8. Magic Hour

834 91 5
                                    

Ethan merasa tidurnya terganggu karena Abela terus muntah dan meringis kesakitan. Ethan lantas menghampiri sang istri lalu membulatkan matanya saat memihat Abela melemas.

"Bel kamu kenapa?!"

Abela menahan Ethan sambil terus memegang perutnya, "Kamu jangan deket-deket. Aku bau muntah"

"Ngomong apasih Bel?"

Tidak peduli dengan kondisi Abela, Ethan menggendong tubuh mungil sang istri lalu merebahkannya di kasur. Ethan mengelap dan membersihkan sisa muntah di mulut Abela.

"Maaf....aku ngerepotin kamu terus" lirih Abela lalu menangis.

"Sayang gakboleh ngomong kayak gitu" Ethan mengelus lembut dan sayang kepala Abela lalu mengecup dahi perempuannya.

Seketika Abela menangis, hal itu membuat Ethan terkejut.

"Kenapa sayang?? Perut kamu tambah sakit ya?" khawatir Ethan lalu mengelus perut Abela.

"Bukan Than. Maaf....aku kangen Lee"

Ethan mengangguk dan ikut merasa sedih karena tangisan Abela semakin menjadi.

"Dulu waktu di Canada aku suka sakit-sakitan, dan Lee selalu siap siaga jagain aku. Elus elus bagian tubuh aku yang sakit. Cium kepala aku buat nenangin aku" jelas Abela sambil menangis dan menggemgam erat tangan Ethan.

Tangan kamu keringet dingin banget Bel, kamu pasti lagi cemas...

"Mama atau Julia ada ngomong sama kamu? Jujur sama aku" frontal Ethan.

Abela kembali menangis dan genggaman tangannya semakin erat.

"Jawab Abela" tekan Ethan dan ikut mengeluarkan air matanya tak tega melihat Abela.

Abela mengangguk, "Mama udah siapin semua untuk perceraian kita"

"Kurang ajar" geram Ethan sambil memukul keras tembok kamarnya.

"Aku mohon jangan marah-marah ke mama, aku gakmau tambah panjang urusannya. Aku mohon..."

Ethan menghela nafasnya lalu tersenyum dan mengangguk.

"Kita lupain masalah mama dulu. Sekarang aku mau tanya kamu abis makan apa? Kenapa jadi muntah-muntah?"

"Aku juga gaktau Than, udah beberapa hari ini aku suka mual banget"

Ethan maupun Abela tersenyum dan memikirkan hal yang sangat mustahil,

"Hamil??" ucap keduanya lalu tertawa kecil.

"Gakmungkin sih Than, aku kan gakbisa hamil" ucap Abela sambil tertawa.

"We never know sayang, besok kita ke rumah sakit for make sure kamu hamil apa enggak"

Abela menggeleng, "Aku takut jawaban dokter nanti bakal ngecewain kamu. Gakusah Than"

"Sayang, aku gak akan kecewa apapun hasilnya. Aku menghargai banget semua usaha kamu, usaha aku, usaha kita untuk dapet anak. Yang terpenting sekarang....kita harus berserah sama yang diatas. Apapun hasilnya, perasaan aku ke kamu gak akan pernah berubah Abela"

"Makasih Than. Makasih karena kamu masih bertahan sama aku selama 3 tahun ini, walaupun aku gakbisa kasih kamu keturunan"

Ethan mengangguk dan kembali mengecup dahi Abela.

"Sekarang kamu tidur, istirahat yang cukup. Kalo ada yang sakit langsung bangunin aku"

Abela mengangguk.



































magic hour ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang