Bukan tentang menyerah, hanya saja
pilihanku jatuh untuk terus percaya pada takdir.Yathaniel attalarick haiden
.
.
.
Happy reading
.
.
.
____________________________________________________________Biologi memulai pagi yang indah nan cantik ini. Semua siswa kelas 11 MIPA 2 fokus memperhatikan layar proyektor. Yathan berusaha fokus, namun sulit. Nyeri itu datang lagi. Yathan berusaha menahannya. Ia lupa meminum obat nya.
Juan sepertinya peka atas ketidak normalan sahabatnya itu. "Kenapa?" Tanya Juan. Yathan menggeleng.
"Serius? Kalo ada apa apa bilang ya, gak lucu kalo lo tiba tiba pingsan." Ucapnya, walau terlihat sedikit bercanda namun terlihat jelas wajah khawatir sahabatnya itu.
Lagi lagi Yathan mengangguk.
Tama paham. Kini pandangan nya beralih pada layar proyektor yang menyajikan tabel tabel pola hereditas.
Tak beberapa lama kemudian. Brakk. Tubuh Yathan sudah berbaring di lantai.
Juan panik "gua bilang apa, bangsat!" Batin nya.
.............
Remang remang Yathan bangkit. Bau karbol sangat tercium, sudah ia pastikan saat pelajaran biologi tadi ia pingsan dan Juan membawanya kemari.
Lima menit kemudian Juan datang dengan segelas teh hangat. "Lo kenapa? Gila gua panik setengah mampus, than!" Ucap Juan.
"Gak papa, sekarang jam berapa?" Tanya Yathan.
"Intinya sekarang udah jam istirahat." Jawab Juan. Yathan lupa kalau Juan jarang memedulikan jam. Jam yang ia pahami adalah Jam istirahat pertama, jam istirahat kedua, jam kosong, dan jam pulang.
"Gua bilang apa! Lo sih pake segala bandel, pingsan kan lo!" Ucap nya.
Yathan tertawa. Juan yang notaben nya galak ternyata bisa khawatir juga. Sangat lucu melihat Juan khawatir seperti tadi.
"Gak usah ketawa ya, setan! Gua gak lagi ngelawak." Omel Juan.
"Iya iya, maaf ya udah bikin khawatir." Ujar Yathan.
Juan melengos. Jelas ia sangat kesal.
"Tapi lo-
"Wassup!" Pintu UKS terbuka, memunculkan Haidar. Ia memasuki uks dengan gaya sengak nya. Yathan tau betul tujuan awal Haidar kemari untuk apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 10.000 Stars | Liu Yangyang
Fanfiction[#1 Liu yangyang 2022.09.10] Bukan tentang menyerah, hanya saja pilihanku jatuh untuk terus percaya pada takdir. Yathaniel Attalarick Haiden. Baru mencapai usia yang dianggap telah dewasa. Menurutnya keluarga adalah segalanya. Rela menukar semua ya...