2 bulan kemudian~
"Hoekk!! Uhuk huekk!" Dipta menahan nafas nya "hueek!" tiba-tiba muntah nya keluar dari idung.
"Nyiksa banget sialan!" umpat Dipta sambil membersikan mulutnya.
Plak
"Heh! Resiko kamu dong! Kamu yang bikin!" sahut Nala setelah memukul kepala Dipta.
"Ya tapi.. bukan nya Agra yang muntah?!" Dipta menyipit menatap Nala.
"Dih! Dulu waktu mama bunting lu aja gue yang mual! Mang anak setan lo!" sambar Aslan.
"Dih!! Anak setan-anak setan! Papa dong setan nya!"
"Heh! Anak dugong! Berarti kalo elo yang mual n muntah-muntah artinya ~~ ga tau" cengir Aslan.
"Pah! Kayaknya nih piso bakal melayang di leher papa" ucap Nala dari dapur.
"Nah loh! Mampus loh!" Dipta kabur ke kamar tempat di mana terdapat belahan jiwa nya. Ahay asek!
Oh iya omong-omong Dipta dan Agra sedang menginap di mansion Aslan. Nala yang meminta, katanya mereka dia suruh menginap hingga anak mereka lahir. Hmmm mertua yang posesif.
Cklek
Dipta membuka pintu kamar.
Di sana terdapat Agra yang sedang selonjoran di kasur sambil memakan camilan dan tak lupa menonton TV yang menayangkan film horor.
Dipta melangkah kan kakinya mendekat lalu menyusup masuk ke dalam selimut yang di pakai Agra.
"Hmm" gumam Dipta sambil menyingkap baju Agra ke atas hingga terlihat perut Agra yang mulus dan sedikit buncit.
"Kok ga gede'-gede' sih?" heran Dipta sambil menelisik seluruh sisi perut Agra.
"Ya belum lah, baru 2 bulan juga" ucap Agra sambil memasukkan keripik singkong ke dalam mulut Dipta.
"Tapi-" Dipta tak sempat berucap karena Agra memasukkan keripik singkong lagi ke dalam mulutnya.
"Berisik" Agra menambah keripik ke dalam mulut Dipta hingga penuh dan membuat Dipta tak bisa berkata kata.
Dipta mengunyah keripik dengan susah payah.
"By" panggil Dipta.
"Hmm"
"Roti sobek kamu udah ilang" adu Dipta.
"...." Agra menatap datar Dipta.
Dia tau kok tanpa harus di beri tahu, perutnya ga datar lagi dan ga kotak-kotak lagi, yang ada sekarang hanyalah perut embul nya.
"Jadi embul" ucap Dipta tertawa.
Agra menye-menye sambil memasukkan kue kering sisa lebaran kemarin ke mulutnya :).
"Yank" panggil Dipta manjah.
"Hm"
"Yank"
"Hmmmm"
"Yan- ADUHHH!! kok di tabok?" ucap Dipta sambil mengelus bibir nya.
"Ck udahlah! Sana kamu! Aku geli liat muka kamu!" usir Agra sambil mendorong Dipta dari kasur.
Kemudian Agra mematikan tv dan membuang bungkus keripik ke tempat sampah.
"Aish yank! Kok ngusir"
"Udah jangan banyak omong! Sekarang mending kamu keluar rumah ambil mangga nya pak Surto!" Suruh Agra pada Dipta.
"Astaga yank! Beli aja ya? Soalnya yang punya galak macem kak Ros" ucap Dipta.
"Ga! Rasanya beda!" Agra melengos dan menutup dirinya dengan selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebelet Kawin [End]
فكاهةini menceritakan kisah anak sma yang kebelet kawin, alhasil orang tuanya mau tak mau menuruti semua keinginan anak semata wayang mereka untuk mencarikan calon pendamping untuk nya. namun tidak semudah yang mereka bayangkan untuk mencari calon istri...