DOSEN ITU MANTANKU
🍁🍁🍁🍁🍁
Bab 8 Ketahuan menggosip
Seperti biasa Alfian selalu sarapan pagi sebelum berangkat kerja. Roti tawar dan selai menjadi andalan saat harus mengajar pagi ditemani segelas susu hangat.
Selesai mengunyah roti, dia tak henti-hentinya memandang layar ponselnya.
Sesekali tersenyum membaca kembali chat dengan mantannya semalam.
"Al, kenapa senyum-senyum sendiri?"
Alfian dikagetkan oleh wanita yang dicintainya. Dengan sigap dia segera clear chat obrolannya dengan Sarah, karena takut ketahuan masih berhubungan dengan mantan.
"Nggak ada, apa-apa, Mi." Alfian hanya meringis seraya memperlihatkan layar ponsel yang sudah kosong.
Setelah berpamitan, Alfian melajukan mobilnya menuju kampus. Entah perasaan apa dia rasakan saat ini, ingin meneriakkan pada dunia kalau dia merasa bahagia bertemu kembali dengan Sarah. Gadis yang dulu ingin dilamarnya tetapi membatalkan secara sepihak.
Andai saja wanita yang dicintainya tadi tahu pasti akan murka.
Di tempat lain, Sarah sudah meminta izin melalui pesan singkat pada Bu Marry untuk datang ke MTG siang karena harus mengikuti ujian mata kuliah Pak Pram yang harinya diajukan. Selain itu juga dia ada janji konsultasi dengan Pak Mahesa setelahnya.
"Yang senyum-senyum, pasti ujian dari Pak Pram dapat 100, nih," puji Aldo yang terkesan iri. Mereka bertiga seperti biasa duduk di gazebo andalan.
"Haha, ngiri nih? Tiana ajarin tuh calonmu!"
"Aku dah berkali-kali ajak Aldo belajar kok, dianya aja yang suka main game," kesal Tiana.
"Ckk, kalau aku lagi main game ya dirayu dong, Sayang ayo belajar biar pintar, gitu."
"Ishh, manja amat."
Sarah tertawa bersama Tiana melihat tingkah konyol Aldo.
"Eh, Ra, gimana kabarnya magang di MTG?"
Wajah ceria Sarah sedikit berubah suntuk.
"Kesal, tahu nggak?"
"Yeay, baru juga sehari udah manyun mukanya," ujar Tiana.
"Bosnya galak ya, Ra?" selidik Aldo.
"Bosnya udah tua, perutnya buncit dan kepalanya botak?" Tiana menambah-nambahi lelucon yang bikin Sarah nggak bisa nahan tawanya.
"Lha malah ketawa, tadi aja manyun," celetuk Aldo lagi.
"Bosnya masih muda dan energik malahan. Sayangnya sikapnya arogan, seenaknya sendiri." Tiana dan Aldo mendengatkan dengan antusias.
"Hah, masih muda, Ra? Tampan pasti, ya?"
Aldo sudah memukul lengan Tiana membuat gadis itu mengaduh, sedangkan Sarah justru menahan tawanya.
"Sudah punya aku lho," ujar Aldo.
"Iya-iya."
"Lho mau kemana, Ra?"
Sarah beranjak membenarkan tas cangklongnya.
Sepatu ketz yang dilepas langsung dipakainya.
"Mau konsultasi dengan Pak Mahesa."
"Wah, kamu beruntung berada didekat cowok-cowok ganteng, Ra," seru Aldo membuat Sarah memutar matanya jengah.
"Bos MTG sama Pak Mahesa ganteng mana, Ra?" tanya Tiana penuh selidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Itu Mantanku
RomanceJANGAN LUPA SUBSCRIBE CERITA INI DULU YA. 🍁🍁🍁🍁🍁 Aku tak percaya kenapa harus bertemu dengannya. Dia dosenku juga mantanku. Lalu bagaimana dengan masa depanku? ~Sarah Maharani Putri~