BROKEN
****
Happy Reading
.
.
.
Setelah kurang lebih 1 minggu Hermione di rawat, akhirnya ia bisa pulang. Hermione sangat senang ketika ia diberi kabar bahwa ia sudah bisa pulang, namun Draco malah sebaliknya. Lelaki itu sangat khawatir akan kondisi Hermione, dia meminta dokter untuk memeriksa semua bagian tubuh Hermione terutama bagian perutnya. Dia tidak ingin Hermionenya sakit lagi. Akan dia pastikan tidak ada satupun luka di tubuh Hermione setelah dia pulang.
Saat ini, mereka sedang di jalan, berdua, menaiki mobil Draco. Kapan terakhir Hermione menaiki mobil ini? 1 bulan lalu? 2 bulan lalu? atau 3 bulan lalu? Sudah cukup lama, bahkan sangat lama bagi nya.
Hermione sangat menyukai semua hal tentang Draco. Bagaimana dia berpakaian, bagaimana dia menyemprotkan parfum kesukaannya, bagaimana dia menyisir rambutnya, dan bagaimana dia memakai sepatu nya. Hingga bagaimana dia menata mobil nya senyaman mungkin untuk Hermione, istri tercintanya. Hermione selalu dibuat melayang setiap hari nya dengan perlakuan menggemaskan dari sang suami tercinta nya itu.
Selama ini, Draco memperlakukannya sangat baik. Bahkan melebihi dari baik. Draco memperlakukan Hermione seolah olah dia adalah makhluk yang sangat rapuh yang kapan saja bisa hancur berantakan jika tidak ia jaga dengan benar dan hati-hati.
Pernah suatu malam, Hermione ingin pergi ke toilet dan dia tidak ingin membangunkan Draco karena dia tahu bahwa suami nya itu sedang kelelahan. Namun, entah ikatan batin atau apa yang Draco rasakan, lelaki itu langsung bangun dan memarahi Hermione. Dia memarahi Hermione karena khawatir. Dia takut Hermione terjatuh, dia takut Hermione terpeleset di kamar mandi, atau dia takut Hermione tidak sengaja menabrak meja yang ada disana. Semua ia khawatirkan.
Seperti sekarang, walaupun sedang dalam keadaan menyetir, lelaki itu selalu menggenggam tangannya.
"Mau membeli sesuatu?" tanya Draco.
"Aku tidak ingin apa-apa. Aku hanya ingin segera sampai dan tidur di kasurku." Jawab Hermione merebahkan kepalanya.
Draco tersenyum dan mengecup lembut tangan Hermione yang sedang ia genggam. "Baiklah."
Jangan salahkan mengapa Draco begitu ingin selalu menjaga istrinya. Jawabannya se simple, miliknya ya itu lah yang harus ia jaga. Hermione miliknya. Dia tau diluaran sana banyak sekali lelaki yang ingin kepadanya, bahkan tak jarang ada pasien yang meminta nomor Hermione dengan modus ingin bertanya tentang penyakitnya padahal dia ingin berkomunikasi dengan Hermione. Draco tau itu semua, makanya dia ingin menjaga miliknya.
Selain itu, dia tidak ingin sekalipun kehilangan Hermione. Tidak akan pernah lagi. Dia sama sekali tidak akan melepaskan genggaman tangannya ini sekali lagi. Sangat sakit rasanya ketika dia melepaskannya dengam bodoh. Membiarkannya sendirian diluar sana dengan rasa sakit yang tidak bisa Draco bayangkan.
Draco hanya tidak ingin menyia-nyiakan ini semua. Semua yang sudah sangat sempurna untuknya.
Tidak terasa, perjalanan yang memakan waktu hampir 1 jam itu selesai. Mereka telah sampai ke rumah yang selalu dan akan menjadi rumah mereka. Draco turun duluan dari mobil dan membukakan pintu untuk Hermione.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (DRAMIONE)
Fanfiction"APA? DIJODOHKAN?!" "Ini saatnya kau berumah tangga! Mau sampe kapan kau akan seperti ini?! Sendirian dan terus fokus kerja. Ingat, Draco! Kau ini sudah berusia 28 tahun. Sudah sepantasnya kau menikah dan mempunyai anak!" "Aku akan menikah, tapi tid...