Bab 1 Pelayanan Plus

555 17 0
                                    

DOSEN ITU MANTANKU
🍁🍁🍁🍁🍁

Bab 1 Pelayanan plus-plus

"Ra, tolong siapkan pelayanan terbaik untuk tamu penting kita di kamar VIP 20F!"

"Maksudmu pelayanan kebersihan seperti biasa kan?" tanya gadis manis dengan bulu mata lentik memastikan maksud orang di seberang sana tidak salah.

"Iyalah, kamu mikirnya apa, Ra?"

"Kali aja kamu nyuruh aku melayani yang plus-plus, aku hajar kamu."

Orang di seberang sudah terbahak.

"Nggaklah, bisa-bisa aku babak belur sama cewek bersabuk hitam," dengusnya.

Gadis itu mengulas senyum meski tidak tampak oleh lawan bicaranya.

Sarah Maharani yang biasa dipanggil Ara baru saja ditelpon kepala cleaning service (CS) salah satu hotel ternama di kota Bandung. Dia memang bekerja part time di sela kuliahnya menginjak semester 5.

Sarah siap mendorong troli berisi perlengkapan kebersihan menuju kamar yang dimaksud atasannya. Selesai menyulap kamar VIP yang berukuran lima kali lipat kamar kosnya, dia segera berganti pakaian untuk kuliah karena mendadak ada bimbingan dengan dosen. Tak sempat istirahat karena terburu waktu dosennya pergi ke luar kota, lelah pun melanda tubuh Sarah hingga dia merebahkan diri di ranjang empuk.

"Baru kali ini aku membersihkan ruangan ini, pastilah orang kaya yang bisa menyewanya. Tak ada salahnya nyobain sebentar, kali aja besok ketularan bisa menyewa tempat ini," gumannya.

Sarah tertawa kecil dengan tingkahnya.

Mungkin akibat malam sebelumnya harus belajar untuk ujian semester di pagi harinya, sekarang di tempat kerja Sarah tertidur pulas.

Siang berganti sore, sore berganti malam. Sarah mengerjapkan matanya, badannya terasa kedinginan.

"Aargh."

Segera ditutup mulutnya, matanya membulat sempurna.

"Kenapa aku bisa tidur dengan pria asing."

Diraba tubuhnya, ternyata bajunya masih lengkap.

Gegas Sarah bangkit dan meraih tas cangklongnya. Dilihatnya jam tangan menunjukkan jam 11 malam.
"Duh gimana ini, tak mungkin aku bertahan di sini. Kalau dia macam-macam bisa hancur masa depanku. Meski aku bisa saja melawannya, kalau urusannya panjang dan aku dipecat justru makin runyam."
Memilih berjalan mengendap-endap, Sarah berusaha kabur tanpa membangunkan laki-laki itu.

"Hoahm,"

Deg, jantung Sarah berdetak kencang mendengar suaranya. Tubuhnya yang terpaku segera menoleh ke arah sosok yang berbaring di ranjang. Sarah memicingkan mata untuk memastikan apakah pemilik suara itu dalam kondisi terjaga. Dia mendekat dan melihat laki-laki itu masih terpejam. Mencoba menggerak-nggerakkan tangannya di depan wajah.

"Syukurlah, dia masih terlelap," pikir Sarah. Dia merasa lega dan segera meninggalkan kamar itu dengan tenang.

"Dasar gadis b*d*h, dia pikir sedang mengakali siapa. Belum juga diapa-apain sudah kabur. Pelayanan macam apa ini?"

Pria yang berkaos singlet baru saja terbangun dari mimpi indahnya memeluk gadis manis untuk pertama kalinya. Namun siapa sangka gadis itu sudah melarikan diri tanpa memberi penjelasan.

"Tunggu saja pembalasanku." Seringai licik muncul saat wajahnya menatap layar ponsel dan menggeser beberapa foto yang diabadikannya.

******

Tes pasar dulu, pada suka enggak ya?

Dosen Itu MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang