12. Magic Hour

817 58 9
                                    

"Halo sayang, kamu jadi jemput aku?"

"Kayaknya enggak sayang, aku harus selesaiin beberapa kerjaan, aku minta maaf ya? Aku pesenin taxi online gakpapa?"

"Iyaa Ethan gakpapa....nanti kamu kabarin aku aja ya?"

"Iyaa sayang..."

Abela tersenyum lalu mematikan panggilan suara tersebut.

Abela keluar dari supermarket lalu menyebrang agar driver taxi online lebih mudah menemuinya. Sampai akhirnya Abela melihat Julia, adik Ethan yang sendang diganggu oleh beberapa preman.

Melihat kondisi jalanan yang sepi membuat Abela taku untuk mendekat.

"Kalo teriak cuma buang-buang energi. Aku harus cari kayu"

Anela menemukan sebatang kayu yang cukup besar, ia berjalan perlahan-lahan lalu memejamkan matanya.

Maafin aku Ethan, aku harus terima resiko ini demi adik kamu satu-satunya.

"Stop! Jauh-jauh dari adik saya!!"

Julia merasa sangat bersyukur karena Abela datang tepat waktu.

"Kakak sama adek sama-sama cantiknya, ini rejeki kita gak sih?" goda salah satu preman itu.

"Julia! Telfon Ethan! Telfon Ethan sekarang!" pintah Abela dan masih memegang kayu itu.

Julia sempat terdiam. Tiba-tiba saja ia mengingat ucapan terakhir dari mendiang sang kakak, Heeseung.

"Julia, kakak punya pacar baru cantik"

"Pacar kakak lucu tau dekk jangan cemburu ya???"

"Nanti selesai kuliah di Canada kakak mau nikah sama pacar kakak, namanya Abela"

"Julia, nanti kalo kakak pulang ke Indonesia kakak bakal ajak kamu liburan kemanapun kamu mau"

Julia menatap Abela dengan tatapan penun dendam, Kamu yang buat kak Heeseung jauh dari aku dan buat kak Heeseung meninggal.

"Julia telfon Ethan!" marah Abela.

Perempuan itu menggeleng, ia meninggalkan Abela seorang diri.

Dalam keadaan seperti ini Abela hanya bisa berpasrah. Ia membuang kayunya.

"Saya udah gak megang kayunya, saya gak akan pukul kalian. Kita damai aja ya? Kalian mau berapa?" tanya Abela dan berusaha untuk tidak panik.

"Bayar pake lo aja kita ikhlas sih"

Abela kembali mengambil kayu itu lalu perlahan mundur, "Jangan macam-macam ya sama saya karena suami saya gak akan tinggal diam"

Ponsel Abela bergetar, ia sangat bersyukur karena Ethan yang menelfonnya.

"Ethan" panggil Abela dengan suara bergetar.

"Sa-sayang? Kamu kenapa?!"

Belum sempat menjawab Abela langsung lari karena preman-preman itu semakin mendekat. Ethan yang kelewat panik pun segera meninggalkan pekerjaannya dan menyusul Abela.

"Abela jawab aku kamu kenapa?!"

"Ethan tolong aku! Aku dikejar preman"

"Abela jangan lari-lari!! Kamu teriak aja"

Abela berhenti karena perutnya terasa sangat sakit. Hal itu membuat para preman itu terdiam dan sedikit menghindar.

Abela duduk di tengah jalan sambil memegang perutnya, "Aw...sa...kit...!"

magic hour ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang