13.🥀

536 84 3
                                    

Jake masih setia menjaga Sunghoon di rumah sakit, setelah 1 minggu dirawat. Karina memberikan izin untuk pulang, administrasi sudah di urusi Minhee sebagai saudara jauh Sunghoon.

Saat di apartemen, Jake menyadari jika Sunghoon selalu melihat ke arah belakang dan tangga menuju lantai 4, dimana unit milik Sunghoon berada di lantai 5.

"Apa mereka menculik Sunghoon di tangga? Apa mereka sudah mengecek CCTV apartemen?" Batin Jake dengan tatapan masih fokus pada Sunghoon.

Pin apartemen Sunghoon sudah di ganti dan kartu nya pun sudah diganti baru, jadi Jake lah yang harus membuka nya.

Duk!

"Akkh!" Sunghoon langsung memeluk Jake ketakutan.

Saat ia mengeceknya, ternyata tetangga apartemen Sunghoon sedang membawa banyak barang dan bawaannya terjatuh.

"Nak Jake, nak Sung— kenapa?"

"Dia hanya terkejut."

Wanita tersebut mengangguk. "Kalau begitu bibi permisi."

"Ne, maaf tidak bisa membantu."

"Tidak papa, kau juga sedang kerepotan."

Jake tersenyum, si bibi melewati nya dengan Sunghoon dan masuk ke unit apartemen di sebelah. "Tidak papa, hanya bibi Jung." Ia mengusap kepala Sunghoon, baru lah membuka pintu apartemen.

Sementara Sunghoon ditinggalkan di kamar karena Jake harus memasak makan siang, ia sebisa mungkin memasak dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Sunghoon ditinggalkan di kamar karena Jake harus memasak makan siang, ia sebisa mungkin memasak dengan cepat. Khawatir jika Sunghoon ditinggal lama akan berbuat sesuatu.

"Sung— Sunghoon, kau dimana?" Si pemuda Park tidak terlihat dalam kamar.

Saat mencari dalam rumah dan kembali ke kamar, ia melihat cermin yang pecah. Pergilah ke kamar mandi yang berada di dalam kamar. "Sunghoon, kau di dalam?" Tanya nya sembari mengetuk-ngetuk pintu.

"Sunghoon!"

Mau tak mau ia harus mendobrak pintu nya, mau meminta bantuan pada tetangga pun takut mereka mengetahui apa yang terjadi pada Sunghoon dan membicarakan nya. Meminta tolong pada teman-teman nya butuh waktu lama untuk datang.

Brak!

"Sunghoon!" Cepat-cepat ia mengangkat si pemuda Park dalam bathtub. Mengesampingkan pertanyaan, Jake mengambil handuk. "Aku akan mengambil pakaian untuk mu dulu."

"Kenapa kau tidak membiarkan ku mati?"

Jake yang akan pergi kembali berlutut dihadapan Sunghoon. "Apa maksud mu?"

"Seharusnya kau tidak mencari ku dan biarkan aku mati."

"Sung—"

"Mereka sudah merusak ku, mereka menghancurkan masa depan ku, mereka sudah memperkosa ku!! Hiks…."

Jake tidak tau bagaimana menenangkan sahabatnya, karena detik itu juga dunia nya ikut hancur mendengar perkataan Sunghoon. Jadi, perkataan Karina kemungkinan besar benar. Atau tepatnya memang benar.

Mengabaikan masalah sendiri, ia memeluk Sunghoon. "Jangan berkata seperti itu, masa depan mu tidak hancur. Kau akan menjadi dokter, kan? Kau mau membantu orang-orang, kan?"

Sunghoon tidak menjawab, ia masih menangis dalam pelukan Jake.

Dengan telaten Jake menyuapi Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan telaten Jake menyuapi Sunghoon. Ia mementingkan Sunghoon dan lupa jika dirinya sendiri belum makan sejak pagi, hanya satu roti pemberian Karina dan sebotol air.

Sunghoon menolak suapan nya, ia mengambil sendok nya dan menyuapi Jake. "Aku tau." Yang dimaksud tentang Jake hanya makan sebungkus roti.

Jake menerima suapan dari Sunghoon, padahal dia sendiri tidak merasa lapar sama sekali. Rasa lelahnya mengalahkan rasa lapar nya. Cukup melelahkan, tapi ia tidak mau menunjukkan nya pada Sunghoon dan membuat Sunghoon merasa merepotkan.

"Sunghoon-ah… jangan pernah merasa sendiri. Aku bersama mu, teman-teman bersama mu, kau pasti bisa melewati ini. Aku akan menemani mu, aku akan selalu ada untuk menjadi sandaran mu, tempat mu bercerita. Aku tidak akan meninggalkan mu lagi, aku akan menjaga mu."

"Aku tau itu akan berat dan sulit, ada masa depan yang cerah menunggu mu. Mengerti?" Jake tersenyum saat perkataan nya mendapat respon, meskipun hanya sebuah anggukan kecil.

To be continued….

[✓] White Rose || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang