Setelah melewati satu semester yang sangat berat bagi Jake. Dimana biasanya ia harus mengantar jemput Sunghoon, terkadang menunggu si pemuda Park yang belum pulang, mengerjakan tugas bersama meskipun berada di fakultas yang berbeda. Jake yang pendiam semakin pendiam
Tapi sekarang, ia hanya datang lalu pulang. Tidak seperti biasanya yang bermain dahulu di apartemen Sunghoon atau bermain dengan teman-temannya sebentar.
Pernah suatu ketika, Jake terlihat masih di parkiran seperti sedang menunggu seseorang di depan mobilnya.
Jungwon dan Sangwon kira sepupu mereka memiliki kekasih, yang berarti sudah ikhlas dengan kepergian Sunghoon. Tetapi, saat di tanya keduanya dan yang lain hanya tersenyum tipis. Saat pertama kali Sunoo mengatakan jika orang yang ditunggu pemuda Shim sudah meninggal, tapi di kejadian selanjutnya Jake akan sadar dengan sendiri.
Yeonjun tersenyum senang, adiknya, keluarga satu-satunya bisa menyelesaikan pendidikan tinggi, meskipun banyak hambatan dan masalah.
Jake dan yang sedang berfoto, Jake selalu membawa boneka pemberian Sunghoon bahkan saat berkuliah yang ia taruh di samping kursi supir.
"Hyung, kau ada jadwal rapat." Soobin menepuk pelan bahu yang lebih tua, menyadarkan Yeonjun dari lamunannya.
"Ah, begitu. Jake-ya!"
Sang adik langsung datang. "Wae??"
"Acaranya sudah selesai, hyung memiliki jadwal rapat. Hyung akan pergi ke kantor."
Jake mengangguk. "Gomawo hyung, sudah datang untuk kelulusan terakhir ku."
"Kau adikku, tidak mungkin aku tidak datang di hari bahagia ini."
"Terima kasih juga untuk semuanya. Kasih sayang yang hyung berikan sejak aku kecil hingga sekarang, pengorbanan hyung, kesabaran hyung, perhatian hyung. Terima kasih untuk semuanya." Jake tersenyum menatap sang kakak.
"Tidak perlu berterima kasih." Yeonjun mengusak rambut yang lebih muda.
"Soobin hyung, tolong jaga Yeonjun hyung. Terus temani dia, jangan pernah meninggalkan nya." Jake menatap seseorang dibelakang Yeonjun.
Soobin mengangguk sembari tersenyum. "Kau tenang saja, aku akan menjadi ibu ketiga untuk dia." Ujarnya diakhiri tawa kecil.
"Aku pergi, jangan lupa pulang ke rumah."
"Setelah dari sini aku akan pulang dan beristirahat, aku sudah lelah."
Yeonjun hanya mengangguk, barulah ia dan Soobin pergi meninggalkan universitas sang adik. Lagi pula, Jake membawa mobil sendiri. Yeonjun memberikan izin karena ia pikir Jake akan menghabiskan waktu untuk merayakan kelulusan.
Jake di datangi teman-teman nya. Dan sebenarnya, mereka semua merasa heran. Hari ini Jake bertingkah sedikit kekanak-kanakan, sepanjang acara terus tersenyum bahkan mau di ajak berfoto siapapun.
Tapi mereka tepis rasa curiga itu, berpikir Jake mulai menjalani hidupnya kembali dan memilih keluar dari kesedihan nya, apalagi hari ini hari kelulusan dari perguruan tinggi.
"Hei, kau akan ikut barbeque di rumah Jay?" Tanya Leo sembari merangkul bahu si pemuda Shim.
Jake menggeleng. "Aku lelah, aku akan pulang untuk beristirahat. Kalian bersenang-senang saja dulu. Bye." Ia berjalan meninggalkan teman-teman nya.
"Mari rayakan kelulusan kita." Ujar Jake pada boneka yang ia angkat tinggi.
Beberapa orang berpendapat Jake mengalami gangguan jiwa setelah kematian sahabat kecil nya, tapi itu terbantahkan dengan nilai yang Jake dapatkan di hari kelulusan nya. Jake masih sehat, dia hanya belum terbiasa tanpa Sunghoon dan belum menerima kepergian Sunghoon.
Seluruh makanan yang di siapkan sudah matang, teman-teman Jake dan Sunghoon banyak bercerita. Mengingat kebersamaan mereka saat Sunghoon masih ada dan sebelum Jake menyendiri. Berandai-andai jika kejadian itu tidak terjadi, bagaimana Jake dan Sunghoon sekarang.
Ada yang berpikir keduanya akan berpacaran, ada juga yang berpikir Jake akan terus menyembunyikan perasaan nya karena takut merusak hubungan persahabatan yang terjalin lama.
Prang!
Mereka semua terkejut saat bingkai foto yang didalamnya terdapat foto Jake dan Sunghoon jatuh, tidak ada angin besar, dan tidak ada yang menyenggol.
"Yeorobun…." Sunoo melirik teman-teman nya yang masih terdiam.
"Ah, mungkin kita kedatangan tamu." Ujar Taehyun mencoba biasa saja.
Saat Jungwon akan membuka suara, handphone Jay berdering. Mereka semua melihat nama Yeonjun di layar handphone si pemuda Park. Telepon pun di terima, volume full, dan mengaktifkan loud speaker.
"Kalian bersama Jake?"
Mereka kembali bertatapan. "Ani, dia mengatakan akan pulang untuk beristirahat karena lelah." Jawab Jay heran.
"Dia juga mengatakan itu padaku, tapi Jake sama sekali tidak ada di rumah, tidak ada yang melihat dia datang."
"Kami akan mencarinya." Ujar Ni-Ki yang diangguki yang lain.
"Gomawo, aku akhiri telepon nya. Aku juga harus mencari dia." Dan telepon berakhir.
Jay terdiam di saat teman-teman nya bersiap untuk pergi. "Dia pulang karena lelah dan ingin beristirahat, kalian paham?" Ia bertanya pada orang-orang di sana.
"Kita pergi sekarang." Ajak Sangwon khawatir.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] White Rose || JakeHoon
FanfictionBunga Mawar memberikan kesenangan dari keindahan nya, dan durinya memberikan luka. Mawar bagi Sunghoon adalah Jake dan mawar bagi Jake adalah keluarga nya, terutama ayah dan kakeknya. Butuh banyak perjuangan untuk keduanya bisa bersama dengan bahag...