Ch 08. Familiar for the First Time

73 4 0
                                    

Cuaca hari ini terpantau mendung, padahal kemarin malam ramalan cuaca kalau hari ini akan cerah berawan.
Ferina sudah hampir setengah perjalanan untuk sampai ke sekolah.

Ferina turun dari Bus, tapi untuk sampai ke tujuan, Ia harus jalan kaki sedikit lagi.

Tiba-tiba hujan, Ferina sangat panik soalnya dia tidak bawa payung.
"Duh! Ini sih mesti lari, kalo gak masuk-masuk gue basah kuyup kek kucing abis dimandiin."

Lalu tas-nya secara mendadak langsung beralih fungsi menjadi payung agar melindungi tubuhnya dari hujan.

"DRAASHHHHH"

Apa yang Ferina harapkan kenyataanya malah jadi sebaliknya, hujannya semakin menjadi deras.

"Anjir hujan angin! Hujannya kayak menerjang gue dari berbagai sisi! bagian yang kering gak ada yang terlewatkan sama sekali! Hiks gue mesti gimana?!"
Akhirnya Ferina mempasrahkan diri, tidak ada yang bisa dia lindungi lagi. semuanya kena hujan walaupun sudah ditutupi pakai tas.

Ferina sampai di lobby sekolah.
Jas dan rok-nya sudah basah.
"Kalo gue masuk ke kelas, nanti gue pasti diledek abis berenang di banjir lagi! Ck, males banget."

Ferina menaiki tangga yang pertama, tapi sudah lemas sekali setelah melihat murid lain datang dengan keadaan kering lalu menatapnya dengan kasihan.

Kelas Ferina berada di lantai 4,
Ketika Ferina baru menghentakkan kakinya di lantai 2, Ia melihat Halim.

Halim jalannya lambat sekali karena sambil mendengarkan playlist, Ia bersenandung dengan menyanyikan lagu bias kesukaannya Ferina yaitu 365 - EXO.

"Wih, dia fanboy dan suka EXO juga?! ini mah kalo ngobrolin bias bareng kayaknya enak. selama ini gue merasa gak ada yang sefrekuensi, kalo gue ngomongin bias ke temen gue, Mereka udah frustasi duluan karena gak apal-apal muka sama nama membernya, padahal gue udah kasih tau 20 kali!"

"akhirnya baru nemu orang yang biasnya sama kayak gue, hiks!"
Dalam hati Ferina senang.
"Oke fix, mulai sekarang kita temen."

"Ha-"
Ferina baru mengeluarkan satu patah kata kemudian langsung menariknya kembali.
"Ah! gue pengen nanya bias dia siapa, tapi gue lagi basah kuyup. Bukannya dapet jawaban yang ada gue dapet bahan ledekan dia."

Ferina naik ke kelas duluan karena Halim jalannya lama sekali, sudah seperti ada nenek-nenek ringkih menaiki tangga yang lambatnya bukan main di film Mr. Bean.

Halim menoleh saat Ferina menyelangnya, lalu dia kaget.
"Fer, lu di jalan abis kecipratan mobil angkot?!"

Ferina menutup mata dan berusaha menahan amarahnya yang hampir membludak.

"Bodo amat." Jawab Ferina yang diikuti langkah kakinya semakin cepat melangkah.
"Nanti gue ke kelas sebelah dulu pinjem hairdryer punya Michelle, pasti dia bawa."

"Gak, gak gue serius nanyanya." Kata Halim.

"Gue gak bawa payung, makanya gue keujanan. Mana ujannya nge bombardir gue dari kiri, kanan, atas, bawah gue lagi. Abis Rata gue kebasahan." Jawab Ferina lesu.

"Pft.. Hahaha!!" Halim sudah berusaha menahan ketawa, tapi akhirnya kalah juga.

"Ck, males gue."
Ferina bete lalu pergi.

Tapi tangan Ferina di tahan oleh Halim.
"Maaf, maaf. Fer, gue ada jaket. Lu mau pake gak? Nanti lu masuk angin."

"Ya udah, sini."
Ferina mengambil jaket Halim dengan malas.

Notes About Us (YOL00's SQUAD!) | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang