"Tuan muda, akan sulit menemukan Park Sunghoon-ssi jika dalang penculikan nya tuan Taehyung." Ujar seorang pemimpin kelompok yang dikirim tuan besar Shim.
"Siapapun dalang nya, kalian harus tetap mencari Sunghoon."
"Tuan muda, kami saja tidak tau tempat terakhir Sunghoon-ssi."
Jake merasa aneh dengan penjaga di depannya, mereka biasanya bisa mendapatkan informasi seseorang dalam waktu 2 jam. Tapi sekarang? Tidak mungkin jika kakek nya ikut terlibat, pria paruh baya itu sedang menikmati masa tua.
"Kalian harus tetap mencari, pasti ada celah untuk mendapatkan tempat persembunyian mereka."
"Tuan muda-"
"BERUSAHA LAH DULU!" Bentak Jake dengan kesal. Ia yakin mereka bisa mendapatkan tempat persembunyian Kyel, apapun caranya.
"Baik tuan, kami akan berusaha mencari. Mungkin perlu waktu sedikit lebih lama dari biasanya." Ujar si ketua penjaga dengan kepala tertunduk.
Tiba-tiba Jake mendapatkan telepon dari sang ayah, dengan malas diterima.
"Kau harus menyelesaikan kuliah mu di luar negeri."
"Aku tidak akan kembali."
"Tidak perlu kembali, kau akan ujian, bukan? Semester 7, kau kembali ke universitas mu di sini."
Jake berdecak. Ia hanya ingin fokus mencari Sunghoon, tapi ayahnya mempersulit. "Baik, terserah kau saja." Dengan kesal ia mematikan handphone nya.
Dalam waktu 3 Minggu, Jake baru mendapatkan tempat persembunyian Kyel. Ia kesal pada penjaga sang kakek karena bekerja lamban, tidak seperti biasanya yang bisa mendapatkan informasi paling lambat 1 hari.
Tempat nya berada di sebuah perkampungan yang jauh dari Seoul, dan kampung yang ramai penduduk. Kabarnya juga tempat tersebut banyak kriminal, pemabuk, pemain judi, pengguna obat-obatan, dan sering menjadi tempat transaksi barang ilegal.
Jadi, Jake, teman-teman nya, dan penjaga, harus menyamar terlebih dahulu untuk masuk. Mereka berpisah agar tidak dicurigai dengan tujuan yang sama.
Jay sempat mengintip melalui jendela, ia melihat jelas orang-orang di dalam sedang bermain judi.
Dua orang penjaga siap mendobrak setelah mendapatkan kode dari Jay, si pemuda Park menghitung tanpa suara.
Satu
Dua
Brak!
"Angkat tangan!!"
Orang-orang di dalam terkejut dengan kedatangan mereka semua yang tiba-tiba, mereka mengangkat tangan dengan ekspresi ketakutan.
Jake pergi menyusul Kyel yang berhasil lari, keduanya saling menodongkan senjata api. "Kemana Sunghoon?"
"Jake Jake, you still care about someone like him."
"Sunghoon doesn't know the trouble between us, don't bring him up."
"Aku tidak peduli dia tau atau tidak, dia tetaplah kelemahan mu." Ujar Kyel meledek. "Mungkin, setelah kau tau apa yang terjadi. Kau akan kembali pergi ke Australia atau... Amerika?"
Jake mempertahankan fokus nya, ia tidak boleh lengah. "Kyel... bersyukurlah kau masih memiliki keluarga yang masih peduli padamu. Sunghoon salah satu orang yang membuat ku bertahan, jangan membuat hidup nya hancur lagi."
"Itu-"
Bugh!
Dari belakang Ni-Ki memukul kepala Kyel dengan sebuah kayu, ia berhasil masuk ke kamar tersebut. "Bodoh, bodoh, bodoh." Ujarnya sembari menendang kencang kaki Kyel.
Jake langsung pergi mencari Sunghoon, ia memasuki setiap ruangan yang ada di rumah tua tersebut. Sampai akhirnya, ia menemukan sebuah ruang bawah tanah.
Tanpa memberitahu teman-teman nya, ia masuk ke dalam tanpa memikirkan bahaya di bawah sana. "Sunghoon, kau di dalam?"
"Sunghoon-ah?" Panggil nya sembari berjalan dengan hati-hati.
Dilihatnya sebuah kasur dengan seseorang tampak tak sadarkan diri, cepat-cepat ia menghampiri tempat tersebut. "Sunghoon?" Sudah berkali-kali ia mencoba membangunkan, tapi Sunghoon masih tidak sadar.
"Aku harus membawanya ke Rumah Sakit, noona pasti bisa memeriksa nya." Jake segera menggendong tubuh teman masa kecilnya nya, untung saja pintu nya cukup besar untuk di lalui.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] White Rose || JakeHoon
FanfictionBunga Mawar memberikan kesenangan dari keindahan nya, dan durinya memberikan luka. Mawar bagi Sunghoon adalah Jake dan mawar bagi Jake adalah keluarga nya, terutama ayah dan kakeknya. Butuh banyak perjuangan untuk keduanya bisa bersama dengan bahag...