Part 11

11 1 0
                                    

Part 11 : Gagal bertemu Ciko

Happy Reading🌻

Pagi hari yang cerah semuanya telah duduk di ruang tamu, tetapi Indri, Salsa, Rachel, dan Ali tidak ikut duduk mengobrol bersama mereka yang ada di ruang tamu. Karena, mereka sibuk membaca-baca buku Diary milik Elyn.

Di Kamar 1
"Ayo ndri buka buku diary nya" kata Salsa kepada Indri. Lalu Indri menjawab dengan anggukan kepalanya.
Dan Akhirnya mereka semua sibuk membaca-baca buku diary milik Elyn. Sekian banyak kata yang dia baca, akhirnya mata Ali melihat ada tulisan Ciko di buku diary Elyn.

Ciko
Ciko kamu sebenarnya adalah lelaki yang terbaik menurutku, tetapi kenapa kamu tiba-tiba berubah drastis, Ciko. Kamu dulu selalu pulanh kerja tepat waktu, tetapi akhir-akhir ini kamu selalu pulang malam. Aku tidak tau apa yang kamu lakukan sampai-sampai kamu pulang terlalu malam

Tertanda
Elyn.

Setelah itu Indri melanjutkan membalik bukunya ke lembar berikutnya.
'Hah Ciko lagi' umam Indri yang terheran-heran ada apa dengan Ciko.

Ciko
Ciko aku sudah tau kamu kenapa selalu pulang malam terus... Karena kamu keseringan minum ditempat yang dulu pernah kamu kunjungin. Aku tidak menyaka kamu akan berbuat begitu lagi. Aku mohon sudahi meminum-minuman yang tidak sehat itu bagimu

Tertanda
Elyn.

"Eummmm ternyata sudah abis lembar buku nya" kata Indri yang sambil membalik-balikan bukunya.
"Kayaknya kita harus cari Ciko deh, Ndri" kata Ali kepada Indri.
"Iya bener Al apa yang lu bilang" kata Rachel kepada Ali.
"Oke nanti kita turun kebawah dulu buat ceritain ini semua ke Pak Abdul dan Bu Yura" kata Indri kepada Ali, Salsa, dan Rachel.

Di Ruang Tamu
"Haiii semuanya" kata Ali yang sedang menuju ke ruang tamu.
"Haii... Gimana udah baca-bacanya?" tanya Rafflie kepada Ali.
"Udah kok... Kita juga udah nemu petunjuk" jawab Ali.
"Petunjuk apaan, Al?" tanya Rafflie lagi.

Lalu Ali dan Indri menjelaskan apa yang telah dia baca di buku diary milikk Elyn.
"Ohh gituu... berarti kita harus bertemu dengan Ciko dong" kata Citra.
"Iyaa tapi gue gak tau rumahnya Ciko, Cit" kata Indri kepada Citra.

Dengan tiba-tiba saja Indri pingsan tanpa memberikan aba-aba kepada yang lainnya. Seketika yang lainnya pun panik melihat Indri yang tiba-tiba pingsan.
"Ya allah kebiasan kalau pingsan gak bilang-bilang" kata Rachel yang sudah kesal kepada Indri.
"Ya sudah biarkan dulu nak, mungkin dia lagi bersama Elyn. Dudukan saja dulu dia di sofa" kata Pak Abdul kepada Rachel.

Dan tidak lama dari itu, Indri pun tersadar dari pingsannya dan Citra langsung memberikan air minum kepada Indri.
"Gimana ndri, apa yang habis lu lakuin?" tanya Citra kepada Indri.
"Eummm gue udah tau rumah Ciko, Cit" jawab Indri.
"Dimana ndri?" tanya Rachel.
"Di jalan XXXXXX" jawab Indri.
"Ya sudah mending sekarang kita kesana saja" kata Pak Abdul kepada yang lainnya.

Mereka pun pergi kesana dengan membawa dua buah mobil. Sesampainya dia di sana terdapat rumah yang sederhana. Lalu Rachel dan Rafflie memarkirkan mobil nya sedikit jauh dari rumah Ciko, agar mereka tidak ketauan. Dan akhirnya mereka bersama-sama pergi untuk menyelidiki rumah itu.

"Kita harus hati-hati, karena disini aura nya gak enak dan ada 2 orang laki-laki yang gagah sedang berjaga-jaga didalam. Dan kita disini hanya menemui Ciko bukan untuk melawan Ciko. Paham?" tanya Indri kepada yang lainnya.
"Iya ndri gue paham kok" jawab Rafflie.

Di Rumah Ciko
"Pelan-pelan jalannya dan jangan sampai kita terpisah" kata Indri memperingati teman-temannya.
"Oke ndri" jawab Citra.
"Aduhh ndri gue gak kuat disini... Disini aura nya gak enak banget" kata Ali yang mengeluh karna aura disini sangat kuat banget.
"Ya udah gini aja, kalau ada yang gak kuat mending kalian masuk ke mobil aja dari pada kalian kenapa-kenapa" kata Indri kepada teman-temannya.
"Eummm gue ikut Ali ya ndri... Takutnya pas dia sendirian dimobil, malah ada yang ganggu nanti" kata Salsa kepada Indri.
"Iya boleh kok. Yang lain kalau mau ikut ya gak papa" kata Indri kepada teman-temannya.
"Ndri, gue sama Luna mau ikut Salsa dan juga Ali yaa... Gue takutnya Luna kenapa-kenapa" kata Rio kepada Indri.
"Oke gak papa kok, Ri" jawab Indri.

Akhirnya hanya tersisa Pak Abdul, Bu Yura, Indri, Rachel, Citra, dan Rafflie. Mereka semua memasuki rumah Ciko dengan hati-hati, karena mereka sudah melihat 2 laki-laki yang bertubuh kekar sedang berjaga-jaga. Tanpa segaja Rafflie menjatuhkan vas bunga dan itu membuat para 2 laki-laki itu menghampiri kita semuanya.

"Aduhhh bodohh banget sihh gue" kata Rafflie.
"Raff ahh lu mahhh gak bisa diem" kata Rachel kepada Rafflie.
"Heiii mau apa kalian disini?" tanya laki-laki yang bertubuh kekar itu.
"Eummm tidak... Kami hanya ingin bertemu dengan Ciko" kata Rachel kepada dua orang laki-laki itu.
"Hahahaha... Ada keperluan apa kalian ingin bertemu dengan Ciko. Sampai-sampai kalian masuk dengan cara menyelinap" kata laki-laki itu.
"Oh iya Ciko tidak ada disini" kata laki-laki yang satunya.
"Dimana Ciko sekarang?" tanya Citra kepada dua laki-laki itu.
"Hehhh kamu gak sopan banget yaa nanya-nanya Ciko kemana" kata salah satu laki-laki itu.

Dan laki-laki itu memukul punggung Citra dan Citra pingsan.
"Hehhh lu ngapain bikin Citra pingsan hah?" tanya Rafflie yang kesal kepada mereka karena menyakiti Citra.
"Hahahaha... Siapa suruh dia menayangkan hal itu" jawab dua lelaki itu.
"Tapi kalian seharusnya tidak seperti itu" kata Pak Abdul kepada dua lelaki itu.
"Siapa kamu tiba-tiba mengatur-atur saya?" tanya salah satu lelaki itu.
"Hehh ingat yaa... kalian ini tidak berguna saja dirumah ini... Lebih baik kalian keluar sebelum aku memanggil para teman-teman ku" kata salah satu lelaki itu.
"Ayo Chel kita pergi dari sini... Disini aura nya semakin kuat... Aku udah gak kuat disini" kata Indri kepada Rachel.
"Ya sudah ayo kita keluar saja" jawab Rachel kepada Indri.
"Baik kami akan keluar... Kami akan datang kesini lagi untuk bertemu dengan Ciko" kata Rachel.

Setelah Rachel bilang itu kepada dua lelaki itu. Tiba-tiba punggung Rachel di pukul oleh salah satu lelaki itu.
"Awhhh" keluh Rachel dan Rachel pun pingsan.
"Heiii kan gue udah bilang... Gue akan pergi... Kenapa lu tiba-tiba mukul teman gue" kata Indri sangat kesal kepada dua lelaki itu.
"Hahahahaaa... Cepat kalian pergi dari sini" kata salah satu lelaki itu.
"Aduhhh... Awwwhhh" keluh Indri karna dia tiba-tiba sesak napas.
"Nak Indri kenapa?" tanya Bu Yura kepada Indri.
"Aduhhh... Bu.... Ahhhhkkkk... Saya... Se-sakk... Nap-pas..." jawab Indri.
"Duhh ndrii... ya udah ayo ibu yura bantu jalan" kata Bu Yura kepada Indri.
Lalu mereka keluar dari rumah Ciko dan segera masuk ke mobil.

Di Mobil 1
"Lah itu mereka kenapa, Bu?" tanya Luna kepada Bu Yura.
"Ini Indri sesak napas tadi dan Rachel dia dipukul oleh dua orang lelaki" jawab Bu Yura.
"Ya sudah Bu sini Indri biar sama saya dan Rachel biar sama Rio" kata Luna kepada Bu Yura.
"Baik nak" jawab Bu Yura.
"Oh iya yang nyetir nanti siapa?" tanya Rio kepada Luna.
"Tenang nak Rio, Ibu bisa kok" jawab Bu Yura.
"Ahhh jangan ibu, biar Rio aja yang nyetir" kata Rio kepada Bu Yura.
"Gak papa nak Rio, kamu jagain nak Rachel saja" kata Bu Yura kepada Rio.
"Ya sudah deh bu kalau begitu. Maaf ya Bu kami merepotkan Ibu dan Pak Abdul" kata Rio yang sambil meminta maaf pada Bu Yura.
"Iya gak papa kok. Sekarang kita pulang ya" kata Bu Yura kepada Rio. Dan Rio hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

Di Mobil 2
"Astaghfirullah, Citraa" kata Salsa yang syok melihat Rafflie pingsan.
"Raff, Citra kenapa?" tanya Salsa kepada Rafflie.
"Tadi Citra di pukul sama dua lelaki itu" jawab Rafflie.
"Ya sudah sini biar Citra sama gue aja... Al lu tenangin Rafflie gihh" kata Salsa sambil menyuruh Ali untuk menjaga Rafflie.
"Oke okeyyy" jawab Ali.
"Ini Raff minum dulu" kata Ali sambil memberikan minum kepada Rafflie.
"Makasih ya Al" kata Rafflie.
"Ya sudah sekarang kita pulang saja ya nak. Biar bapak ya nyetir" kata Pak Abdul.
"Makasih ya Pak. Maaf kita sudah merepotkan Bapak dan Bu Yura" kata Ali yang meminta maaf kepada Pak Abdul.
"Iya gak papa kok. Sekarang kita pulang ya" kata Pak Abdul kepada Ali. Dan Ali hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

Continue to the next part

Pertualangan Di Hutan Halimun SalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang