Minhee dan Gaeul berangkat sebelum kedatangan Jake, tapi mereka sudah memberitahu si pemuda Shim dan Jake dalam perjalanan pulang.
Saat Minhee dan Gaeul pergi, saat itu pula Sunghoon sedang tertidur. Tapi tak lama terbangun, ia pikir Jake sudah pulang. Di cari nya si pemuda Shim ke seluruh penjuru apartemen, tapi tidak ada.
Ia kembali ke kamar dan tidak sengaja menyenggol buku-buku milik Jake. Sebuah amplop dilihatnya berada dalam sebuah buku, rumah sakit tempatnya di rawat.
Kenapa Jake menyembunyikan nya? Apa isi nya sampai Jake melakukan itu? Hanya…
"Ti-tidak mungkin… itu tidak mungkin."
Karena pintu kamar yang belum tertutup, suara pintu utama terbuka bisa di dengar. Suara seseorang memanggilnya dengan nada tidak terlalu tinggi.
"Sunghoon, kau sudah bangun? Apa sudah makan siang?" Pertanyaan Jake di abaikan si empu.
Ia dekati Sunghoon perlahan-lahan, terlihat kertas dalam genggaman si pemuda Park dan buku-buku nya berada di bawah. "Sunghoon…." Diambilnya kertas tersebut dan memeluk teman masa kecilnya.
Dengan cekatan menangkap tubuh lemas Sunghoon. Sunghoon sendiri sudah menangis histeris, ia biarkan Sunghoon mengeluarkan seluruh kesedihan nya sampai tenang dan tertidur dengan sendirinya.
"Maaf, maaf, ini salah ku." Tanpa disadarinya tetes demi tetes mengalir membasahi pipi nya sendiri. "Seharusnya aku tidak pergi, seharusnya aku tetap bersama mu. Maafkan aku Sunghoon-ah, maafkan aku."
"Maaf, karena ayah ku hidup mu harus berantakan. Aku akan bersamamu, aku akan memperbaiki hidup mu, aku akan selalu ada untuk mu. Ku mohon jangan seperti ini." Ingin sekali ia mengatakan yang sebenarnya, tapi mulutnya sulit berucap.
Sunoo dan si kembar 2Won di minta datang ke apartemen Sunghoon, tentu saja ketiganya sangat kebingungan. Jungwon langsung menelepon kekasih nya setelah kepergian si pemuda Shim.
"Jayieeee…."
"Ada apa aegi??"
"Ikuti Jake, dia meminta ku, Sunoo dan Sangwon ke apartemen Sunghoon. Dia pergi dengan mata sembab, tapi sorot matanya terlihat marah. Sunghoon tidur dengan mata sembab juga, tidur nya terlihat gelisah, ada bekas kertas yang di bakar dan ada amplop dari rumah sakit tempat Sunghoon di rawat."
Jay yang saat itu bersama teman-teman nya langsung kebingungan, Taehyun mengecek keberadaan Jake. Dan kemungkinan pergi ke gudang tempat Kyel di sekap.
"Baiklah, kau tenang. Aku akan mengirim beberapa orang berjaga di sana, kami akan menyusul Jake."
Karena posisi Jay, Taehyun, Leo, dan Ni-Ki lebih dekat dengan gudang tersebut. Mereka datang lebih awal, lalu tak lama Jake datang. Benar yang Jungwon katakan, mata Jake terlihat sembab tapi sorot matanya terlihat penuh amarah.
"Jake, apa yang akan kau lakukan?"
Pertanyaan Leo diabaikan oleh si pemuda Shim, mereka ikut masuk ke dalam.
Jake mengeluarkan pisau lipat dan memotong ikatan tangan Kyel, ia menarik si pemuda Australia+Korea tersebut dan melempar nya dihadapan anak buah sang kakak.
"Perkosa dia dan yang lain."
"Tuan—"
"LAKUKAN!!"
"Jake, sadarlah." Jay memegang kedua bahu sahabatnya. "Ada apa? Kau tak seharusnya tidak melakukan ini."
"Dan seharusnya mereka tidak melakukan hal itu pada Sunghoon!! Mereka harus merasakan apa Sunghoon rasakan, aku tidak peduli aku melakukan hal kriminal atau tidak. Aku sudah cukup baik membiarkan mereka hidup."
Jake terduduk dan mengeluarkan seluruh air matanya. "Sunghoon sudah tau, betapa hancurnya dia saat ini."
"Seharusnya aku tidak kembali, seharusnya aku tetap di Australia, seharusnya aku tidak menemui dia. Ini salah ku, ini karena kebodohan ku."
"Kecelakaan yang terjadi karena ku, penculikan dan pemerkosaan nya karena ku. Seharusnya aku tidak dekat dan mengenal nya, mungkin sekarang dia sedang tertawa bersama keluarga nya."
"Aku yang menghancurkan hidup nya." Jake berteriak frustasi.
Taehyun berjongkok dihadapan nya. "Bukan salah mu, pertemuan kalian adalah takdir. Tapi semua kejadiannya karena ayah mu, bukan kau. Kalaupun kau tidak bertemu dan berteman, bahkan mencintai Sunghoon, keluarga nya akan tetap hancur. Kau lah yang dulu memperbaiki kehidupan Sunghoon, kau tidak menghancurkan nya."
"Tetapi, sekarang… semua keputusan nya ada padamu. Sunghoon pasti memiliki pemikiran untuk menggugurkan kandungan nya atau mengakhiri hidup nya, semua itu ada pada mu. Kau, cintanya. Kau, hidup nya. Kau, orang yang paling mengerti Sunghoon. Kau, orang yang paling dia percayai. Kau, takdir nya."
Jay ikut berjongkok. "Masalah mereka biar kami yang urus. Keadaan Sunghoon sekarang jauh dari kata baik, fisik nya memang baik, tapi mental nya tidak. Kau harus bersama nya dan jangan biarkan dia sendirian, ia akan merasa tidak memiliki siapapun lagi dan kau tau setelah nya."
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] White Rose || JakeHoon
FanfictionBunga Mawar memberikan kesenangan dari keindahan nya, dan durinya memberikan luka. Mawar bagi Sunghoon adalah Jake dan mawar bagi Jake adalah keluarga nya, terutama ayah dan kakeknya. Butuh banyak perjuangan untuk keduanya bisa bersama dengan bahag...