5. (gagal)

17.3K 1.5K 24
                                    

"Mau ngapain?!" ucap Agra saat melihat Dipta membuka kancing piyama nya.

"...." tidak ada jawaban dari Dipta.

Melihat itu pun Agra menahan tangan Dipta yang membuka kancing terakhir piyama.

"Ngapain?!!" tanya Agra dingin dan terselip nada kesal.

"Mau..." jawab Dipta sambil tersenyum jahil,
lalu menyingkirkan tangan Agra dan membuka kancing terakhir.

Melepas piyama nya di depan Agra yang masih membeku di atas perut nya.

Brak

Lagi dan lagi Agra berada di bawah kukungan Dipta untuk ke sekian kalinya.

"Awas!" kesal Agra mendorong dada bidang Dipta.

Dipta tidak menghiraukan Agra yang kesal, dia membuka paksa piyama Agra hingga kancing nya terlepas dari kain.

"Heh!" kaget Agra saat Dipta menciumi leher nya dan membuat tanda kissmark di sana.

"Humhh Diphh tahh" desahan Agra lolos seketika saat Dipta menghisap nipple nya.

"Eumhh sthophh" Agra memukul-mukul kepala Dipta.

Seakan tuli Dipta tetap melanjutkan kegiatan nya bermain di dada Agra, menyesap, menggigit dan menjilat nipple pink kecoklatan itu hingga membengkak dan memerah.

Kemudian Dipta melepas piyama yang masih melekat di tubuh Agra.

Tidak secepat itu Agra akan kalah! Dia seorang Zreagra Caspian yang di takuti orang, yang menjabat sebagai CEO di perusahaan peninggalan orang tuanya.

Brugh

Agra mendorong Dipta hingga dia lah yang berada di atas lebih tepatnya menduduki perut Dipta, Dipta hanya tersenyum miring dan dengan tidak bersalahnya dia meremas dada Agra, Sontak Agra langsung menepis tangan itu.

"Boleh?" tanya Dipta dengan mata sayu nya, matanya sedikit memerah karna menahan hasrat dalam dirinya.

"Tidak!" tegas Agra sambil memakai piyama Dipta, piyama nya telah hancur karna Dipta bagaimana dia bisa memakainya?.

"Satu ronde aja plis" ucap Dipta sambil memeluk pinggang Agra dan menyembunyikan wajahnya di perut sispek itu.

"No" Dipta pasrah, malam pertama nya tidak seperti yang dia bayangkan saat dia mengucap janji suci pernikahan. Sepertinya hasratnya akan di uji oleh Agra.

Agra turun dari pangkuan Dipta dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.

Dipta bersandar pada kepala kasur, lalu mengambil hp nya guna melihat jam.

Hampir pukul 11 malam, Dipta meletakkan kembali hp nya di nakas. Tak lama kemudian Agra keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kasur.

Dipta menaruh tangannya di keningnya lalu menoleh ke arah Agra yang sibuk dengan laptopnya.

"Cius ga mau lanjut?" tanya Dipta setelah mendudukkan dirinya.

"Hm"

"Mi apa?"

"Hm"

"Serius?"

"...."

"Beneran?"

Plak

Agra menampar perut sispek Dipta.

"Awhh ck hobi banget kayaknya kasarin perut, iya tau sispek kok. Mau pegang? Nih" kata Dipta sambil menaruh tangan Agra di perutnya dan menuntun tangan itu mengelus perutnya hingga kebawah dan kebawah 🌚.

Kebelet Kawin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang