Ch 22. Talk Under Neon Light

63 3 0
                                    

Nampak, mereka berdua terlihat hampir tenggelam dari jarak pandangan yang tidak jauh, karena di sekitar wilayah mereka dikeroyok segerombol orang-orang, yang mayoritas adalah perempuan.

"Baru di tinggal belum lama, ini kenapa
bisa langsung rame? Padahal mereka kan bukan lagi atraksi topeng monyet."
Benak Jason bertanya-tanya.

Jason mendengar dari sisi kanannya, orang asing sedang membicarakan mereka.

"Itu tuh! Jimmy dari SUM rookies, gila kalo liat langsung dari deket, gantengnya gak ngakal nih orang.
Gue ngezoom sampe nembus ke pori-porinya, buat ngecek, nih orang masih manusia apa bukan.."
Seorang anak gadis yang sepertinya umurnya lebih jauh muda dibanding Jason, sembari menodongkan camera handphone ke arahnya.
"Astaga, mulusnya mutlak banget.
Kek komedo pengen stay, tapi insecure duluan sama kulitnya."

"Yang sebelahnya siapa sih? Temen se- trainee apa gimana tuh?"
Anak gadis yang satunya.

"Gak tau, tapi mayan juga ya! Jago banget lagi mainnya. Dulu ada OP di twitter, bilang, dia salah satu grup YOL00's squad, yang anggotanya ada Jason, Halim dan Jimmy. kayak semacam nama fanbase mereka di sekolah."

"Sumpah, gue iri sama yang satu sekolah sama mereka. Pasti seru tiap hari ketemu cogan."

"menurut lu, dia gimana?"

"Kiyowok banget~
Imutan dia dari pada adik gue yang umurnya 7 tahun. Yang ini pengen gue
Karungin bawa pulang, Yang di rumah mau gue karungin pengen gue cemplungin ke jurang..
Gak deh canda hehe."

"Adik lu kayaknya kalo ketemu kakak yang lebih baik dari pada lu, juga sama deh pengen ngebuang lu rasanya wkwk."

"Perfect!"
Hans bersorak, setelah menyelesaikan permainan dengan poin yang cukup tinggi.

Penonton dadakan yang berada di sekeliling mereka ikut menebarkan sorakan kepada Hans. Sambil bertepuk tangan, mereka sangat menikmati pertunjukan bakat Hans, yang kecil-kecilan.

Hans memutarkan kepalanya, ke sekeliling arenanya, tidak percaya bahwa mereka sampai di tonton khalayak pengunjung.
Ia merasa malu, lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari
giginya yang terunjuk kepada semuanya.

Hans menoleh ke penghuni sebelah untuk mengecek kondisinya.
Betul saja, Jimmy sudah terkapar dengan mulutnya yang ternganga dan lidah yang keluar, seperti baru saja habis di knock out oleh lawan pemain tinjunya.

Satu persatu kerumunan meninggalkan tempat itu.

Hans membantu Jimmy untuk bangun, lalu membawanya segera turun dari permainan tersebut agar tidak membuat
Yang lain ingin bermain juga, tidak semakin lama mengantre.

"Pasti habis ini video lu sama Jimmy bakal rame diomongin sama warganet di twitter."
Timpal Jason.

"Jimmy yang bakal viral, bukan gue."
Kata Hans.

"Aduh, hosh..hosh. Kaki gue rasanya kayak masih belum berenti gerak."
Jimmy berdiri dengan kaki yang sudah letoy, karena bermain dengan membabi buta.

"Ayo lanjut main.."
Jason merajuk.

Selanjutnya mereka bertiga bermain street basketball.
Di bidang ini, permainan Jason sangat memumpuni, sampai mendapatkan tiket yang keluar dari mesin permainan
Hans dan Jimmy sangat heboh tiket yang keluar, tidak berhenti tercurah.
Totalnya hampir berjumlah 100 lembar.

Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga banyak memainkan permainan lainnya, seperti, Arcade safari ranger, packman swirl, pirate hook, crazy tower dan lain lainnya.

Notes About Us (YOL00's SQUAD!) | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang