"Kakak tdk takut dengan Papa ?" Tanya (Name).
"Tidak!" Jawab Nana.
Baru setengah hari mereka bersama namun (Name) dan Nana sudah sanggat akrab.
"Tapi papa sanggat kejam." Lanjut (Name).
Nana hanya tersenyum dan menekan hidung (Name) dan mencubit pipi tembemnya.
"Apa yg membuat mu tkt itu tdk akan membuat ku tkt."Sejak detik itu (Name) mulai mengagumi Nana, ia tak menyangka ada orang yg pemberani melebihi Chuuya.
"Selesai!" Seru Nana setelah mengepang rambut (Name).
"Waaaahh...." (Name) tertegun dg apa yg ia lihat, baru sekali ini dia dikepang. Meskipun rambut bocah 4 th itu tdk terlalu banyak dan pasti akan rusak nantinya.
"Nah sekarang wktnya sarapan." Nana membimbing (Name) menuju ke meja makan dan memberinya roti panggang dan susu.
"Sekarang katakan pada ku di mana kau sekolah, ak akan mengantar mu dan menemani mu di sana."
Wajah ceria bocah itu berubah saat Nana menanyakan tentang sekolah, bocah itu sedikit terisak saat mendengar pertanyaan Nana barusan.
Nana mulai mengerti maksud bocah itu tanpa menanyakan apa yg terjadi sebab ia ingat cerita sahabatnya itu Minazuki soal bocah ini.
"Ahahahaha..." Nana tertawa cangung saat sadar soal pertanyaannya itu "Kita belajar di rumah saja bagaimana?"
Kemurungan bocah itu seketika lenyap saat mendapat tawaran dari Nana soal belajar di rumah. Bocah itu hanya mengangguk dan pasrah saat Nana mengajaknya ke ruang tamu.
"Hmmm.... Kau sudah belajar apa dulu ?" Tanya Nana sembari menghapus beberapa butir air mata di pipi (Name).
"Berhitung, mewarnai, menggambar dan banyak lagi." Jawabnya sesengukan.
"Bagaimana kalau kita bermain tebak tebakan." Tawar Nana.
(Name) masih mengusap kedua matanya dan terdengar suara sesengukannya yg belum reda.
"Ak tdk pintar... Hiks... Saat tebak tebakan semua teman bisa menjawabnya tapi ak tdk bisa... Hiks.... Hiks....""Se-"
"Itu karena kau bodoh!!" Sahut seseorang tiba tiba.
Bocah itu semakin menangis saat mendengar bahwa ia bodoh."Jika seorang ayah saja tega maka inilah hasilnya, anak anda tak akan pintar sampai kapan pun karena setiap dia berusaha anda selalu mematahkan usahanya." Timpal Nana, wanita itu tdk menoleh sama sekali dan hanya berbicara sembari menatap (Name) yg sedang menangis.
"Jadi kau orang yg di minta Koyou dan Yuki untuk merawat si bodoh ini?!"
Nana menoleh sedikit dan melirik tajam ke arah Dazai, tak ada rasa takut di hatinya pada pria seperti Dazai.
"Seskor sapi tdk akan melukai anaknya, berbeda dengan seekor ular ia mampu memangsa anaknya sendiri. Seperti itulah kau Tuan Dazai Osamu." Tukas Nana sembari berjalan menuju Dazai.
"Berani sekali kau bicara padaku seperti itu, Hana San." Dazai menatap tajam ke arah Nana.
Nana hanya tertawa melihat tatapan tajam seorang Dazai.
"Tuan tdk ada yg ak takuti di dunia ini kecuali Kami-Sama itu sendiri. Kau hanyalah seorang yg berstatus tdk lbh dari itu."Hati Dazai benar benar terbaiar, baru kali ini ada seseorang lebih lebih wanita berani berdebat dengannya.
"Nona sepertinya kau tak pernah tau apa yg aku lakukan pada wanita se-""Kau akan menembak mati diriku lalu membuang jasat ku ke laut, benar kan?"
Setiap jawaban dari Nana selalu membuat Dazai terbakar, hilang sudah harga dirinya di hadapan wanita seperti dia.
Tak ingin berlama lama, Dazai pergi sembari menatap hampa ke arah Nana. Ia tak berfikir apapun hanya ada satu hal yaitu wanita itu harus diberi pelajaran.
"Kakak!" (Name) memeluk kaki Nana, rasa takutnya juga ikut hilang saat Dazai pergi.
Nana sekarang tau seperti apa Dazai itu, ia juga tahu dengan mendebatnya sama saja menantang maut. Tapi dia tdk ingin nasib buruk terus dialami oleh (Name).
"Kau hrs berubah."
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
One's Hope | Dazai X Child Reader
Fanfiction⚠️Soon⚠️ Seorang anak yg hidup dibawah tekanan/siksaan dari orang tuanya sendiri. Star: 5//05/22 End: 21/05/22 OC : Nana Dazai X Child Reader