Ch 05. Hidden Savior

91 6 0
                                    

Pagi hari, Hans sudah sampai ke sekolah lebih awal sekali, masih ada 35 menit lagi sampai bel. karena letak kantor ibunya cukup jauh dari rumah, memaksakan Hans harus selalu rajin bangun pagi dan selalu datang awal agar menghindari terjebak kemacetan Jakarta supaya Ibunya tidak telat.

Untuk menghilangkan kebosanan, Hans berkeliling sambil melihat-lihat mading setiap koridor. Di sana banyak sekali laporan kegiatan dan banyak karya seni dari murid-murid Tahun lalu.

Hans ingat bahwa ada toko rental komik dan buku bekas yang pernah dia kunjungi bersama Ferina tahun lalu untuk tugas remedial disuruh membeli buku.

Hans meminjam sepeda ke OB untuk pergi ke sana agar lebih cepat, karena cukup jauh jika ke sana kalau dengan jalan kaki.

-----

Toko rental komik dan buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toko rental komik dan buku

Hans melihat, penjaga rental ini, sudah bukan diawasi lagi oleh bapak-bapak tua. Tapi oleh anak yang kelihatannya umurnya lebih muda dari pada dirinya.

"Permisi, buku komik letaknya di sebelah mana ya, dek?" Tanya Reyhans, yang baru saja datang.

Adik penjaga rental komik menunjukan di mana letak komik yang Hans cari.

Hans sudah selesai membaca satu komik, lalu melihat-lihat lagi.
"Wah! serial komik one Piece episode terbaru sudah release? Untuk ukuran tempat seperti ini, keunggulannya patut diapresiasi karena tidak kalah dengan toko buku ternama."

"Dek, ini semuanya jadi 105rb ya. Tadi kakak udah totalin semuanya."
Hans ke kasir dengan membawa setumpuk banyak komik.

"Buset banyak banget, komik semua lagi..Kakak gak baca buku pelajaran?
Kakak gak pinter ya, hobinya cuma baca komik doang ya~?"
Tanya si adik sambil memasukan komiknya ke dalam kantong.

"Nanti kakak baca buku pelajarannya di sekolah aja hehe. Besok-besok Kalo ada orang yang beli buku, gak usah komentar ya, soalnya nanti mulut mungil berdosamu itu bisa menutup pintu rejeki mu. Begitu.."
Hans menjawab sambil tersenyum greget.
"Anak siapa sih nih, Lemes banget?"

Adik kecil itu memberikan kantongnya.

"Makasih ya~ oh ya, Kamu kok gak sekolah dek? Orang tua kamu di mana?" Tanya Hans.

"Nanti aku masuk sekolahnya siang, papa udah gak ada makanya aku yang bantu ibu jaga rental." Kata si Adek.

Hans sekejap menatap pilu anak tersebut.
"Jangan-jangan bapak-bapak yang biasa jaga toko rental ini adalah ayahnya. Kasihan sekali."

"Oh gitu. kamu rajin banget, pasti sudah besar jadi orang sukses.
ya sudah kakak balik dulu ya."
Hans keluar dari rental komik, lalu mengecek waktu di jam tangannya.

"10 menit lagi, Sudah mau masuk, aku mesti cepat."

Ketika Hans sedang menaiki sepedanya, ada segerombolan anak-anak yang mendatanginya.

Notes About Us (YOL00's SQUAD!) | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang