HASH WORD!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
Selama perjalanan pulang Ethan terus diam dan terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa Ethan sangat murka. Sedangkan Abela terus menangis dan takut jika Ethan tidak akan mempercayai semua ucapan jujurnya.
"Ethan" panggil Abela.
"Hm?"
Walaupun sangat marah, Ethan juga tidak tega membiarkan Abela terus-terusan menangis.
"Aku gak ada rencana sedikitpun untuk ketemu sama Sunghoon di toilet, aku juga gaktau kalo ternyata dia yang nyelamatin aku waktu aku kekunci di dalem toilet. Aku juga gak akan expect dia bakal cium aku. Please....percaya sama aku"
Ethan bisa mendengar dan merasakan bahwa Abela benar-benar berkata jujur. Namun hatinya sangat sakit yang membuatnya sulit untuk memaafkan Abela begitu saja.
"Tuhan bisa kapan aja ngebolak-balik hati manusia. We never know Bel. And we never know kejadian itu disengaja atau enggak" jawab Ethan dengan ekspresi datar, dan terkesan dingin.
Abela tidak ingin melawan Ethan berlebihan, Abela masih menghargai Ethan sebagai suaminya, maka dari itu Abela memilih untuk diam dan berserah pada tuhan.
Sesampainya dirumah, Ethan sempat membukakan pintu mobilnya untuk Abela. Setelah itu Ethan berjalan sendiri dan meninggalkan Abela.
Sabar Bel...kamu jangan ngelawan sama Ethan.
Di dalam kamar Ethan membuka jas dan kemejanya, biasanya ia akan menyuruh Abela untuk memberikan ke ART. Namun kini Ethan sendiri yang melakukannya.
"Bel, aku mau ke kantor"
"Ini haru libur Than" Abela gelisah karena tidak biasanya Ethan pergi bekerja dihari libur.
Ethan tidak menghiraukan ucapan Abela, Ethan langsung mengganti pakaiannya dan segera pergi tanpa berpamitan.
Abela hanya bisa terdiam dan menangis.
Ethan berbohong, ia tidak ingin pergi ke kantor. Melainkan bertemu dengan Sunghoon dan akan menghabisi laki-laki itu.
Sedangkan dilain tempat Sunghoon sedang menunggu di tempat yang Ethan pinta.
Sesampainya disana Ethan langsung menarik kerah kemeja Sunghoon, "Mau masuk rumah sakit? Atau kuburan?" tekan Ethan.
"Tsk. Kenapa? Panas ya?" ledek Sunghoon.
"Lo gak ada tobat-tobatnya ya Hoon. Malu lo sama Michelle dan Livya" tekan Ethan sambil mendorong keras tubuh Sunghoon.
"Anak-anak lo bakal malu punya bokap yang kontolnya gatelan"
Bugh!
Sunghoon lantas memukul keras rahang Ethan, namun Ethan sama sekali tidak perduli dan tidak merasa sakit. Rasa dengkinya pada Sunghoon jauh lebih besar.
"Tonjokan lo gak ada apa-apanya" ledek Ethan.
Bugh!
Dalam sekali tinjuan, Sunghoon langsung terjatuh dan merasa sakit yang luar biasa.
"Maksud lo cium Abel? Hah?!!!"
"Jawab brengsek! Malu lo sama kontol lo!" bentak Ethan sambil menginjak perut Sunghoon dan menekannya.
Ethan mengeluarkan sebatang rokok lalu membakarnya, Ethan mengisap rokok tersebut dan semakin menekan injakannya pada perut Sunghoon.
Ethan dengan sengaja membuang ampas rokok tersebut di wajah Sunghoon yang membuat Sunghoon semakin menderita.
Ethan mendekat pada wajah Sunghoon lalu tersenyum miring menatap laki-laki yang sangat brengsek itu.
"Ini masih balesan ringan dari gue, kalo lo makin anjing, gue pastiin lo udah gakpunya kontol"
Ethan menekan rokok yang masih menyala di rahang Sunghoon tanpa peduli ringisan Sunghoon.
Sebelum benar-benar pergi, Ethan menendang keras tubuh Sunghoon.
Abela yang baru saja selesai memakai dasternya terkejut saat melihat kondisi Ethan yang sangat berantakan dan berjalan dengan sempoyongan.
"Astaga Ethan! Kamu abis ngapain?!"
Ethan memegang kedua bahu Abela lalu tersenyum manis dengan kedua mata yang tertutup. Sedetik kemudian Ethan memeluk erat Abela.
"No......jangann sama Sunghoonn lagii yaa??" ucap Ethan dengan sangat imut.
"Than..." kekeh Abela sambil mengelus punggung Ethan.
Ethan melepas pelukannya lalu membuka matanya lebar-lebar, ia menangkup kedua pipi Abela lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah sang istri.
Cup.
Ethan mencium bibir Abela dengan lembut.
"Hapus bekas Sunghoon kontol"
"Astaga itu mulut!!" marah Abela.
Ethan tidak menghiraukan omelan Abela, Ethan lantas menggendong Abela lalu memaksa Abela untuk melakukan hubungan suami istri.
Hingga pukul 3 malam.
———————
"Hoaaammmm..."
Ethan menoleh lalu melihat Abela yang tidur dengan tenang tanpa menggunakan sehelai benangpun.
Ethan menghela nafasnya lalu mengelus lembut kepala Abela, "Aku pasti maksa kamu karena aku mabuk. Kamu keliatan pucet banget Bel.."
Dengan hati-hati Ethan pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Sedangkan Abela yang sejak tadi sudah sadar pun tersenyum karena Ethan sudah bersikap lembut padanya.
Abela juga ikut beranjak dari kasur dan membersihkan dirinya di kamar mandi yang lain karena Abela sudah ada janji dengan Gaeul pagi ini.
Ternyata keduanya selesai mandi bersamaan, keduanya tampak canggung.
"Mau kemana?" tanya Ethan saat melihat Abela mencatok rambutnya.
"Aku ada janji sama Gaeul untuk belanja bulanan bareng Than. You don't have to worry karena aku cuma bareng Gaeul dan Michelle"
Ethan mengangguk, dan mengizinkan Abela.
"Aku hari ini ada survey ke Bandung, kemungkinan besar nginep Bel" ucap Ethan sambil merapihkan rambutnya.
"Yaudah aku packingin baju kamu ya sayang?"
Ethan mengangguk sambil tersenyum.
"Kamu sama siapa Than di Bandung??"
"Kazuha"
Abela sempat terdiam lalu kembali merapihkan pakaian Ethan.
"Nginepnya bareng??" tanya Abela kembali.
"Iyaa sayang, beda kamar gakmungkin satu kamar. Aku gak se brengsek itu kamu tau kan Bel?"
Abela mengangguk sambil tersenyum, walaupun Ethan tahu Abela sangat khawatir.
Ethan memeluk Abela dari belakang, "Kayaknya istri aku lagi bete ya? Ikut aku aja yuk ke Bandung?"
"Emang boleh? Nanti kamu dikira ga profesional lagi" cibir Abela.
"Boleh sayang"
Abela tersenyum senang lalu segera merapihkan pakaiannya.
"Katanya mau belanja bulanan sama Gaeul" kekeh Ethan.
"Batalin aja hehe, aku gakmau kamu berduaan doang sama Kazuha" ketus Abela.
Ethan tertawa dalam hati, Ini pasti karena dia lagi hamil. Biasanya Abela bakal percaya sama aku tanpa harus ngambek-ngambek.
"Selesai!! Ayo ke Bandung!!"
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
magic hour ; lee heeseung
RomanceSEQUEL DARI : LOVE YOU MY CRAZY GIRL || PARK SUNGHOON.