22.🥀🥀

590 80 3
                                    

Berbaris kuburan dari keluarga Shim, tapi dihadapan Jake sekarang adalah Shim Taehyung, Jeon Jungkook, Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Park Wonyoung, dan… Park Sunghoon.

Ia jatuh berlutut. "KENAPA KALIAN MENINGGALKAN KU?!"

Karina memeluk adiknya yang menangis histeris. Teman-teman Jake dan teman-teman Sunghoon merasa tambah bersedih, baru kali ini mereka lihat lemah nya seorang Jake Shim.

Lemah nya penjaga dan pelindung Sunghoon. Banyak usaha yang Jake lakukan untuk menyembuhkan Sunghoon dari trauma nya, menemani Sunghoon melangkah keluar dari kelam nya masa lalu, menjaga Sunghoon saat terjatuh, yang selalu ada untuk menghapus air mata Sunghoon, yang selalu menenangkan Sunghoon.

Mereka juga merasa kehilangan. Tapi Jake? Baru saja orang tua nya meninggal, saat itu kesedihan nya ia tahan dan mungkin akan ia keluarkan saat bersama Sunghoon. Tapi… kenyataan sebaliknya, kesedihan yang terpendam pun lepas bersamaan dengan kesedihan karena kehilangan yang sama.

"Kenapa Tuhan tidak mengambil aku juga? Kenapa Tuhan menghukum ku seperti ini?"

Yeonjun yang kesal ditahan sang kekasih, Choi Soobin. Ia kesal karena perkataan yang lebih muda, Jake satu-satunya keluarga yang tersisa, meskipun masih banyak sanak saudara di luar sana.

"Percayalah Jake, Tuhan menyiapkan kebahagiaan untuk mu di masa depan." Ujar Karina sembari mengusap kepala adik satu-satunya.

Tapi kebahagiaan nya semua sudah pergi….

1 minggu Jake mengurung diri di kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 minggu Jake mengurung diri di kamar nya. Sudah puluhan kali Yeonjun, Irene, Karina, Soobin, membujuk Jake untuk keluar atau setidaknya makan. Tapi tetap saja, tidak ada jawaban sama sekali.

Sampai akhirnya Yeonjun menyuruh penjaga untuk merusak pintu nya, tidak mungkin untuk di dobrak, kunci cadangan ada pada Jake sendiri.

"Sudah bisa tuan."

Pintu terbuka sedikit, baru lah Yeonjun masuk ke kamar yang gelap tersebut. Ia cari saklar lampu, saat cahaya sudah menerangi kamar, cepat-cepat ia mengambil sesuatu dalam genggaman Jake.

"KAU GILA?!" Yeonjun memegangi kedua bahu Jake, ia kembali memberi tamparan pada yang lebih muda. "Sadarlah!"

Jake kembali menangis, tubuhnya merosot sembari bersandar pada kasur. "Baba… Sunghoonie… appa…."

Tanpa di sadari nya, ia ikut menangis melihat hancur nya sang adik. Didekap nya tubuh lemah Jake. "Aku baru saja kehilangan appa, baba, dan seseorang yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Jangan tinggalkan aku."

"Hyung… kau masih memiliki Soobin hyung. Bagaimana dengan ku? Aku sudah kehilangan Sunghoon, dan tidak ada orang yang bisa menggantikan nya. Bagaimana aku harus hidup sekarang?"

"Orang yang biasanya mengarahkan sudah pergi, orang yang menjadi alasan ku tetap hidup juga sudah pergi, orang yang seharusnya ku jaga ikut pergi. Apa yang harus ku lakukan sekarang?"

"Aku hanya ingin Sunghoon…."

Yeonjun merasakan bahu nya yang berat, tangisan Jake pun tidak ia dengar. Cepat-cepat ia memeriksa sang adik, untung saja hanya pingsan.

1 bulan, perlu 1 bulan untuk Jake perlahan bangkit dari kesedihan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 bulan, perlu 1 bulan untuk Jake perlahan bangkit dari kesedihan nya. Selama itu pula Jake merasakan apa yang Sunghoon rasakan, perasaan yang selalu mendorong dirinya melakukan bunuh diri.

Yeonjun dan Soobin terkejut dengan Jake yang rapih, seperti akan pergi berkuliah. "Pagi Yeonjun hyung, Soobin hyung." Sapanya dengan senyum lebar.

"Pagi." Balas keduanya bersamaan.

"Kau akan pergi kemana?" Tanya Yeonjun.

"Tentu saja berkuliah."

"Tunda dulu acara tanya jawab nya, lebih baik sekarang kalian sarapan." Ujar Soobin sembari memberikan sarapan untuk adik dari kekasihnya.

Jake terdiam dengan makanan di depan nya. Ia teringat saat di makan di mansion selalu bertengkar dengan sang ayah, Sunghoon yang makan dihadapan nya.

"Jake…." Tegur Soobin.

Jake tersenyum kecil, ia memakan sarapan nya sembari menahan perasaan sedih yang terasa. "Hyung, kapan kalian akan menikah?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Yeonjun balik.

"Ada yang salah? Hyung, lebih cepat lebih bagus. Terkadang kesempatan kedua tidak ada, dan kalian juga sudah lama bersama. Apa salahnya menikah?"

Soobin tau dibalik kata-kata Jake, diselipkan curhatan. Jake yang dulu terlalu takut mengungkapkan perasaan nya dan berakhir penyesalan, tidak ada kesempatan kedua untuknya.

"Masih ada waktu sebelum semuanya terlambat. Aku akan pergi." Jake langsung membawa tas nya, memanggil seorang supir untuk mengantarkan nya.

Yeonjun dan Soobin terdiam. Sebelum semuanya terlambat….

Jake benar-benar terluka, dia masih dirundung penyesalan, masih belum mengikhlaskan sepenuhnya, masih berharap jika ini hanya mimpi nya.

To be continued….

[✓] White Rose || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang