15.🥀

576 94 4
                                    

Minhee dan Gaeul datang 1 jam lebih cepat, mereka harus membuat Sunghoon terbiasa dahulu. Barulah Jake berangkat saat dirasa Sunghoon bisa ia tinggal.

Mobil nya baru saja terparkir, ia lewati teman-teman nya yang sudah menunggu. Menghampiri seorang laki-laki yang berjalan ke arah gedung fakultas hukum.

Ia menarik kerah baju laki-laki tersebut dan langsung melempar kan bogeman kuat. Taehyun, Jay, Leo, dan Ni-Ki kebingungan, mereka tidak tau cara menahan Jake yang sedang marah.

Pukulan demi pukulan Jake layangkan pada laki-laki yang berani membuat orang dicintainya hancur, ia juga mendapatkan pukulan sebagai pembelaan diri. Terjadilah kompetisi tinju dadakan.

Sampai akhirnya seorang penjaga dan dosen berhasil menahan Jake.

Jay segera menghampiri sahabatnya. "Tenang lah, kau bisa masuk ke penjara nanti. Siapa yang akan menyiksanya jika kau masuk penjara?"

Leo langsung memukul kepala si pemuda Park. "Sesat kau. Jake, pukulan mu kurang kuat dan seharusnya kau menendang bagian bawah nya."

"Ck." Ni-Ki berdecak kesal, teman-teman nya sama saja. "Seharusnya kau bawa air keras, agar dia tidak bisa tebar pesona lagi."

Taehyun menarik ketiga temannya agar menjauh dari Jake. "Kalian malah memanas-manasi saja." Omel nya sembari memukuli kepala mereka.

Yeonjun terpaksa datang ke universitas sang adik, harus menemui rektor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun terpaksa datang ke universitas sang adik, harus menemui rektor. Adiknya sudah babak belur dan ada juga laki-laki dengan keadaan lebih parah.

"Tuan Yeonjun, adik anda sudah 1 minggu tidak masuk dan dia membuat keributan, memukuli Heo Kyungjae dengan tiba-tiba. Jika bukan karena nama tuan Taehyung, Jake Shim sudah di keluarkan."

"Jika anda ingin mengeluarkan saya, silahkan saja. Jangan pernah menyangkut membawa-bawa pria bajingan itu."

"Jake." Tegur Yeonjun dengan serius, Jake pun langsung diam menahan kesal. "Tuan, mahasiswa tersebut melakukan pemerkosaan pada seorang mahasiswa dari universitas ini juga dan membuat korban trauma berat. Jika tuan tau siapa dia, saya harap anda merahasiakan ini. Karena itu adik saya memukuli nya dan tidak masuk lebih dari izin yang diberikan."

"Tapi seharusnya anda melaporkan pada polisi."

Jake tertawa meremehkan. "Hanya ada beberapa polisi yang bekerja dengan benar, dan ada polisi yang sudah menerima uang suap dari pria bajingan itu. Dan anda pikir mereka akan melakukan pekerjaan nya dengan benar? Mereka akan berkata, 'Kau seorang laki-laki, seharusnya kau melawan. Laki-laki macam apa kau yang ketakutan seperti ini?'."

"Jake Shim, anda belum mencoba melaporkan."

"Banyak orang beranggapan hanya perempuan yang mendapatkan pelecehan, dan menganggap remeh pelecehan pada laki-laki. Mencari polisi yang bener-bener bekerja itu sulit. Dia masih trauma dan aku harus membiarkan nya di dalam ruangan hanya dengan beberapa polisi untuk di interogasi? Aku akan sangat bodoh jika melakukan itu."

"Dan seharusnya anda sebagai rektor menganggap serius masalah ini. Jangan salahkan cara berpakaian perempuan jika dia menjadi korban pemerkosaan, mereka yang memakai pakaian tertutup pun masih bisa menjadi korban, anak kecil yang polos pun masih bisa. Dan jangan menganggap enteng kasus pemerkosaan pada laki-laki, karena itu semua sama, meninggalkan trauma."

"Bukan hanya meninggalkan trauma, pelaku pemerkosaan membuat hancur kehidupan korban nya dan menghancurkan kehidupan orang yang mencintai korban." Mata Jake sudah berkaca-kaca mengingat wajah Sunghoon yang ketakutan.

Yeonjun mengusap bahu Jake, mencoba menguatkan sang adik.

Ia menatap Kyungjae. "Sekarang kau masih bebas, tapi… ku pastikan hidup mu tidak akan pernah tenang. Kau membuat orang yang ku cintai terluka, aku akan membalaskan nya dengan lebih parah. Kata maaf dan penyesalan dari mulut mu tidak akan menghentikan pembalasan ku." Jake pergi dari ruangan sang rektor begitu saja.

Yeonjun menghela nafas pasrah. "Tuan, saya meminta maaf atas nama Jake karena sudah membuat keributan. Tapi bukan maaf karena sudah memukuli dia, karena dia pantas mendapatkan nya, bahkan lebih parah dari ini. Masuk penjara pun dia akan di pukuli tahanan yang lain. Saya permisi."

To be continued….

[✓] White Rose || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang