Malam ini Radhi benar-benar menepati janji nya mengajak Yathan ke pasar malam untuk menghiburnya yang habis putus cinta. Radhi tak menyangka hubungan adik nya ini sudah kandas ditengah jalan, padahal niat nya Radhi ingin mengajak mereka double date kalau-kalau ia berhasil membuat saudara teman nya itu jatuh cinta padanya.
Karena tempat nya yang tidak terlalu jauh dari rumah, mereka memutuskan untuk menaiki motor dan bergoncengan saja. Jika seperti ini biasanya mereka akan bergantian, misal saat pergi Radhi yang membawa motor maka saat pulang Yathan lah yang membawa motor.
Saat ini Yathan yang sedang membawa motor. Radhi agak senang saat Yathan mengajukan diri untuk membawa motor, pasalnya Radhi tidak menyukai motor. Kaki nya sering kali kebas saat membawa motor.
Malam ini jalan terlihat sangat indah sebab cuaca sedang bagus dan cahaya bulan bersinar tanpa terhalangi sedikitpun. Mood orang-orang juga seperti nya sedang bagus, sebab banyak dari mereka yang keluar dengan kendaraan nya dan membeli beberapa makanan dari pedagang kaki lima yang berjejer rapi di tepi jalan. Tidak adil rasanya kalau malam ini saudaranya nikamati dengan sedih.
Radhi tersenyum, baru saja ia mendapatkan ide brilian. Saat kendaraan melaju dengan santai cepat-cepat ia memeluk pinggang Yathan dengan erat, dagu nya ia sandarkan di pundak milik adik nya lalu berkata "mau kemana kita, sayang?" Ujar Radhi dengan mesra.
Yathan kaget bukan main bahkan bulu kuduknya itu ikut merespon. Pasal nya Radhi mengucap kata tidak senonoh itu saat jalanan lumayan padat, dan hampir semua pengendara melihat kearah motor mereka. Radhi tidak tau malu!
"Lu mau diem atau gua turunin disini?" Ujar Yathan.
Radhi tertawa terbahak-bahak, bahkan suara tawanya hampir tidak terdengar lantaran saking ngakaknya. Ada rasa-rasa puas tersendiri saat ia berhasil menggoda adiknya ini.
"Kalo dipikir-pikir kita kek pasangan gay ya?" Tanya Radhi.
"Iya, lu uke nya." Jawab Yathan spontan.
"Dih... enak aja!"
"Lu aneh-aneh aja si, dhi. Apa aja dikata, heran banget gua." Omel Yathan. Mendengar hal ini Radhi tertawa lagi, adik nya ini sangat lucu saat digoda, tak heran menggoda Yathan adalah salah satu hobi nya.
Tak beberapa lama kemudian bianglala, kora-kora, dan wahan lain nya sudah terlihat. Suara musik yang meriah pun sudah terdengar, sudah dekat. Tak lama dari itu mereka sampai. Radhi turun dari motor dan Yathan memarkirkan motornya.
Mereka sama-sama memasuki pasar malam itu.
"Mau naik apa dulu?" Tanya Radhi. "Bianglala mau?" Tanya nya lagi. Yathan menggeleng dengan cepat. Yathan takut, ia takut menangis seperti tadi. "Yang lain aja." Ujar Yathan pelan. Radhi mengangguk paham. Mereka melangkahkan kaki nya menuju wahan kora-kora untuk membeli tiket nya, sebelum mencapai loket tiket itu Radhi bertanya lagi kepada Yathan.
"Mau beli makanan dulu, nanti gua beliin?" Tanya Radhi. Yathan tersenyum, lalu mengangguk. "Tapi jangan itu ya." Jawab Yathan menunjuk gerobak telur gulung. Radhi mengangkat sebelah alis nya, setahu nya Yathan sangat menyukai telur gulung. "Kenapa?" Tanya Radhi lagi.
"Mau radang kayak nya." Jawab Yathan. Radhi mengangguk paham. "Sosis bakar aja dhi." Ucap Yathan tersenyum. Mata Radhi menelusuri semua sudut pasar malam dan mencari sosis bakar yang dimaksud Yathan.
Radhi menatap Yathan kesal. Itu sangat ramai. "Rame banget itu! Lagian budhe juga bisa bikin itu tau!" Ujar nya. Radhi mendengus lalu mengeluarkan uang dari dalam dompetnya. "Nih." Radhi memberi uang itu kepada Yathan.
"Duid juga gua ada." Ujar Yathan.
"Terus maksud lu apa hah?" Radhi mulai kesal.
"Lah tadi katanya lu mau beliin gua kan? Ya beli lah, gua tunggu disini, okay?" Ucap Yathan tersenyum jail, ia mendudukan dirinya pada tepi tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 10.000 Stars | Liu Yangyang
Fanfiction[#1 Liu yangyang 2022.09.10] Bukan tentang menyerah, hanya saja pilihanku jatuh untuk terus percaya pada takdir. Yathaniel Attalarick Haiden. Baru mencapai usia yang dianggap telah dewasa. Menurutnya keluarga adalah segalanya. Rela menukar semua ya...