5. Magic Hour

1.3K 107 15
                                    

Cekrek.

Ethan terlihat fokus pada kameranya saat mengambil gambar pada Abela yang sedang tersenyum padanya.

"Ish foto-foto aja! Aku cantik gak??" kekeh Abela.

"Cantik, kamu cantik terus sayang"

Ethan memperlihatkan hasil fotonya pada Anya, keduanya tersenyum karena hasil foto itu.

"Yaampu Lee Abela cantiknya" puji Abela.

"Hmm kamu cantik terus"

Abela tertawa lalu menatap keluarga kecil yang sedang berkumpul, dimana mereka sedang bermain dengan buah hatinya.

"Happy ya mereka, bisa main sama bayi. Aku kapan ya punya bayi?" Abela tertawa kecil sambil menundukkan kepalanya.

"Heii sayang..no.."

Ethan memeluk Abela dan mengelus lembut lengan kurus Abela, "Kamu masih ikut program diet ya?"

"Heheheh iyaa"

"Gakusah lagi ya sayang? Kamu kurus banget tau sekarang. Nanti kamu sakit loh" khawatir Ethan.

"Nanti kalo aku gendut kamu selingkuh"

Ethan tertawa mendengarnya.

"Kata siapa kalo kamu gendut aku selingkuh? Gak ada ya aku selingkuh dari perempuan secantik dan se sempurna kamu"

"Gombal"

"Mana ada gombal? Serius aku"

"Ihhh Ethan nyebelin"

Abela kesal sendiri karena wajahnya yang memerah akibat ucapan manis Ethan.

Abela memegang tangan Ethan dan melihat tattoo baru di sana, senyumnya mengembang dengan mata yang terpejam.

"Tattoonya bagus kan?"

"Kapan bikinnya? Kok aku gaktau?"

Ethan tertawa sambil mencium kepala Abela, "Rahasia"

Abela terus saja memandangi tattoo bertulis namanya itu.

"Aku juga mau bikin tattoo di dada aku, tulisannya Ethan Lee"

"No. Aku gak izinin kamu pake tattoo, itu sakit aku gakmau kamu kesakitan"

"Gakpapa..ya ya ya ya???"

"Aku aja yang buatin kamu tattoonya"

Dahi Abela mengkerut.

"Emang bisa?" polos Abela.

"Bisa. Di dada kamu kan?" Abela mengangguk.

"Ok gampang, mulut aku kan ada"

"Ethannnn!"

Ethan terus saja tertawa melihat Abela. Ia juga senang karena Abela bisa tertawa lepas seperti ini setelah sekian lama.

"Aku serius Bel, aku gak ngizinin kamu bikin tattoo ya? Nurut ya sayang?"

"Iya deh iya. Nanti aku tulis pake spidol permanen deh di dada aku"

"Hahahah terserah kamu asalkan gak nyakitin kamu"

Ethan melirik jam yang melekat di pergelangan tangannya, "Mau ke Heeseung? Keburu sore banget nanti"

Abela mengangguk.
































"Sore sayang.."

Abela mengelus nissan Heeseung sambil tersenyum dan mulai menangis.

"Aku kesini sama duplikat kamu. Dia aneh, badannya banyak coretan serem kayak preman"

magic hour ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang