penyakit.

14 7 0
                                    

*happy reading bestie*



Gabizel selama disekolah dan pulang ia dihantui rasa khawatirnya ia terus teringat wajah eera

"Apa gw ke rumahnya?" Batinnya

ia pun segera menemui anata untuk meminta izin

"Mahh bizel ke rumah eera ya?"
"Ga zel,kamu msh blm sehat"
"Bizel udh baik baik aja mah"
"Zel?! Yang nurut sama mama!"

ia mengerti apa yang dimaksd anata ia kembali ke kamar,ia berfikir untuk menge chat duluan eera

                           Si cantik

                       Eera, kenapa ga brngkt?


Ia menutup hp nya dan berharap ada balasan dari Wanita itu,menit demi menit ia tunggu tak ad jawaban dari eera sampai ia ketiduran..

Dirumah sakit

Eza berada diruang rawat eera sedangkan bi rasmi pulang untuk menjaga rumah karna kemungkinan ortu nya tidak akan pulang

Eza memegang lembut tangan adeknya

"Dek..maaf ya..maaf karna waktu kamu diposisi itu ga ada abang..ga ada yang bantu kamu" ucap nya sambil menahan air mata itu

Tak ada balasan dari eera

Matanya masih terpejam,mukanya layu,tubuhnya terbaring dibrankar rumah sakit itu dengan beberapa alat yang terpasang ditubuhnya

Eza..ia sakitt melihat ini semua,baru kali ini adeknya terbaring tak berdaya,ia selalu melihat eera seorang anak yang kuat selalu tersenyum bagai tak ada masalah

Seorang perempuan yang mencoba bangkit dari realita yang pahit,kenyataan yang tak sesuai harapan

"Adek..bangun.."
ia terus menangis tanpa henti

"Tuhan..biar aku yang merasakan sakit ini jangan eera..aku terlalu lemah melihatnya seperti ini" ucap eza dengan suara serak..habis dimakan tangis
>>>~

Gabizel dibangunkan oleh anata

"Zel bangun ada raka" ucap anata

Gabizel pun bangun dari tidurnya dan beranjak ke ruang tamu

"Eh hai zel sorry ganggu"
"Hai ka,ga kok,ada apa?"
"Gapapa sih..mau nemenin lo,ktanya lo sakit..kan udah gua bilang lu tuh udah kaya adek gua" ujar raka,gabizel tertawa kecill

"Zell jalan jalan yu?kemana gitu"
"Emang pacar lu ga marah ka?"
"Enggak lah kan ama lu dek",gabizel hanya mengangguk

ia pun sudah izin kepada anata dan boleh..karna gabizel pergi bersama raka

(Oh iya raka tuh dulunya kaka kelas mereka sekarang udah kuliahh)

Mereka pun pergi berdua menggunakan motor,

Gabizel dan raka tertawa bersama dan menikmati angin sepoy sepoy

Sesampai nya dipasar malam

"Wahh rame bgt ka"
"Iya dong kalo sepi kasian ga ada yang beli",mereka tertawa kembali
Entahlah mungkin humornya receh

Mereka membeli makanan,bermain wahana,gabizel sangat bahagia bersama ka raka,ia seperti seorang kakak yang menyanyangi adeknya,ia bahagia

Namun tiba tiba bizel merasa nyeri didada nya,ia reflek memegang dadanya

Sontak raka panik disitu
"Dek kenapa?"
"Dada aku sakit ka"
"Aku bawa ke rumah sakit ya"
"Gausah ka,kita pulang aja"

Raka tak ingin memaksa ia menuruti apa yang di mau gabizell,ia membawa bizel ke rumahnya

sosok yang membenci realitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang