16.

234 27 6
                                    

BROKEN

••••

HAPPY READING

Tw // harsh word / mention fighting /

---

Setelah mengetahui dirinya sedang mengandung, wajah Hermione kini berseri seri dan ia terlihat sangat bahagia. Bahkan sepanjang harinya, dia terus tersenyum dan menjalankan pekerjaannya dengan sangat baik.

Ia selalu membayangkan kalau ia sangat ingin mempunyai anak kembar. Perempuan dan laki-laki. Ah sepertinya akan sangat menyenangkan dan menggemaskan!

Hermione mengusap perutnya dan tersenyum, "Daddy kamu kalau tahu gimana ya? Dia pasti senang."

Hari sudah sore, Hermione sudah waktunya pulang. Dia tidak sabar sampai rumah, dia tidak sabar menunjukkan lima test pack di tasnya yang menandakan bahwa ia sedang mengandung. Ia tidak sabar.

Karena insiden muntah tadi pagi, Draco tidak membiarkan Hermione untuk pulang sendiri. Ia mengantarnya dan Draco berkata akan menjemputnya.

Namun, sudah 20 menit Hermione menunggu, Draco belum juga datang.

Karena tidak sabar menunggu, Hermione pun menelfon Draco.

"Hallo."

Suara berat itu terdengar. Hermione tersenyum lebar ketika mendengarnya.

"Draco, kau jadi--"

"Aku lembur malam ini. Aku sudah suruh supir kesana menjemputmu."

Dingin. Terdengar sangat dingin. Terdengar seperti Draco Malfoy yang dulu. Senyum Hermione tiba tiba memudar. Ada apa? Apa ada masalah dikantornya?

"Draco, ada masalah?"

"Tidak. Sudah ya, aku sibuk."

"Drac--"

Belum sempat Hermione menyelesaikan perkataannya, Draco sudah menutup telfonnya lebih dulu membuat perasaannya semakin tak tenang. Ada apa dengan Draco? Apa ada sesuatu yang salah? Apa ada masalah? Ada apa?

Pikirannya terus berkutat memikirkan suaminya itu. Tidak biasanya Draco bersikap dingin seperti ini, setelah lelaki itu menyatakan bahwa dia mencintai Hermione.

Karena penasaran, Hermione mencoba untuk menelfon Blaise. Ya, masalah apapun itu, Blaise pasti akan tahu. Tak butuh waktu lama bagi Hermione menunggu, akhirnya lelaki itu mengangkat telfonnya.

"Hallo Blaise."

"Oke, coba aku tebak. Untuk apa ya seorang istri Draco Malfoy ini menelfon diriku?"

Hermione tersenyum, dasar Blaise. "Aku hanya ingin bertanya. Apa ada masalah di kantor?"

"Tidak, tidak ada masalah. Malah meeting hari ini berjalan sangat lancar. Ada apa, Hermione? Mengapa kau menanyakan hal itu?"

Hermione kembali memikirkan sikap dingin Draco Malfoy saat di telfon. Jika tidak ada masalah dikantor, lantas ada apa? Mengapa dia bersikap dingin?

"Tidak, aku hanya bertanya. Ya sudah Blaise, terima kasih."

"Sama sama, Mrs. Malfoy."

Hermione menutup telfonnya lebih dulu. Dia kembali memikirkan Draco yang tiba tiba berubah. Ini seperti Draco saat dulu dia masih berhubungan dengan Astoria.

Tidak, Hermione tidak boleh memikirkan yang tidak tidak. Ia tidak boleh memikirkan hal negatif bahkan kepada suaminya sendiri. Tidak boleh.

Ia terlalu banyak memikirkan Draco hingga tidak sadar supir sudah ada didepannya.

BROKEN (DRAMIONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang