sosok yang membeci realita

9 2 0
                                    

*happy reading besti*

_________________________________________

Jangan lupa vote sama komen ya hehe,ramein guys

Jangan lupa pencet bintang ya!

Azareya dengan kecemasan besar didalam tubuhnya dan menghubungi eza dan raka untuk segera menemui nya

"Aku mohon...bertahanlah adiku,aku menyayangimu,aku akan terus menjagamu aku akan terus bersamamu" ucap ezra

Di ber mondar mandir didepan ruang icu menunggu para dokter dan suster keluar namun lama ia menunggu

Dr.arga pun keluar dari ruang icu nya,sontak ezra langsung menghampiri dan menanyakannya

"Bagaimana keadaannya?baik baik saja kan!?" Ujarnya berharap

"Aku udah sebisa mungkin ngelakuin yang terbaik kak,namun kecil kemungkinan ia akan hidup,kita terus memantau eera,yang kuat yah aku yakin kaka bisa"

Dr.arga pun kembali ke ruangan icu sedangkan ezra terbujur kaku mendengar ini semua

"Ga dek! Kamu harus tetap hidup,bertahanlah!"

Ezra tak pernah terbayang ini semua akan terjadi,fikirnya setelah ia pulang ke indonesia keadaan ini semakin membaik tapi ternyata sebaliknya ia berfikir keras untuk memperbaiki keadaan ini

Banyak pendonor yang mau namun ginjalnya tidak cocok

Alat monitor menunjukan kondisi pasien lambat laut melemah

"Dokter bagaimana ini?kodisi pasien semakin melemah"

"Apapun itu lakukannya untuk membantu keadaan"

Rasanya dokter arga juga ingin mendonor ginjalnya untuk adik kecil ini namun keinginan itu ditolak mentah mentah oleh xyavieera

"Aku tidak mau kak,aku lebih senang melihat kakak menggunakan seragam ini,dokter.itu keinginanku juga ka setidaknya jika aku tidak bisa menggapainya aku sudah mempunyai sosok yang aku cintai menggunakan seragam ini yaitu ka arga"

Itu kata kata yang pernah eera ucapkan

"K..a..ar..ga.." lirih kecilnya namun msh bisa didengar oleh para suster dan dokter arga

"Iya..eera..kenapa?ada yang masih sakit?kamu mau apa?nanti kaka turutin?"

Eera menggeleng

"Aku mau dipeluk kaka" ucapnya

Dokter arga langsung pelan duduk dibrankar eera dan memeluk halus dirinya yang terbaring tak berdaya

"Aku sayang kaka"
"Kakak lebih sayang dari kamu"

Eera tersenyum manis

"Apa diluar ada bang ezz dan bg azz?"
"Iya,mereka menunggumu?apa kamu mau menemui mereka?"

Eera mengangguk

"Tunggu ya"

Dr.arga punn keluar dr ruangan untuk memanggil ezra dan eza

"Hey,eera ingin bertemu dengan kalian"

Sontak mereka pun segera masuk kedalam yg disusul oleh dr.arga

Mereka disambut oleh senyuman Manis eera

"Aku sayang bang ezz sama bang azz juga gabizel"

Ezra mengangguk

"Abang tau itu",ezra
"Abang lebihhh jauhh sayangg dek",eza

"Maaf ya kita gabisa lama lama disni kamu harus banyak banyak istirahat tapi kaka nungguin diluar ya"

sosok yang membenci realitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang