🌸🌸🌸
Aku menatap bokuto yang masih tertidur pulas di ranjangku, kesal tentu saja. Ini sudah jam berapa dan dia masih tertidur tenang seolah dia adalah kucing pemalas. Ah, apakah dia lupa bahwa dia adalah seorang atlet?
"Kou-chan, bangun apa kau tidak ada latihan?"
Kata ku sambil sedikit mengguncang badannya.Mukanya masam karena dibangunkan oleh ku, namun perlahan ia malah menarikku dan memelukku diatas ranjang, ia menarik tangan ku pada rambutnya dan meminta untuk mengelus dengan perlahan.
"Ah, mode anak kecil"
kataku gemes padanya, perlahan dan pasti aku mulai mengelus Rambut milik nya dan ia menjatuhkan kepalanya pada bahu ku."Kau tak latihan?"
Tanya ku pada bokuto."Aku mengambil cuti, hari ini kau mengambil cuti juga kan?"
Tanyanya."Mengapa aku harus mengambil cuti?" Tanyaku dengan kesal
Bokuto mengerut manyun dia langsung memelukku dengan erat.
"Hei...hei...hei... Apa kamu lupa hari ini adalah hari pertemuan kita?"
Kata nya dengan kesal."Terus kenapa?"
Kataku dengan kesal."Itu artinya kau harus pergi ngedate dengan ku"
kata bokuto dengan kesal."Hah?!"
Aku berteriak keras.Kesal tentu saja dia selalu seenaknya kepada ku, bahkan dia tidak merasakan malu karena telah menyerang sahabatnya sendiri walaupun aku tau ia tengah mabuk saat itu...
"Ah bodo lah, aku harus bekerja. Kau pergilah jangan masuk ke kamar ku lagi" kata ku berdiri sambil pergi ke kamar mandi.
"Kenapa kau menjauhi ku dan sekarang marah dengan ku, (y/n)-chan?"
Kata bokuto kesal.Rasanya sudut perempatan ku muncul walaupun aku cukup yakin itu hanya firasat ku, tapi si bodoh ini. Apakah benar-benar Sebodoh itu?
Aku hanya meliriknya kembali tanpa menjawab pertanyaannya. Kemudian pergi menjauh dari dia menyiapkan kepergian ku dari ruangan kecil itu.
Ia pergi dengan kesal meloncati balkon yang menjadi penghubung antara rumah kami, sejujurnya aku ingin menghancurkan balkon itu segera mungkin. Tapi itu tidak mungkin kan?
Aku melirik jam di sudut ruangan. Jika aku tak cepat berangkat aku akan terlambat, terakhir kutatap pintu balkon itu sebelum berlari menuruni tangga rumah ku.
"Dia pasti sangat marah"
gumamku.🌸🌸🌸🌸
Aku sampai di dalam pintu laboratorium. Mungkin terdengar aneh namun aku bekerja sebagai teknisi laboratorium tepatnya.
Teknisi bagian forensik Departemen unnatural death. Tugasku sangat banyak tentu saja menemani rekan ku seorang patologi forensik dalam membedah mayat merupakan salah satu pekerjaan ku.
Aku duduk pada meja yang tengah di sediakan untuk ku, pertama adalah membuka sebagian email yang masuk, email-email dokumen dari laboratorium lain mengenai hasil pengujian sampel darah, urine, Saliva, rambut, bahkan cairan paru-paru milik korban.
Ah jangan lupa CT scan yang diambil untuk mengetahui adanya pendarahan pada bagian-bagian tertentu juga menjadi salah satu faktor penting.
"(Y/N)-chan"
teriak seseorang Saat memasuki ruangan sunyi ini.Terlihat gadis dengan rambut pendek dan jas lab yang menggantung di badannya memasuki ruangan wajahnya penuh dengan keluh kesah dan wajahnya seperti tidak tidur berhari-hari.
"Misumi-chan, kenapa pagi hari wajahmu keruh begitu?"
Tanyaku."Aku dan nakado-san, melakukan otopsi di jam 3 pagi. Ada mayat terduga tenggelam yang datang pagi ini"
kata nya sambil menduduki kursi yang ada di samping mu."Begitu yah?"
Kata ku sambil membaca beberapa hasil uji."Eh... Tunggu... Tunggu... Kenapa dengan lehermu?"
Kata misumi sambil menunjuk leher ku."Ada apa dengan leher ku?"
Aku terkejut dengan teriakan dari misumi sambil menutup leherku."Lihatlah. Pantas saja saat kutelepon kau tak bangun sama sekali"
Katanya sambil memberikan cermin besar yang ada pada mejanya. Ia tertawa kecil melihat hal ini.Aku menatap cermin, leherku penuh dengan tanda biru dengan bentuk bulat. Tentu saja aku paham dengan baik bekas apa ini. Dan sejujurnya aku tahu benar siapa yang meninggalkan jejak ini. Oh tuhan si bodoh ini apa yang ia pikirkan.
"Ohayou... Misumi-san, (y/n)...-san"
sapa Kube yang merupakan pekerjaan part time. Ia terdiam sebentar sambil melihat leherku kemudian wajahnya memerah."Oi, (y/n) aku minta kau untuk menguji air laut ini"
teriak nakado saat memasuki ruangan.Nakado menatapku, satu kedipan, dua kedipan dan ketiga kedipan ia tercengang melihat leherku.
"Oi, sialan. Apa yang kau lakukan dengan lehermu?"
Kata nakado sambil menaruh keranjang berisikan air laut itu.Aku hanya dapat diam sampe nakado menarik tanganku dan membawaku pada ruangan Santai di kantor kami, ia mengobrak Abrik P3K kemudian kembali dengan salep pereda lebam.
"Sini lehermu"
kata nakado dengan kesal."Tenang saja nakado-kun. Aku bisa melakukan sendiri"
kataku sambil mengambil salep pereda lebam itu.Aku mengoleskan salep yang telah diambil oleh nakado sambil di perhatikan nya. Awas saja si bodoh itu akan ku beri pelajaran ia setelah aku pulang.
🌸🌸🌸
End...
.
.
.
.
.
.
.
Bercanda sumpah ehe 😩
Lama banget yah gak up.. up asekDah lah gak ada yang kangen lu bye...
Love you all wkwk
Btw nama-nama kru di chapter ini dari series judulnya "unnatural" keren banget wajib nonton kalian ☺️☺️
Salam sayang
Ga tau dari siapa 🥵
KAMU SEDANG MEMBACA
song (haikyuu chara x reader)
Fanfictionone shoot,two shoot dll isinya cerita pendek kisah manis,masam,asin, guring-gurih ahoy~