Part 15

11 1 0
                                    

Part 15 : Ciko menemui Pak Abdul

Happy Reading🌻

Pagi hari pun telah tiba. Ciko menyuruh Bima dan Surya untuk mencari alamat rumah Pak Abdul. Akhirnya, Surya dan Bima menemukan alamat rumah Pak Abdul.

"Ini Ciko gue udah ketemu alamat rumahnya Pak Abdul" kata Surya
"Dimana?" tanya Ciko.
"Di jalan XXXXX" jawab Surya.
"Ya sudah ayo kita kesana sekarang" kata Ciko.

Lalu Ciko, Surya, dan Bima pergi kerumah Pak Abdul dengan mengendarai mobilnya. Tidak lama kemudian mereka telah sampai di rumah Pak Abdul.

"Disini kan?" tanya Ciko.
"Iyaa" jawab Surya.
"Ya sudah mending kita ketok saja pintunya" kata Bima.

Lalu Bima mengetok pintu rumah Pak Abdul dan Pak Abdul membuka pintu dan dengan kaget nya kenapa ada Ciko di depan rumahnya.

"Ada apa kamu kesini? Mau bunuh kami?" tanya Pak Abdul.
"Tidak Pak, Saya ingin bertemu Indri" jawab Ciko.
"Untuk apa hahhhh?" tanya Pak Abdul.
"Saya hanya ingin bertanya kepada Indri, Pak" jawab Ciko.
"Apa kau yakin hanya ingin bertanya kepadanya dan tidak menyakitinya?" tanya Pak Abdul.
"Iya Pak saya janji tidak akan menyakiti dirinya" jawab Ciko.
"Baik kamu boleh bertemu dengannya, Silakan kalian duduk saja dulu disini. Saya akan memanggil Indri untuk kesini" kata Pak Abdul.

Pak Abdul masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya Indri untuk memanggil Indri.

Kamar 1
"Assalamualaikum, Nak Indri" kata Pak Abdul.
"Waalaikumsalam, Pak" jawab Indri.
"Ada Ciko di luar, nak" kata Pak Abdul.
"Ada Ciko Pak? Kok bisa-bisanya dia berani datang kesini" kata Salsa yang tiba-tiba menghampiri Indri dan Pak Abdul.
"Eummm katanya Ciko ingin bertemu Indri" jawab Pak Abdul.
"Baik Pak saya akan menemui Ciko. Ayo Sal ikut lu sama gue..." kata Indri.

Indri, Salsa, Pak Abdul turun ke bawah untuk bertemu dengan Ciko.

Di Teras Rumah Pak Abdul
"Ada apa kamu tiba-tiba ingin bertemu dengan saya?" tanya Indri kepada Ciko.
"Saya ingin berbicara dengan anda" jawab Ciko.
"Apa yang ingin dibicarakan dengan Indri hahh?" tanya Salsa kepada Ciko.
"Aku tidak ada urusan dengan mu. Aku hanya ingin berbicara dengan Indri" jawab Ciko.
"Ya sudah Pak Abdul masuk saja, biarkan saya dan Salsa yang ada disini" kata Indri.
"Tapi kalau kamu kenapa-kenapa segera panggil bapak ya" kata Pak Abdul.
"Iya pak nanti saya panggil bapak kalau kenapa-kenapa" kata Indri.

Lalu Pak Abdul pergi meninggalkan Indri dan Salsa. Tetapi Pak Abdul juga memanggil Bu Yura dan teman-teman Indri untuk berkumpul di ruang tamu.

Di Ruang Tamu
"Apa mereka tidak apa-apa jika bapak meninggalkan mereka?" tanya Ali yang khawatir kepada Salsa.
"Insyaallah tidak apa-apa, nak. Nanti kalau dia butuh pertolongan, kita harus segera menolongnya" jawab Pak Abdul.

Di Teras Rumah Pak Abdul
"Cepat kau ingin bicara tentang apa? Elyn?" tanya Indri kepada Ciko.
"Iya gue mau bicara ke lu tentang Elyn" jawab Ciko.
"Emang ada apa dengan Elyn?" tanya Indri.
"Elyn udah 2 hari ini ngehantuin gue" jawab Ciko.
"Eumm teruss?" tanya Indri lagi.
"Iya gue mau lu nolongin gue biar gue gak diapa-apain lagi sama Elyn" jawab Ciko.
"Diapa-apain? Maksudnya?" tanya Indri kembali.
"Iya ini tangan gue kena goresan pisau sama si Elyn" jawab Ciko.
"Eummm terusss?" kata Indri.
"Iya gak ada terusannya... Gue cuman minta tolong sama lu, bilang ke dia jangan ganggu gue lagi" kata Ciko.
"Ihhss siapa lu nyuruh-nyuruh Indri kayak gitu?" tanya Salsa kepada Ciko.
"Udah Sal biarin ajaa" kata Indri.
"Iya emang gue bukan siapa-siapa nya Indri, gue cuman minta tolong kedia biar gue gak diganggu Elyn lagi" kata Ciko.
"Eummm siapa suruh dulu lu ngebunuh Elyn" kata Salsa kepada Ciko.
"Diem aja dehh lu gak usah ikut campur... Gue pukul pingsan luu" kata Ciko.
"Iya gue mau bantu lu... Besok lu kesini lagi... Terserah lu mau bawa mereka atau gak... Yang penting lu besok kesini lagi" kata Indri.
"Ohh iyaa gue sama Salsa mau masuk... Lu boleh pergi sekarang dari sini... Bay" lanjut Indri.
"Eummm okeyy" kata Ciko.

Lalu Ciko, Surya, dan Bima pun pulang kerumah. Dan besok mereka berjanji akan ke rumah Pak Abdul lagi.

Continue to the next part

Pertualangan Di Hutan Halimun SalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang