3. tentang abang dan kakak

200 113 30
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
.
.
.
____________________________________________________________

"Bang radhi, sini sayang." Panggil mamah pada anak pertamanya. Radhi kecil dan adik nya datang bersamaan. "Nih minum dulu susunya, bang." Ucap mamah sembari memberi gelas berisi susu putih. Radhi sejak dulu memang sulit menerima makanan maupun minuman kedalam tubuhnya, tidak heran tubuhnya jauh lebih kecil dibanding Yathan.

"Gak mau, mah. Adhi tidak suka susu. Adhi suka polipop." Rengek nya sembari menutup mulutnya. "Yaudah, nanti kalo nanti kalo susu nya udah abis, baru kita beli ya lolipopnya. Sekarang abang minum dulu ya susunya. Minum susu itu bikin kamu tinggi bang, emang abang gak mau tinggi? Masa kalah sih sama adiknya." Rayu mamah.

"Tau nih bang. Adiknya aja udah tinggi sekarang. Masa abangnya pendek sih. Ayuk minum, nanti papah beliin lolipop buat abang deh." Sang papah yang baru datang pun ikut merayu anak sulung mereka. Yathan yang sejak tadi menyimak oun mulai mendekat.

"Athan mau diPanggil abang juga." Rengek nya. Papah dan mamah tertawa. Papah mengangkat yathan dan memangkunya. "Kan athan udah dipanggil kakak. Masa mau dipanggil abang juga sih?" Ledek papah. Yathan diam. Benar juga yang dikatakan papah.

"Tapi athan mau dipanggil abang juga, tapi athan juga suka dipanggil kakak. Athan suka dua duanya. Yaudah kalo gitu athan mau dipanggil dua duanya aja deh." Ujar yathan sambil memajukan bibirnya. "Ih.. kalo gitu adhi juga mau dipanggil kakak. Adhi juga iri tau liat Athan dipanggil kakak." Ucap radhi tidak mau kalah.

"Hm... gitu ya? Yaudah kalo gitu, gimana papah manggil kalian abang terus mamah manggil kakak?" Tanya papah. "Boleh juga." Jawab Radhi. "Iya. Athan juga setuju." Jawab yathan.

"Coba tanya mamah. Mamah mau gak?" Ujar papah, kedua putranya mengalihkan pandangnya dan memandang sang mamah. "Mamah mau gak?" Tanya Radhi. "Hmm...? Apasih yang enggak buat dua pangeran mamah." Jawab mamah sambari mengelus kepala radhi.

"Sepakat?" Tanya papah. "Sepakat!" Jawab kembar itu bersamaan. "Nah kan sekarang udah sepakat ya. Jadi buat bayaran nya, bang radhi harus ngabisin susunya." Intruksi papah. Radhi tersenyum. "Yaudah deh, tapi sedikit aja ya"

"Gak papa dhi, kalo Adhi mual, susunya kasih Athan aja. Athan suka soalnya hihi"

..............

Yathan tersenyum. Tiap kali mengingat masa kecilnya, ia selalu merasa menjadi anak yang paling bahagia. Lagi lagi ia mendengus, jika saja orang tuanya tidak bercerai, ralat orang tuanya memang tidak bercerai. Mamah hanya pergi untuk menenangkan pikiran nya. Namun untuk menenangkan pikiran nya mengapa harus sampai 12 tahun? Dan kenapa mengapa papah tidak membujuk mamah agar kembali lagi? Yathan tidak peduli dengan kehidupan orang dewasa. Yathan takut kehidupan dewasanya seperti orang tuanya.

Under 10.000 Stars | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang