sosok yang membenci realita

7 1 0
                                    

*hallo guys*
*gimana harimu?semoga selalu baik ya!semangat menjalankan hidup dan selalu belajar menerima keadaan tanpa membenci kenyataan ya! Kamu kuat!kamu hebat! Kamu pasti bisa!

________________________________________

*happy reading besti*
*jangan lupa vote sama komen ya*
*maaf jika ada kesalahan dalam perkataan dan pengetikan*






"Jangan pernah tinggalin aku ya zel?" Ucap eera yang kini tengah duduk disamping brankar milik gabizel

"Aku akan selalu sama kamu,era" lirihnya tersenyum

Gabizel membangunkan badanya dikit demi sedikit,ia lalu menaruh tubuhnya pada kaki eera tepat pada paha nya,eera mengelus halus rambut lembut gabizel

"Kamu tak akan terganti,gabizel"

Tiba tiba seorang bapak bapak membuka pintu ruangan tersebut dan menghampiri eera,rico ayahnya

"Ayah.."

"Kok kamu ga bilang kalo sakit?" Tanya nya namun tak dijawab satu katapun oleh eera

Ia masih melihat gerak gerik rico,terlihat ia bukan benar benar ingin menjenguknya tetapi rico ingin bertemu azareya

Rico langsung menghampiri azareya

"Kamu tuhh seharusnya ngasih tau kalo mau pulang ke indo kan biar ayah bisa jemput kamu" ujarnya pada ezra

Azareya hanya tesenyumm

"Aku dadak ayah jadi ga sempet ngabarin yang lain eza aja ga aku kabarin"

Eera hanya tersenyum sayu,nyatanya bukan dirinya yang akan ditemui,perhatian dari seorang orang tua yang ia inginkan namun mereka malah mengabaikannya

"Cantik...gausah sedih kan ada izel" ujarnya tiba tiba menggenggam tangan eera

Eera mengangguk senyum

"Maaf zel jika nanti aku akan pergi,asal kamu tau kau akan menjadi lelaki paling aku cintai dalam hidupnya setelah ayah dan abang" batinya

Rico menghampiri eera disana

"Gimana keadaannya"
"Baik"
"Syukurlah"

Lalu rico keluar dan disusul oleh ezra,mereka mengobrol diluar ruangan

Tak selang berapa detik sosok meita masuk kedalam ruangan itu dengan membawa buah buahan dan tersenyum kepada gabizel tapi tidak dengan ke eera,mukanya langsung sinis ketika melihat eera ada disamping gabizel dan bizel yang tertidur dipaha nya

"Bizell aku khawatir banget tau sama kamu,kamu ga bilang bilang kalo lagi sakitt aku kan bisa jaga kamu disini bukan cewe ini" ucapnya dan melihat ke eera dengan wajah sinisnya

Meita benar benar tak suka dengan keberadaan eera disana,amarah dan kecemburuan

Ia tak lama lama berada disana

"Aku ada urusan jadi gabisa jaga kamu lama disini,cepet sembuh ya ganteng"

Gabizel hanya mengekspresikan dengan wajah datar dan dinginnya

Meita menghampiri ke arah telinga eera

"Makanya jadi cewe jangan penyakitan."

Kata kata itu membuat hatinya seperti tertusuk oleh pisau yang tajam,sebenci itu dirinya,rasa sesak didadanya dan rasa sakit menahan tangis agar orang yang didepannya tak merasa khawatir

"Dia ngomong apa?gausah dimasukin ke hati ya,gausah diladenin"

"Iya gua penyakitan ga kaya lu udah cantik,sehat" batin wanita itu

Ia menompang air mata pada ujung matanya agar tak terjatuh tetapi keberadaan air mata ituu terlihat oleh mata gabizel

"iiii kok nangis jangan gitu ntar nambah imut" ucap gabizel tpi dengan sedikit nada yang masih bergetar

Eera:"Bizelll!!" Teriaknya mencubit hidung mancung bizel

Bizel"Kok dicubit?ntar kalo nambah mancung saya jadi pinokio"
Bizel:"Aduh aduh si cantikk lagi salting guyss hahaa"
Eera:"apaan engga,geer ih"
Bizel:"alahh boong tuh pipi nya merah keliatan bangett aduhduduhh"
Eera:" ihh bizelll!"
Bizel:"apa cantikk"
Eera:"akuuu suka kamuuu!!" Teriak gabizel dan dia tidak menyadari bahwa diruangan itu masih ada anata,ibu gabizel

"Tuhh mama senyum senyumm" ucap gabizel melihat ke arah anata

Eera langsung kagett dan melihat ke arah yang dilihat gabizell

"Ehh tante hehe" ucapnya malu
"Ih kamu sih gabilang ada ibu"

Gabizel hanya tertawa,ia sangat gemas melihat tingkah si cantik nya itu

"Mama setuju kan aku sama xyavieera" tanya izel

Mama nya hanya tersenyum dan mengangguk

"Yesss!!" Teriak gabizell
"Ssst ini rumah sakit" jawab anata

Gabizel dengan semangat memeluk tubuh eeraa

"Aduhh sakit" lirih gadis itu
"Ehh maaf abisnya sih bikin orang salting terjungkal termalik malikk"

🌬

Kebingungan tanda tanya,
Kata kata penuh benak tanpa makna
Seperti ini kah aku jika tanpa pelukmu?
Kau ini manusia setengah narkotika atau apa?
Sialan! Aku candu pada apa apa didirimu yang ringkih dan fana

Yang susah itu bukan mencari yang setampan arjuna atau sebijak yudhistira,atau seperkasa werkudara,tapi yang paling sulit itu adalah mencari pria yang hanya bertahan dengan 1 wanita

Didukung oleh HATI dan PERASAAN,
DIPATAHKAN oleh KENYATAAN

Ikhlas itu bukan perihal lupa,
Tapi juga rela

Jangan berjanji jika akhirnya mengingkari
Dan jangan berikan rasa nyaman jika akhirnya meninggalkan


*terima kasih sudah membaca cerita nya,jangan lupa vote sama komen ya,semoga kalian tetep suka sama ceritanya*
*see next part?*

sosok yang membenci realitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang