Part 8

16 1 0
                                    

Part 8 : Kesembuhan Indri

Happy Reading🌻

4 hari telah berlalu begitu cepat. Hari ini Indri belum juga tersadar, atau mungkin Indri masih di bawa Elyn.

Di Ruang Rawat Inap
"Ndrii sadar dongg... Lu udah 4 hari masih aja belum sadar" kata Salsa sambil berbisik ke Indri.
"Sabar yaa Sal kita juga nungguin Indri sadar kok" kata Citra lalu mengusap bahu Salsa.
"Pak apa dia dibawa Elyn lagi kedunianya?" tanya Rachel kepada Pak Abdul.
"Maaf nak Rachel bapak juga tidak tau" jawab Pak Abdul.

Setelah mereka berbincang-bincang tetang Indri, akhirnya Indri pun tersadar dari tidur nya.

"Hadeuhh si Elyn bener-bener yaa" kata Indri sambil sedikit ngedumel.
"Ehh Indri lu udah sadar?" tanya Rachel kepada Indri.
"Iya udah" jawab Indri.
"Eummmm, Chel. Indri emang udah gak sadar sejak kapan?" tanya Indri ke Rachel.
"Kamu gak sadar dari 4 hari yang lalu, Ndri" jawab Rachel.
"Eummm... Chel plisss kita pulang yuk" rengek Indri.
"Iya kita akan pulang, tapi kamu harus di cek dokter dulu... Dan jangan ngebandel lagi sama kata-kata dokter okeyy... Biar kamu cepet pulang" jelas Rachel.
"Iya akuu janji bakal dengerin kata dokter" jawab Indri.

Lalu Rachel dan Ali mencari Dokter yang sudah menangani Indri sejak Indri di rumah sakit.

"Chel, itu dokternya kan?" tanya Ali sambil menunjuk ke arah dokter yang merawat Indri.
"Iya Li itu dokternya" jawab Rachel.
"Pak, permisi kami temannya Indri. Apa bapak bisa ke kamar Indri untuk mengecek kondisi Indri sekarang? karna Indri sekarang sudah sadar" jelas Rachel.
"Oh iyaa bisa kok. Ayo kita kesana" jawab Dokter tersebut.

Setibanya dokter itu dikamar Indri. Indri pun langsung di periksaa oleh dokter itu. Dan dokter itu bilang ke Indri bahwa hari ini Indri sudah boleh pulang ke rumahnya. Setelah dokter berbicara seperti itu, lalu dokter keluar ruangan untuk bertemu dengan yang lainnya.

"Dok, gimana keadaan Indri sekarang? Apa dia sudah boleh pulang?" tanya Pak Abdul kepada dokter itu.
"Alhamdulillah Pak, Bu, Indri sekarang sudah boleh pulang. Karena kondisi Indri hari ini sangat baik" jawab Dokter tersebut.
"Alhamdulillah terima kasih ya dok telah memberi penanganan terbaik untuk Indri" kata Pak Abdul kepada dokter itu.
"Baik saya tinggal dulu ya Pak, Bu. Permisi" kata Dokter tersebut.
"Ayo nak kita masuk untuk menemui Indri didalam" ajak Pak Abdul kepada teman-teman Indri.
"Iya pak ayo" jawab Rafflie.

Di Ruang Rawat Inap
"Ndrii... Alhamdulillah lu udah boleh pulang" kara Citra sambil memeluk Indri dan disusul Salsa juga Luna sambil memeluk Indri.
"Hehehee... Iyaa Alhamdulillah. Ini semua juga berkat kalian kok" jawab Indri.
"Ihhhsss udah itu Indri jangan di peluk-peluk dulu... Itu tangannya takut kebuka jahitannya" kata Rachel yang khawatir dengan luka yang ada ditangannya Indri.
"Cieee... Peduli sama Indri ... Ekhmmm" kata Citra, Luna, dan Salsa.
"Apaan sihh kalian... Itu kan tangannya Indri baru aja dijahit, takutnya nanti malah robek lagi" kata Rachel yang sambil gugup untuk bilang nya.
"Udahh udahh mending kita siap-siap pulang yuk, kasian Indri kayaknya udah gak betah disini... Hehehe" kata Rafflie.
"Hehehee... Iyaa Raff bener gue udah gak betah disini" jawab Indri.

Sesampainya di rumah mereka semua langsung duduk di ruang tamu, tetapi Bu Yura, Ali, dan Salsa membantu Bu Yura untuk membuat teh di dapur.

"Huhhhh.... Akhirnya pulang jugaa" kata Indri.
"Hahahaa... Lu kayaknya bener-bener gak betah ya disana" kata Citra.
"Iya lah cit gue kagak betah..." jawab Indri.
"Oh iya selama lu gak sadar, lu keliling kemana aja sihh ngepet nyaa" kata Rio sambil ketawa.
"Ehhh enak aja lu bilang gue ngepet" jawab Indri sedikit kesal dengan Rio.
"Heheheee... Gue bercanda ndrii" kata Rio.
"Iyaa jadi gue ketemu Elyn. Elyn ngajak gue keliling ke dunianya, jadilah gue gak sadar-sadar" jelas Indri.
"Lu gak diajak mati kan?" tanya Rafflie yang mulai iseng menjahili Indri.
"Astaghfirullah kagak lahh Raff... Aneh-aneh aja lu" jawab Indri sambil agak emosi.
"Hehehee... Iya maaf maaf" kata Rafflie.
"Eh iya selama lu gak sadar, ada yang kangen tuhh sama lu" kata Citra sambil meledek Indri.
"Eummmm... Siapa Cit?" tanya Indri kepada Citra.
"Ituu lohh... Si Rachel" kata Citra sambil tertawa bahagia.
"Enak aja luu... Kagak yaa" kata Rachel.
"Idihhh dia kangen sama gue? lebih baik gue gak usah kembali ke sini" jawab Indri.
"Husshh Indri gak boleh gituuu cntk... Nanti kalau bener lu gak balik kesini gmn? kasian ortu lu dan Rachel juga" kata Citra yang lagi-lagi meledek Indri.
"Citraaaa... Lu mahh tuhh yaaa... Udah lahh gue mau ke kamar, mau ketemu Elyn lagi aja" kata Indri.

Lalu ada Bu Yura, Salsa, dan Ali yang tiba-tiba datang membawa teh manis dan cemilan ke meja tamu.

"Jangan dulu ndri... Ini minum dulu teh nya" kata Salsa sambil menyodorkan teh ke Indri.
"Abis mereka ngeselin, Sal" jawab Indri sambil meminum teh nya.
"Ngeselin kenapa?" tanya Salsa kepada Indri.
"Lu tanya aja sendiri ke Citra" jawab Indri sambil sedikit kesal.
"Kenapa Cit emangnya?" tanya Salsa kepada Citra.
"Gak papa, tadi gue cuman ngeledekin Indri doang" jawab Citra.
"Tapi kan gak gitu juga tadi kamu ngeledekin aku nyaa" kata Indri sambil menoleh ke arah Citra.
"Ya udah maaf ya ndri, tadi cuman bercanda kok" kata Citra kepada Indri.
"Eummm iyaa iyaa" jawab Indri.

Lalu mereka berbincang-bincang santai di ruang tamu tersebut. Dan tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Akhirnya malam hari pun telah tiba.

Continue to the next part

Pertualangan Di Hutan Halimun SalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang