Bab 2 Ketemu Mantan

348 15 0
                                    

DOSEN ITU MANTANKU
🍁🍁🍁🍁🍁

Bab 2 Ketemu mantan

Devandra Mahardika laki-laki tampan, tetapi arogan baru saja datang dari LN untuk mengurus bisnis milik orang tuanya. Dia memilih menginap di hotel berbintang lima sebelum menginjakkan kaki di apartemen mewah yang dibelinya lewat asisten ayahnya. Laki-laki yang baru lulus dengan predikat cumlaude di universitas ternama di Eropa jurusan ekonomi bisnis siap memimpin perusahaan milik ayahnya.

"Nico, aku mau menginap di hotel dulu, ke apartemennya besok saja."

"Siap, Pak! Hotel bintang lima segera saya reservasikan."

"Terima kasih, Nic. Kamu memang asisten terbaik ayahku."

"Sama-sama, Pak. Saya siap mendampingi selama Pak Devan memegang kendali perusahaan Mahardika Tech. Group (MTG)."

Begitulah asisten ayahnya sekarang bekerja untuk dirinya.

Pagi-pagi, Devan sudah meminta Nico ke kamarnya.

"Ada apa, Pak? Sepertinya ada masalah serius?"

"Kamu kemarin pesan kamar fasilitasnya apa saja, Nic?" Devan posisi berdiri dengan tangan mengusap dagu. Dia memandang keluar jendela tampak pemandangan kota Bandung.

Nico tergelak, raut muka sedikit takut karena kawatir salah pesan kamar yang tidak nyaman. Memilih menundukkan wajah, Nico berusaha menjawab apa yang diketahuinya.

"Maaf, Pak Devan. Apa kamarnya tidak nyaman? Padahal saya pesan kamar VIP terbaik di hotel ini. Saya segera hubungi managernya kalau fasilitasnya buruk."

"Apa di sini memang menyediakan fasilitas plus?" tanya Devan dengan muka serius,  sementara Nico justru mengernyitkan dahinya.

"Maksud Pak Devan, apa?"

"Kenapa semalam ada seorang gadis tidur di kamarku."

"Apa? Gawat, kita laporkan saja ke managernya, Pak! Masak selevel Pak Devan ditemani gadis sembarangan." Nico menutup mulutnya, berusaha menahan untuk tidak tertawa.

"Tidak perlu ditahan kalau mau tertawa, Nic!"

"Eh, maaf, Pak. Hehe."

"Jadi, kita laporkan tidak?"

"Sementara tidak perlu, Nic. Tolong selidiki saja siapa gadis itu. Saya kirim fotonya ke ponselmu. Sepertinya dia petugas CS."

"Haah, kurang aj*r, Pak."

"Santai saja, Nic. Kita hanya perlu menyelidiki apa benar hotel ini ada praktek gelap semacam itu."

"Baik, Pak. Sekali lagi saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini."

Nico membungkukkan badannya, lalu bergegas pergi mencari informasi yang diminta bos barunya.

"Lihat saja, aku pasti menemukannya." Senyum seringai terlukis di wajah tampan Devan yang memegang ponsel dan menggeser layarnya beberapa kali untuk mengirim gambar ke Nico.

*****

Sarah tergesa berangkat ke kampus supaya bisa datang lebih cepat dari jam konsultasi dengan dosen mata kuliah Praktek Industri (PI) atau magang. Dia merasa telah melakukan kesalahan karena kemarin siang tidak datang sesuai waktu yang dijanjikan dosennya.

"Saya mohon maaf, Pak. Kemarin...."

Belum menyelesaikan ucapannya, Pak Pram dosen senior yang berusia kepala lima terkenal disiplin sudah mengangkat tangan mengintruksinya supaya diam.

Dosen Itu MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang