sosok yang membenci realita

16 7 2
                                    

Mereka sampai diruang BK itu

Tok tok tok

"Masuk"

Mereka ber empat segera masuk..

"Permisi bu,ibu manggil kami?"ucap gabizel
"Iya duduk ya," ibu gita guru BK

"Kalian kenapa berantem tadi?hal sepele doang?" Tanya gita baik²
"Sepele bu?dia bilang aku jalang ibu fikir itu sepele?!" Jawab eera dengan nada sedikit ditinggikan

"Sabar raa" ujar dela menenangkan

"Ini surat peringatan buat eera dan dela,kalian gausah nyari masalah sama maita ya sekalipun kalian ga salah kalian bisa bisa dikeluarkan" ucap guru tersebut menyodorkan dua buah surat

"Kalian boleh keluar" ucapnya

Mereka ber 4 pun keluar dari ruangan itu,hadirnya mereka sudah dinanti oleh para circle meita

"Gimana enak?!" Tanya meita
"B aja" jawab eera
"Anj"

Eera langsung berjalan ke bangku nya,ia duduk dan gabizel pun duduk,kakaknya sedikit khawatir dengan keadaan adeknya ia terus melihat berulang kali ke arah eera,gabizel sadar

ia membuka hp nya

Thezarawin

Tenang aja,gw jaga adek lu

👍👍

Saat itu eera terus melihat surat yang berisi peringatannya atas nama ia dan teman nya dela,baru pertama masuk ia sudah diberi surat peringatan,ia tau orang tuanya tidak mungkin diam

Bel berbunyi
Berarti saatnya pulang,eera memilih pulang paling akhir

"Lu ga pulang?" Tanya bizel
"Ntar,nunggu sepi"

Dela dan eza sudah keluar dari kelas beberapa waktu yang lalu,sekrang tinggal xyavieera dan gabizel dikelas itu

"Ayo pulang" ujar gabizel mengajak
"Duluan aja,gw masih mau disini"
"Kakak lu nungguin"
"Biarin"
"Cantik cantik gaboleh sendirian,"

Kata kata itu membuat eera agak sedikit syok,sesosok kulkas berjalan dan hidup sepertinya tidak munggkin untuk mengatakan itu

"Lo ga salah ngomong?" Ucap eera memastikan
"Ga", singkat padan jelas
"Pulang"
"Iya gabizellll"

Mereka berdua berjalan keluar dari sekolah,mobil eera sudah menunggu didepan gerbang

"Lo pulang make apa zel?"
"Motor"
"Oh yaudah hati hati yaa"

Tak ada jawaban dari gabizel,ia hanya menatap kepergian eera

"Lucu" batin gabizel

Eera memasuki mobil,saat mobil melaju iya membuka kaca mobilnya dan berlambai kepada gabizel

"Dadahhh bizelll" ucapnya sambil melambaikan tangan

Saat dimobil eera dan eza hanya sibuk dengan hp masing²

Eera membuka room chat dela,ia berfikir harus meminta maaf kepada nya karna ia jadi terbawa dalam masalahnya dengan meita si mak lampir itu

Della>tod

Del,gua mau minta maaf
Gegara tadi lu jadi ikut bermasalah

Gpp,gua gasuka lu digituin

Makasih ya udah peduli

Sama sama raa

ia kembali menutup hp nya
Ia menoleh ke arah abangnya yang masih tengah asik memainkan pou game kesukaanya

"Kalo gua berantem lagi sama ayah,lu gausah ngikut bela ya bang,gua ga mau lu dipukul" ucapnya kepada eza

Seketika eza berhenti.

"Dek?" Tanya nya halus
"Gua gapapa bang,tenang aja"
"..."

Keheningan mulai kembali
Sampai disaat mereka sudah sampai dirumah,kehadiran mereka sudah ditunggu didalam,eera tau apa yang bakal terjadi

Eera mulai memasuki rumah terlihat ayahnya yang sedang menahan amarah

"Ezz kamu kekamar" suruh ibunya niara
"Eera??" Tanya eza
"IBUMU NYURUH KAMU YANG MASUK BUKAN EERA!!" bentak rico ayahnya

Eza langsung meninggalkan adiknya,ia tau adeknya bakal disiksa tapi ia tak bisa membantu banyak

PLAKK

Satu tamparan lolos diwajah cantik eera

"KAMU BISA GA,GA NYARI MASALAH SAMA SEKALI HAH?!! AYAH DAPET PERINGATAN DARI SEKOLAH KARNA KAMU BERANTEM DENGAN TEMAN KAMU?!! KATANYA KAMU NAMPAR DIA!!"

"Aku ga nampar yah.."

"GA ADA YG MINTA KAMU BICARA,KAMU TUH SEHARUSNYA BERSYUKUR MASIH SAYA SEKOLAHKAN,ANAK TOLOL KAMU CUMAN BISA BIKIN ORANG TUA MALU AJA"

Kata kata itu bagai pisau yang tertancap bertusuk tusuk dihati eera,ia tak menyangka bahwa ayahnya mengatakan kata yang cukup membuat dia sakit hati

"Sini kamu!!" Ucap rico menyeret eera ke ruang kerjanya

PLAKK

BUG

BUG

ia ditampar dan dipukul berkali kali hingga ia luka,badannya bergetar ia tak sanggup menerima itu semua terutama luka bekas pukulan kemaren belum sembuh total

"DASAR ANAK GOBLOK KAMU,SEKALI LAGI KAMU NYARI MASALAH SAYA GA AKAN SEGAN SEGAN PUKUL KAMU ERAA,DASAR BEGO" rico kemudian meninggalkan eera didalam ruang kerjanya,

Eera menangis,ia lelah tapi dipaksa untuk tetap hidup dalam tekanan..

Eza kemudia masuk ke ruang kerja ayahnya,ia membantu eera untuk berdiri dan mengatarkan ke kamarnya

ia mendudukan eera dengan pelan

"Sini gua obatin luka lu" tawar eza
"Gausah"

Eera langsung memeluk pinggang ramping eza,tempat ternyaman untuk bersandar,tempat ternyaman ketika ia sudah lelah akan harapan

"Lu pasti capek dek,lu pasti berharap ini semua hanya mimpi kan?gua sayang sama lu cill,gua yakin nanti lo bakal ketemu orang yang sama lo lebih dari gua xyavieera" batin eza

*maaf jika ada typo ataupun apa*
*trimakasih sudah membaca*
*maaf jika ada yang kurang*
*thank u♡*

sosok yang membenci realitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang