8. pulih

136 80 20
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Happy reading

____________________________________________________________

Yathan telah sadar. Pemandangan pertama yang ia lihat bukanlah pandangan khawatir, melainkan tatapan kesal dari sang kakak.

"Sialan lo! Lo gila? Bisa bisanya lo nyembunyiin hal separah ini dari keluarga.. g-gua...

Ucapan Radhi terputus. Bukan lagi tatapan kesal dari sang kakak yang ia lihat, melainkan tatapan sendu darinya.

"Gua mohon... gua mohon jangan bilang ini ke
siapapun." Pinta Yathan pelan.

Radhi menggeleng. "Enggak than, mamah sama papah harus tau." Tolak Radhi. Ia mengeluarkan ponselnya, hendak menelpon sang papah.

"Enggak dhi. Papah lagi kerja! Lo jangan bikin papah kepikiran." Ujar Yathan.

"Lo bego! Ya kali papah lebih milih kerjaan nya!" Radhi mulai kesal dengan Yathan.

"Dhi... jangan... gua mohon."

"Kenapa?! Kenapa gua harus setuju sama rencana gak masuk akal lo?! Kenapa lo harus nyembunyiin ini?! Sejak kapan, than?! Sejak kapan lo sakit kayak gini?!"

"Setahun yang lalu. Papah abis kena tipu sama clien nya, dan kebetulan juga perusahaan mamah lagi berada diposisi yang susah juga." Ucap Yathan berbohong. Sebenarnya bukan itu poin utama nya, Yathan tidak bisa mengatakan bahwa dirinya sedang melindungi saudaranya.

"Gua mohon jangan bilang siapa pun tentang ini. Gua bisa nanganin nya. Gua gak mau ngerepotin papah atau mamah." Lanjut nya, ia memegang lengan Radhi.

"Lo tau apa sih than? Bukan masalah ngerepotinnya, mereka orang tua lo! Mereka berhak tau!" Ujar Radhi. Ia segera menepis tangan Yathan.

"Udah dhi... gak usah khawatir ya, ada dokter yang baik banget sama gua, dia bahkan ngasih gua obat yang bisa ngeredam semua ini."

"Ngeredam kan? Bukan nyembuhin! G-gua tuh.. maunya lo sembuh." Ucap Radhi. "Lo tuh gak ngerti maksud gua, than. Mereka itu orang tua lo! Mereka harus tau!" Lanjutnya.

"Papah lagi sibuk,dhi. Mamah apalagi. Lo mau bikin mereka cepet meninggal?" Tanya Yathan asal.

Radhi mengepal tangannya geram. "Lo tuh ya, kalo jantung lo bermasalah, mulut lo gak usah ikut bermasalah ya." Jawab Radhi geram.

"Gua mohon ya.. gua bisa kok nanganin semua ini." Ucap Yathan meyakinkan.

Radhi menarik nafasnya, ia takut kesabarannya hilang dan membenturkan kepala adiknya ke dinding putih rumah sakit ini.

Radhi menutup matanya dan menarik nafas lagi. "Jadi apa rencana lo saat ini?" Tanya Radhi.

Yathan tersenyum pada sang kakak. "Menjalani hidup kayak biasanya. Biasanya kalo lagi kambuh gua cuma minum obat, tidur dan 10 jam kemudian gua bangun. Jadi gua udah bersahabat sama penyakit ini." Jawab Yathan sedikit cengengesan.

Under 10.000 Stars | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang