5.🌹

764 119 4
                                    

Jake mengeluarkan kartu masuk unit apartemen milik Sunghoon, ia memiliki cadangan yang langsung meminta pada pihak apartemen dengan izin si pemilik unit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake mengeluarkan kartu masuk unit apartemen milik Sunghoon, ia memiliki cadangan yang langsung meminta pada pihak apartemen dengan izin si pemilik unit. Perlahan mendorong pintu berwarna grey dihadapan nya.

Dor!

"Saengil chukae!!" Sambut Sunghoon bersemangat, ia tersenyum lebar karena rencananya berhasil. "Kejutan."

Jake masih diam tak bergeming. Bagaimana bisa ia melupakan ulang tahun sendiri? Pantas saja hari ini orang-orang terdekatnya sangat aneh, bahkan ibu dan kedua kakaknya sendiri.

Senyum Sunghoon perlahan luntur. "Kau tidak terkejut? Kau tidak senang?" Ia bertanya dengan sedih.

"Ani, aku terkejut dan senang. Bisa-bisanya aku melupakan ulang tahun sendiri, untung saja ada kau. Gomawo, Sunghoon-ah."

Senyum Sunghoon kembali mengembang, ia memeluk erat sahabatnya. "Selamat bertambah usia. Jangan berubah, tetap menjadi Jake yang ku kenal. Mari bersama-sama hingga tua."

Jake membalas pelukan orang yang 1 bulan lebih muda darinya. "Semoga Tuhan mengabulkan keinginan mu, karena aku juga ingin kita bersama hingga kematian datang. Terima kasih sudah mau menjadi rumah ku, tempat ku bercerita, tempat ku bersandar, menjadi alasanku tetap di dunia ini. Aku berjanji akan menjaga mu, menemani setiap langkah mu, akan terus bersama mu, aku tidak akan meninggalkan mu."

"Terima kasih kembali, tanpa mu aku tidak yakin bisa bertahan sendirian." Sunghoon tersenyum sampai matanya terpejam, seolah tersenyum juga. "Mari tiup lilinnya."

Jake baru sadar sesuatu. Ia mengusap dahi dan rambut Sunghoon yang kotor, lalu menatap sekitar apartemen. Terlihat rapih dan ruang TV di hias. "Apa yang kau lakukan?"

Sunghoon menarik sahabatnya ke ruangan yang sudah di hias. "Hari ini aku membuatkan kue yang spesial untuk mu. Tapi tidak terlihat spesial, aku menghiasnya terlalu simpel. Dan tidak yakin dengan rasanya, aku baru pertama kali membuat."

"Ini sangat spesial, karena dibuat oleh mu sendiri, dengan kerja keras mu. Aku yakin rasanya enak, tangan mu kan ajaib jika berhubungan makanan."

Si pemuda Park segera menghidupkan lilin nya. "Katakan keinginan mu dulu sebelum meniup nya." Ia menyatukan kedua tangan Jake.

Jake segera mengucapkan keinginan nya dalam hati, barulah meniup lilin nya.

Sunghoon memberikan sebuah kotak berisi hadiah untuk sahabat nya. "Untuk mu."

"Ku buka sekarang?"

"Silahkan saja."

Jake membuka kadonya, ia mendapatkan sebuah boneka beruang berwarna putih. Menatap bingung ke arah Sunghoon, tau jika ada alasan Sunghoon memberikan boneka sebagai hadiah.

Sunghoon mengambil boneka beruang yang sama tetapi memiliki warna yang berbeda di sofa belakang nya. "Sama bukan? Aku mencari nya susah payah dengan Sunoo."

[✓] White Rose || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang