas nya masing masing. Ada yang menari, memperlihatkan belah dada mereka, ada juga yang berlenggak lenggok jalan demi menarik perhatian lawan jenis. Bahkan tak sedikit dari mereka meminum alkohol dengan jumlah yang tak sedikit sehingga kehilangan kesadarannya dan tertawa kesana kemari.

Blaise jijik melihat semua ini. Dia sebenarnya tidak ingin ke tempat ini. Namun Draco bilang bahwa ia sangat pusing dan dia ingin mati saja. Draco bilang bahwa hidupnya berantakan, dia butuh Blaise, dia butuh seseorang yang bisa membantunya. Namun Blaise yang sudah marah dan kecewa itu bilang bahwa ia tidak mau membantu Draco.

Maka disinilah akhirnya Draco Malfoy berada. Di sebuah bar yang cukup besar, di tengah dinginnya malam. Dengan tangan kanan memegang sebotol alkohol dan juga tatapan kosong menatap ke depan.

Benar benar kosong. Tak ada bayangan apapun, benar benar kosong.

Draco kalut. Hidupnya seakan berantakan dan berhenti sampai disini. Pikirannya benar benar buntu, dia tak tahu apa yang harus dia lakukan. Menghadapi Astoria dan keluarganya hancur, atau membiarkan Hermione terus diambang kecewa. Pilihan satu ataupun dua sama saja. Sama sama akan membawa hubungannya dengan Hermione di ambang kehancuran.

Dulu, saat Draco mencintai Astoria, semua pikirannya dipenuhi dengan rasa cinta. Yang ada dipikiran dia hanya Astoria dan Astoria. Dia rela melakukan apapun demi membahagiakan Astoria. Bahkan dia juga rela meninggalkan Hermione hanya untuk seorang Astoria.

Namun, semuanya berubah ketika Astoria mengkhianati nya. Ternyata selama ini Astoria hanya mengincar hartanya. Wanita itu tidak betul betul mencintai Draco. Wanita itu bahkan sudah tidak mencintai Draco, ya dia hanya menginginkan hartanya. Tidak lebih. Karena siapa yang tidak tergila gila kepada harta yang dimiliki oleh Draco? Dia punya segalanya, bahkan apapun yang dia mau akan terkabulkan saat itu juga.

Setelah Draco menyadari semua itu, dia sangat membenci Astoria bahkan wanita itu sangat mudah tersingkirkan baik dari hati maupun pikirannya. Dan tergantikan oleh wanita yang lebih pantas dan layak mendapatkan cinta dan kasih sayangnya. Yaitu Hermione Granger yang sekarang menjadi Hermione Malfoy.

Tapi semuanya hancur. Disaat Draco sedang berusaha membangun istana nya yang indah, istananya hancur lebur dalam waktu sekejap. Butuh waktu lama bagi Draco membangun istana yang indah untuk Hermione, namun hanya butuh waktu satu malam baginya menghancurkan semuanya. Hancur lebur bahkan ia pun tidak tahu bagaimana cara membetulkan semuanya. Bahkan entah apakah semuanya masih bisa atau tidak.

Draco meminum alkohol nya lagi yang entah ke berapa botol. Dia sudah mabuk berat. Dia menidurkan kepalanya diatas meja bar. Banyak sekali wanita yang menggodanya, namun dia abaikan. Pikiran dia benar benar kosong. Bahkan bayangan Hermione pun ikut menguap bersamaan dengan semuanya.

Blaise melihat kembali sisi Draco Malfoy yang lemah. Dia jadi teringat saat Draco dikhianati oleh Astoria. Malam itu, Draco Malfoy benar benar hancur, lelaki itu mabok dan merokok yang dimana dia hanya melakukan itu disaat sedang stres dan banyak pikiran saja.

Blaise ingat ketika di malam itu dia membawanya ke Hermione, ke rumahnya. Dan Hermione menerimanya dengan uluran tangan hangat, wanita itu menerima Draco dalam keadaan mabuk karena dikhianati oleh Astoria. Hermione yang merawat dan menjaga Draco hingga Draco kembali sehat. Hermione yang menyembuhkannya, Hermione yang memeluknya dengan hangat. Hermione adalah rumah bagi Draco.

BROKEN (DRAMIONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang