Habede sheep sheep
-----☆-----Sepasang mata yang tertutup mulai mengerjapkan kelopak matanya lantaran kilas cahaya yang masuk kedalam pandangan yang semula hitam. Yathan mulai membuka matanya, ia mendapati Radhi yang tidak lepas menatapnya. Yathan melihat sekitarnya dan mendapati dirinya disebuah ruangan dengan cat putih dan wangi karbol yang menyengat. Dapat disimpulkan ia berada di rumah sakit kali ini.
"Ya ampun... akhirnya lo bangun juga. Apa yang lo rasa sekarang? Lo mau haus? Atau lo laper gitu? lo koma 3 hari, than." Sambut Radhi. Yathan diam. '3 hari? Gua pikir cuma semalem. Ouwh udah mulai bereaksi kali ya?' Batin nya. Yathan menggeleng. Tidak. Ia tidak ingin apapun.
"Gua manggil om-eh dokter rey dulu ya, papah lagi ngambil peralatan lo dika-eh dirumah." Ucap Radhi. Sepertinya Radhi sangat senang hingga beberapa kali ucapannya typo. Ia segera berlari keluar hingga beberapa lama kemudian dokter rey datang bersamanya.
Dokter Rey melakukan beberapa pemeriksaan kepadanya dan bertanya "Apa yang kamu rasa sekarang, than?"
"Mata perih, dok. Kayaknya gara gara abis hibernasi deh, hehe." Jawabnya. Sempat sempatnya ia bersenda gurau. Dokter Reynald tersenyum. Ia senang bahwa anak ini sudah sadar dan kembali ceria. Dokter Reynald mengelus rambut Yathan dengan lembut, lalu ia izin pamit lantaran masih banyak tugas yang harus ia kerjakan.
Setelah Dokter Reynald keluar, Radhi masuk kembali kedalam ruang inap Yathan. "Papah seneng banget lo udah siuman, than." Ucapnya. Yathan tersenyum. Yathan pun tidak kalah senangnya. Walau 3 hari itu ia habiskan diruang hampa tanpa cahaya. Alias, ia benar benar merasa bangun dari tidur yang sama sekali tidak bermimpi apapun.
Senyuman Yathan perlahan pudar. Lagi lagi ia merepotkan semua orang. Lagi lagi ia membuat panik semua orang. Pasti sangat menyusahkan.
"Gua ngerepotin ya? Maaf ya, hehe." Ucapnya dengan tawa yang terdengar hampa.
"Ngerepotin apa sih? Namanya juga sakit, sekali kali gak papa lo bilang gak kuat, jangan dipaksa terus ya?" Radhi berusaha menghibur adiknya dengan tulus. Ia sangat menyayangi adiknya. Sangat sangat sayang. Tidak akan keluar sedikitpun dari mulutnya bahwa Yathan sangat merepotkan.
Yathan tersenyum. Ingin sekali ia memeluk saudaranya itu.
"Plak." Sebuah pukulan berhasil mendarat di lengan Yathan. Tenang, lengan ini bukan lengan dengan selang infusnya. Yathan yang terkejut hampir saja mengeluarkan sumpah serapahnya untuk saudaranya yang kurang ajar ini. Tidak bisa kah ia bertingkah sedikit lebih lembut lagi? Adiknya ini sedang sakit!
"Ngapa sih lu? Untung bukan yang ada infusnya! Kalo sampe lo macem macemin gua, liat aja lu, bakal gua bilangin papah!" Ancam Yathan. Bisa bisanya ia melakukan itu. Yathan tarik perkataan barusanya mengenai 'ingin sekali memeluk' Yathan tarik! Sekali lagi, Yathan tarik itu semua!
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 10.000 Stars | Liu Yangyang
Fanfiction[#1 Liu yangyang 2022.09.10] Bukan tentang menyerah, hanya saja pilihanku jatuh untuk terus percaya pada takdir. Yathaniel Attalarick Haiden. Baru mencapai usia yang dianggap telah dewasa. Menurutnya keluarga adalah segalanya. Rela menukar semua ya...