15. (prahara tahu bulat)

11.1K 949 25
                                    

Hari ini adalah hari pertama Dipta di skors, tidak banyak yang di lakukan oleh Dipta selain hanya berbaring di tempat tidur.

Agra? Entahlah Dipta tidak tau, saat pagi dia bangun Agra tidak ada di sampingnya. Kata Aslan Agra pergi bersama Nala ke supermarket untuk belanja bulanan.

Nala tidak mau membawa para suami, karna nanti ga ada yang jaga mansion. Halah 20 pelayan dan masing-masing tugasnya tidak di anggap orang oleh Nala, tidak patut di tiru.

"Lalala aku sayang sekali duid jajan~" nyanyi Dipta.

"Pah bagi duid dong" kata Dipta pada Aslan.

Saat ini mereka berdua sedang sarapan.

"Berapa?"

"Wih 1 jeti boleh?" Dipta menaik turunkan alisnya.

"Heh lu kata gue mesin ATM!?" kesal Aslan sambil mengunyah nasi goreng dengan kasar.

"Astaga, cuma 1 jeti juga! Kayak melarat aja pah"

"walaupun pendapatan perminggu gue bisa beli pulau, tetep aja kudu hemat!"

"Halah bilang aja memang ga megang duid!" ujar Dipta tepat sasaran.

"Ralat cash maksudnya" ucap Aslan.

"Ya udah transfer aja pah" Dipta tetap merayu Aslan.

"Gorok anak dosa ga sih?"

"Nggak" sahut Nala yang baru saja pulang.

"Dipta, cepet siap-siap" ucap Nala.

"Ngapain?"

"Temenin Agra cek kandungan sana"

"Sip otewe!"

"Heh ga ganti baju dulu?!"

"Nggak usah, Dipta masih cakep kok! Ga terlalu gembel juga!"

Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

"Kok deg deg an ya" ucap Dipta sambil memegang dadanya.

"Seharusnya aku yang deg deg an!" sungut Agra yang kini sedang duduk sambil memasang seatbelt.

"Kan ini kali pertama aku nganter kamu cek kandungan, biasanya sama mama"

"Ohhh kamu ga mau nganterin aku!?! Ya udah aku turun aja!"

"Ehh jangan dong!"

"Huh" dengus Agra menatap Dipta sinis.

Tidak mau berlama-lama lagi, Dipta pun mulai menyalakan mesin mobil dan berlalu dari garasi mansion.

Di jalan~

Agra sibuk mengunyah manisan mangga, sedangkan Dipta yang melihat itu hanya meringis ngilu.

Di lampu merah, butuh waktu lama untuk menunggu lampunya berubah warna.

Dipta menatap Agra, sedangkan yang di lihat hanya sibuk dengan manisan, memang beda pakmil satu ini.

Tiba-tiba di sebelah mereka ada mobil  yang jual tahu bulat, Dipta melotot jangan sampai Agra melihat itu, namun terlambat..... Agra telah melihat nya...

Agra melihat Dipta.

"Ah eh udah lampu ijo" kata Dipta sambil melajukan mobilnya.

"Ah eh udah lampu ijo" kata Dipta sambil melajukan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebelet Kawin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang