Chapter 7

950 96 3
                                    

FLASHBACK

Pagi itu cuaca sedang murung, udara terasa sanggat dingin. Nampaknya salju akan turun sebentar lagi, terlihat dari titik titik putih yg mula berjatuhan.

Kepanikan di salah satu rumah sakit mengabaikan cuaca di luar sana, nampak seorang wanita sedang berjuang untuk melahirkan ditemani oleh suaminya tentunya.

"Persalinan normal itu tdk mungkin tuan."

Seorang dokter berbicara ditengah kepanikan.

"Sedikit lagiiiii!!! Ak sudah bisa merasakan kepalanya." Si wanita bicara sembari terus mengejan.

"Tidak nyonya anda bisa tiada jika memaksakan diri." Sahut sang dokter.

"Aaaaaaaaahhhhhhhhhh!!!!!"

08.00

Lahir lah seorang bayi perempuan yg sehat, meski butuh banyak perjuangan bahkan rasa sakit.

"Ahh o-osamu kun.... Osamu Kun!"
Dazai mwngambil tangan si wanita tadi.

"Ku ha-harap kau bisa menjaganya hahh..."

"Apa yg kau bicarakan, kita akan-"

"Ahhh Tolong ja-jaga dia... ."

END FLASHBACK

"HAAAAAAAAAHHHHHHH SHIZUNAAA!!!"

"Hei Dazai Kun! Kau ini terlalu mabuk." Keluh Ango.

Pria yg berstatus bos mafia itu tak hentinya menjerit dan memukul meja bar. Ia kesal dan marah atas apa yg terjadi.
Kenangan yg selalu mematahkan setiap kebahagiaan hidupnya.

"Harusnya ak tdk menikahinya, Dasar wanita penyakitan!" Umpatnya sembari memukul meja bar berkali kali.

"Istri mu adalah sosok yg sabar saat menghadapi mu yg suka menyalahkannya hingga dia mati pun kau masih menyalahkannya." Batin Odasaku.

"Odasaku San, sebaiknya kita bawa dia pulang." Usul Ango.

"Sebaiknya biarkan dia di sini, nanti dia bisa hilang kendali dan menyakiti putrinya." Jawab Odasaku.

"Anak itu sama saja seperti ibunya, hahhhhh... .. biar ak cekik dia!"
Ango menepuk jidatnya dan terus menarik tangan Dazai.

"Dazai Kun, tenang lah!" Ucap Odasaku

"HAaahhhh!!!!"

"DAZAI KUN!"

PLAK!!

"Kami lelah melihat sifat mu yg seperti ini, kau selalu menyalahkan org lain bahkan org yg sesabar Shizuna San. Kau harus bisa merubah dirimu Dazai Kun."

Nasehat Odasaku membuat bos mafia itu memutuskan untuk bungkam. Ia memilih tdr di meja bar tak ingin mendenat sahabatnya itu.

••••

(Name) masih terbaring lemah di ranjangnya, sesekali ia merengek kesakitan dan membuat Koyou atau Yuki harus menenangkannya.

"Koyou Anee San!"

Semua orang menoleh ke belakang dan melihat gadis berambut perak sedang berdiri di ambang pintu.

"Kau rupanya Mina-Chan, ada apa?" Tanya Koyou.

"Lihat siapa yg ku bawa bersama ku sebagai dewi keberuntungan." Minazuki langsung menarik seseorang dari balik tembok.

"Siapa dia?" Tanya Yuki.

"Dia yg ku ceritakan, Namanya Nana."

"Hallo Namaku Hana tp semua orang memanggilku Nana, salam kenal."

Koyou memperhatikan sosok wanita yg begitu asing baginya, wanita yg diperkirakannya seumuran dengan Chuuya, memakai dress putih bergelombang dengan corak hitam di bawahnya,vrambut hitam yg panjang dan iris hitam yg gelap segelap malam dan jangan lupakan bibir merah merona seperti ceri.

"Lihat ada putri salju di sini." Celetuk Koyou sembari menghampiri Nana.
"Ak dengar kau seorang adalah pengasuh anak dan ahli dalam ilmu beladiri maupun senjata." Lanjut Koyou.

"Benar, ayahku militer dan ibu ku juga behitu tp setalh ak belajar macam macam tentang militer ak memutuskan berhenti dan memilih menjadi pengasih bayi." Jawab Nana penuh rasa percaya diri.

"Kau tahu kau ak-"

"Ak tahu ak akan menjadi pengasuh untuk anak seorang bos yg ditakuti organisasi mafia yaitu Dazai Osamu. Ak dengar dia sanggat kejam bahkan pada putrinya sendiri, anda tak usah cemas orang kejam seperti dia bisa ditaklukan dengan satu kunci saja."

"Cih nona, kau jangan terlalu besar kepala." Sahut Chuuya.

"Tuan tenang saja, semua akan baik baik saja." Jawab Nana.

"Ak setuju dia bekerja di sini, tp ingatlah Nana kau harus menjaga anak ini." Ucap Koyou.

"Sejak menginjakan kaki di sini ak juga sudah memutuskan hal itu." Jawab Nana.

"Hati hati dg ular." Ucap Minazuki.

"Mina Chan, elang tdk tkt ular."
.


.



.
TBC

One's Hope | Dazai X Child ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang