"Jake akan mentraktir setelah pulang kuliah."
Tentu saja Jake yang baru sampai terkejut. Sekarang waktu makan siang, ia menemui Sunghoon di kantin universitas dan tiba-tiba dikejutkan dengan perkataan si pemuda Park.
"Iya, kan Jake? Aku ingin steak."
Dengan kaku Jake mengangguk, hitung-hitung sebagai balas budi dengan kejutan Sunghoon kemarin. "Kita pergi makan hotpot saja bagaimana?"
"Emmm baiklah." Jawab Sunghoon yang merelakan steak nya.
"Kau benar-benar mentraktir, kan?" Tanya Gaeul memastikan. "Takut saja setelah selesai diam-diam kau menagih bayaran dibelakang Sunghoon."
"Aku tidak akan melakukan itu. Kalian ikut?" Ia bertanya pada teman-teman nya yang baru saja datang.
"Ikut apa?" Tanya Jay bingung.
"Jake akan mentraktir kita hotpot." Jawab Jungwon bersemangat. Siapa yang tidak bersemangat saat mendapatkan traktiran??
Ni-Ki merangkul bahu si pemuda Sim. "Orang bodoh yang tidak menerima traktiran dari tuan muda kedua Sim." Ujar nya dengan nada meledek.
"Tentu saja kami ikut." Jawab keempat nya bersamaan.
"Seharusnya tidak usah bertanya, pergi ke jurang dengan imbalan uang saja kalian mau." Jake yang sejak awal masih berdiri memilih duduk di samping Sunghoon, diikuti temannya yang lain.
Jake, Sunghoon, dan teman-teman keduanya sudah berada di restoran. Mereka sudah memulai acara makan-makan merayakan ulang tahun si pemuda Sim.
"Jake aku ingin itu." Sunghoon meminta tolong karena Jake lebih dekat makanan yang ia mau.
Tentu saja Jake langsung mengambilkan nya, orang-orang di meja sana saling bertatapan. Yang di sana bukan hanya mereka berdua, tapi keduanya sejak awal sibuk sendiri.
"Jake." Sunghoon memanggil sahabatnya, lalu menyuapi Jake.
"Ekhm!" Jay berpura-pura batuk. "Sepertinya ada yang diam-diam berkencan."
"Nugu?"
Mereka semua tercengang dengan kata spontan yang keluar dari mulut Jake dan Sunghoon. Nugu? Siapa? SIAPA??!!!
"Jangan berpura-pura tidak tau." Ujar Sangwon dengan kesal.
"Apa yang berpura-pura tidak tau?" Tanya Sunghoon dengan ekspresi kebingungan.
"Jake—"
Perkataan Minhee di sela. "Aku tidak tau maksud kalian." Jake melanjutkan acara makan nya.
"Okey, lupakan itu." Lerai Sunoo. "Tetapi, mohon maaf untuk kalian berdua. Di meja ini ada aku, Jungwon, Sangwon, Minhee, Gaeul, Jay, Taehyun, Leo dan Ni-Ki, bukan kalian berdua saja. Jangan menebar keromantisan jika tidak ada hubungan lebih."
"Siapa yang—"
"Sudah-sudah lupakan." Gaeul menghentikan perkataan Sunghoon dengan kesal. "Tidak ada yang mau mengucapkan?" Ia menyodorkan gelas yang berisi soju.
Satu persatu dari mereka mengangkat gelas soju. "Happy birthday Jake Sim." Ujar mereka bersamaan.
Jake hanya tertawa kecil sembari menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah teman-teman nya. Mereka semua tertawa bersama-sama.
"Aku hanya berdoa semoga kau segera memiliki kekasih, atau tidak tingkat kepekaan mu meningkat." Ujar Taehyun sembari menepuk-nepuk bahu Jake.
"Semoga tidak pelit senyum lagi." Minhee menambahkan.
"Terima kasih untuk hari ini." Sunghoon menatap teman masa kecilnya sembari tersenyum lebar.
Jake mencubit gemas hidung si pemuda Park di sampingnya, bukan yang di seberang nya. "Terima kasih kembali, kalian sudah membantu rencana Sunghoon kemarin."
"Jay hampir menghancurkan nya." Adu Ni-Ki.
"Maafkan aku Sunghoon-ah, aku benar-benar lupa saat itu. Untung saja Taehyun segera menutup mulut ku." Jay menatap takut orang di samping Jake.
Sunghoon mendengus kesal. "Untung saja ada Taehyun." Kepalanya mendapatkan usapan lembut dari Jake.
Mau di bicarakan bagaimana pun, keduanya tetap akan menebar keromantisan tanpa sadar. Mereka harus belajar terbiasa dengan keromantisan dari dua orang yang bersahabat sejak kecil.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] White Rose || JakeHoon
FanfictionBunga Mawar memberikan kesenangan dari keindahan nya, dan durinya memberikan luka. Mawar bagi Sunghoon adalah Jake dan mawar bagi Jake adalah keluarga nya, terutama ayah dan kakeknya. Butuh banyak perjuangan untuk keduanya bisa bersama dengan bahag...