1. Magic Hour

4.5K 187 52
                                    

Disuatu ruang keluarga dirumah yang sangat megah dan mewah Ethan dan Abela tengah bermain dengan bocah empat tahun dan bayi yang baru berusia 11 bulan berparas cantik dan menggemaskan.

Bocah itu adalah anak Sunghoon dan Gaeul yang mereka titipkan pada Ethan juga Abela karena harus keluar negeri mengurus perusahaan yang mereka bangun di Singapur.

"Om Ethan, tante Abel. Icel mau liatin pelmen Icel. Mama sama papa kasih dua toples loh buat Icel!"

"Wahh Michelle...candynya banyak banget. Om Ethan boleh minta satu gak?"

Michelle menggeleng lalu memeluk erat toples permennya.

"Om Ethan bercanda sayang. Sini om Ethan peluk" Michelle berlari lalu melompat dan memeluk Ethan dengan sangat erat begitupun sebaliknya.

Sedangkan Abela tersenyum memperhatikan mereka sambil menggendong putri kedua Sunghoon dan Gaeul.

Setelah puas memeluk Michelle, Ethan mengambil alih Livya dan tampak sangat senang mencium keponakannya itu.

Melihat Ethan yang sangat senang dengan anak-anak membuat Abela merasa bersalah.

Karena penyakitnya dahulu dan transplantasi hatinya membuat Abela sulit untuk hamil.

Abela mengelus perutnya dan melirih di dalam hati, Yatuhan..kenapa aku gakbisa kasih keturunan untuk Ethan?

"Kenapa hm?"

"Maaf ya Than. Aku gakbisa kasih kamu keturunan, ak-"

"Bel" tegur Ethan.

"Aku belum bisa jadi perempuan dan istri yang sempurna untuk kamu Than. Kamu harusnya cari yang lebih dari aku"

"Sayang stop. Kita udah bahas ini berkali-kali, aku sama sekali gakpernah permasalahin soal kondisi kamu. Hei, kamu inget kan janji aku? Aku gak akan pernah permasalahin kalo kita gakbisa punya anak, milikin kamu aja aku udah ngerasa bersyukur sayang. Please...jangan kayak gitu lagi"

Abela tersenyum manis, sangat manis.

"Tante Abel tante Abel?"

"Apa Michelle sayang??"

"Icel jadi anak tante Abel sama om Ethan aja boleh gak sihh??? soalnya mama sama papa suka belantem! Icel jadi sedih"

Abela dan Ethan saling tatap.

"Michelle serius mama sama papa Michelle suka berantem? Nanti tante Abel bilangin ya sayang sama mama papa Michelle, don'y worry.."

"Mau tinggal sama tante Abelll" rengek Michelle.

"Iya sayang iya, nanti tante Abel bilang ke mama papa kamu"

"Sayang, Lyvia ngantuk. Liat tuh matanya udah sayup. Ayu sayang temenin dia bobo aku pengen dan penasaran bayi bobo gimana"

Abela mengangguk dengan antusias lalu membawa Lyvia dan Michelle ke kamarnya dengan sangat hati-hati.

Di dalam kamar Ethan terus tersenyum sambil mengelus pipi lembut milik Lyvia.

"Apa sayang? Apa nak?"

Lagi dan lagi, Abela merasa bersalah dengan Ethan jika melihat sang suami yang begitu ingin memiliki anak.

"Kita ikut program bayi tabung yuk Than?"

"Abela..."

"Aku udah cari dibeberapa rumah sakit yang direkomendasiin sama mami dan Gaeul, tinggal kita aja yang reservasi Than"

Ethan menghela nafasnya dengan pasrah lalu memeluk Abela.

"Jangan terlalu begini sayang...nanti kamu sakit kalo terus pikirin ini. Sekarang istirahat, besok kita kerumah mama. Mama kangen aku"

Abela mengangguk lalu merebahkan diri dan menjadikan lengan Ethan sebagai bantal.



























"Ethan. Abela. Gimana program hamil Abel? Mama gakmau tau loh ya mama mau cepet-cepet gendong cucuk"

Lagi dan lagi. Abela tertekan dengan permintaan ibu mertuanya itu.

"Ma..mama kan tau kondisi Abela ma. Please lah jangan buat Abela tertekan kayak gitu, kasian dia ma udah cukup" tegur Ethan.

"Mama gak minta aneh-aneh kok. Mama gak buat Abela tertekan sama sekali, mama cuma mau cucuk Ethan!"

"Ma" tegur Ethan dengan tegas.

Hal itu membuat Abela juga Yujin sang ibu terkejut.

"Ethan gitu sama mama? Ethan mau kayak Heeseung yang durhaka sama mama? Iya Ethan?"

"Ma tolong maafin Ethan ma, Ethan pasti gak sengaja bentak mama kayak tadi"

"Diam kamu Abela! Fokus ngasih cucuk ke mama, gakusah ikut campur urusan mama sama Ethan"

Abela menundukkan kepalanya dan sekuat tenaga menahan tangisannya.

"Ma-"

"Permisi"

Ethan, Abela, dan Yujin menoleh ke asal suara dimana Yuna datang sambil tersenyum ceria.

Yujin membalas senyuman itu lalu memeluk serta mencium kedua pipi Yuna.

"Anak cantik udah dateng..makasih ya sayang udah mau mampir kerumah tante. Tante masak banyakkk banget"

"Wahh makasih ya tante, kayaknya masakan tante enak nih heheheh"

"Ah bisa aja kamu. Eh Ethan suruh duduk dong Yuna nya disamping kamu, kasian tuh berdiri terus"

"Duduk tinggal duduk" ketus Ethan.

Yuna memutar malas matanya lalu duduk disamping Ethan.

"Yuna gimana sayang? Udah dapet pasangan belom?"

"Belom tante, Yuna masih mau fokus sama karir Yuna jadi model tan. Kalo pasangan ya...nanti nanti aja deh heheh"

"Waduh padahal tante tuh mau jodohin kamu sama Ethan loh"

"Mama!" geram Ethan lalu memukul meja makan cukup keras.

Yujin menatap Ethan penuh amarah, "Bener dong Than! Lebih baik kamu itu cerain Abela dan nikah sama Yuna"

"Mama apa-apaansih ma?!"

"Percuma kamu punya istri yang cantik, kulitnya mulus dan putih, tubuhnya indah, bersih, wangi, tapi gakbisa kasih kamu anak. Buat apa Ethan Lee?!"

Ethan bangkit lalu menarik pelan tangan Abela.

"Ethan kecewa sama mama"

"Ethan dan Abela gak akan pernah balik ke rumah ini kalo sikap mama ke Abela terus-terusan kayak gini"

"Ethan pulang aja ma, gak betah Ethan tinggal dirumah orang terhormat tapi sikapnya kayak gakpernah sekolah"

"Ethan, jangan gitu" tegur Abela.

Ethan menarik tangan Abela pergi dari rumah tanpa berpamitan dengan Yujin dan Yuna.

Seperti inilah kehidupan Kim Abela sekarang. Hidup penuh penekanan dengan ibu mertua juga perasaan tidak enaknya pada Ethan.

"Sayang, kamu gakpapa? Muka kamu pucet"

"Mau ketemu dokter Rei"

Ethan menghela nafasnya, padahal sudah lama Abela tidak bertemu dengan dokter psikolog bernama Rei itu.

"Maaf"

Abela tidak menjawab, tatapannya datar dan tampak sangat gelisah.

"Gakusah ke dokter Rei ya? Nanti kamu minum obat lagi, kasian ginjal kamu kalo terlalu banyak obat yang kamu konsumsi"

"Bel, gakusah ya?" bujuk Ethan.

"Gakmau anter? Gakpapa aku bisa sendiri"

"Iya sayang iya aku anter"

Bel,,kenapa kamu jadi begini? Aku kasian Bel..





Yeayy semoga suka! 🤍

Tbc..

magic hour ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang