sosok yang membenci realita

8 2 0
                                    

*happy reading*
*maaf ya baru up lagi sibuk banget*
*jangan lupa vote sm komen ya*

_________________________________________

*maaf jika ada ke typoan*
*jangan bosan  bosan sama ceritanya ya*







Takdir memang tak pernah bisa ditebak,salah satu nya eera ia tak pernah menyangka dan tak pernah ingin takdirnya mempunyai penyakit seganas ini

Ia belum pernah merasakan kebahagiaan,ia menghabiskan masa mudanya untuk berjuang demi penyakitnya

Azre menutup notes hp nya dan membuka galeri eera banyak fotonya disana

"Cantik.."

Ia terus melihat isi galeri yang ada dihp nya terlihat foto eera bersama gabizel dan thezarawin dan foto dirinya,dulu

"Aku menyayangimu lebih dari apapun"

Gabizel..

Keadaan gabizel semakin buruk

"Kata dokter kamu harus secepatnya mendapat pendonor jantung kalau tidak umur kamu tidak akan panjang" ujar suster itu mengganti infus

Sudah 2 hari setelah kemo gabizel belum juga pulangg ia masih harus dirawat karna setelah kemo ternyata keadaannya memburuk

"...saya usahakan sus" jawabnya
"Yasudah saya pergi dulu kalo ada apa apa panggil saja ya"

Suster pun pergi dari ruangan itu

"Nak...bagaimana ini?ibu tidak mau kamu pergi nak..cuman kamu yng mama punya,"

"Bizel gapapa kok mah...mama kan masih punya ayah,biarin gabizel ya?bizel cuman pengen ketemu sama eera mah.." lirihnya dengan suara yang menggetar

"Iya..nanti mama bawa eera kesini,kamu harus sembuhh nak"

Sedangkan disisi lainn

Saat eza dan raka kembali namun memutuskan untuk pergi beristirahat dirumah karna ezra yang memintanya untuk menggantikan eza menjaga eera

Tringg tringgg

Nada dering hp eera berbunyi,era otomatis menoleh ke arah sumber suara

"Bang ezz tolong ambilinn" pitah nya

Ezra pun mengambil hp eera yang ada didekat meja brankar

Tertulis

'Ibu anata'

"Siapa dek?" Tanya ezz
"Ibu gabizel" singkat lalu ia mengangkat telepon

Eera: halo bu,ada apa?
Anata:ehh maaf menganggu kamu bisa ke rumah sakit?ada yang gabizel mau sampaiin sama kamu,tolong ya?
Eera:tapi aku..
Anata: tante mohon sekali saja,tentang kesehatan bizell nak,tante mohon..
Eera: i..iya tante

Anata pun menutup telepon

"Ada apa?kok kaya bingung?" Tanya ezz
" soal gabizel,mama nya minta aku ke rumah sakit ada yg mau diomongin..soal kesehatannya,,aku takutt bang..aku gamau liat dia pergi,anter eera ya bang?aku mohon"

"Tapi..keadaan kamu aja masih kaya gini gimana mau kesana hm?bahaya"
"Eera mohon.."

Ezra benar benar tak tega melihat ini semua dengan berat hati ia menuruti apa yang diinginkan eera

Setelah ezra meminta permohonan kepada dokter,ezra langsung membawa eera ke ruangan gabizel menggunakan kursi roda,dengan infus yang masih menempel dan wajah pucat wanita itu

Perlahan ezra membuka pintu ruangan,anata dan gabizel pun menoleh ke arah pintu itu

Gabizel tersenyum melihat kedatangan eera disana tpi tidak dengan keadaannya

"Eera?"lirihnya
"Iya ganteng kenapa?" Jawbnya dgn ezz yang mendorong kursi roda ke arah brankar bizel

"Sejak kapan kamu ada dirumah sakit" lirihnya gemetar

Eera dapat membedakan cara berbicara orang terutama gabizel,suara lirih menggetar seperti tidak ada tenaga untuk berbicara tpi dipaksa untuk membuka mulutnya

"Haha ga lama kok baru baru ini.." jawbnya dengan senyuman agar gabizel tidak mengkhawatirkan dirinya

"Kamu bisa duduk disamping aku?" Tanya bizel,eera mengangguk

Perlahan eera sekuat tenaga bangun dan duduk disamping tubuh gabizel,eera menggenggam tangan gabizel dan tersenyum manis

"Yang kuat yah ganteng..kan udah janji gabakal pergi" ucap eera

"Keadaan aku makin buruk,aku harus cepet² dapat pendonor jantung kalau enggak....aku bakal..meninggal"

Eera terdiam mendengar kata kata yang dilontarkan gabizel,ini seperti mimpi

"Zel.."

Gabizel tersenyumm

"Aku sayang kamu,xyavieera"




🌬







Ku pikir harapan yang nyata ternyata hanya sebatas singgah yang meninggalkan luka tak berdarah

Bahkan disaat ada yang lebih baik darimu
Aku masih tetap mencintaimu

Bukan dia gapeka
Tapi emang ga ada rasa







Gabizel vachiraacivaree

Xyavieera navaraawhit

Thezarawin chavaarawhit

*tamvan sekali anak anak fiksi ini*
*♡untuk dirimu sosok yang tak ditakdirkan untuk menjadi nyata..lop youu sekebonnnnn*
*selamat menghalui gepengg*
*jangan lupa vote sama komen ya*

See you next part

sosok yang membenci realitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang